Konten dari Pengguna

Budaya Populer Dalam Sosiologi Komunikasi

Ira Manicha Kusuma
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
31 Desember 2020 7:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ira Manicha Kusuma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Budaya Populer Dalam Sosiologi Komunikasi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Budaya populer dalam sosiologi komunikasi apa itu? yukk kita bahas. Sosiologi komunikasi terdiri dari 2 (dua) kata yakni, sosiologi dan komunikasi, Sosiologi itu sendiri berasal dari kata Sosial da Logos. Sementsra komunikasi mengandung 2 (dua) unsur yaitu komunikator dan komuikan (Novia Ruth,2020). Sedangkan definisi sosiologi komunikasi menurut Soejono Soekanto, merupakan kekhusus-an sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling berpengaruh antara individu dan kelompok. Yang terpenting sosiologi komunikasi merupakan proses interaksi sosial antar manusia. Dimana kontak sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan.
ADVERTISEMENT
Lalu apa hubunganya budaya populer dengan sosiologi komunikasi? Budaya populer sangat melekat sekali dengan kehidupan masyarakat. Hampir semua masyarakat mengikuti budaya populer dan sudah menjadi gaya hidup mereka. Perlu di ketahui para kritikus dan teoritis budaya memiliki pandangan berbeda mengenai pop culture. Ada yang menyoroti pada aspek produksi, pemasaran, penyenyebaran serta aspek konsumsi. Definisi budaya populer menurut kamus budaya merupakan budaya yang di lakukan banyak orang. Hebdige (1988), memandang budaya populer sebagai sekumpulan artefak yang ada. Seperti film, kaset, pakaian, acara televisi, alat transportasi dan sebagainya. Kehadiran budaya populer dalam kehidupam masyarakat lokal kondisi tertentu dapat di gunakan untuk melihat atau menggambarkan gaya hidup masyarakat.
Seiring perkembangan zaman, teknologi kini juga semakin berkembangan terutama di zaman globalisasi seperti ini. Hadirnya teknologi telekomuikasi mempercepat informasi yang akan di sebarkan. Tidak hanya informasi saja, budaya pun dapat dengan mudah di sebarkan ke seluruh dunia. Tidak sedikit budaya yang sudah masuk ke indonesia, salah satu budaya yang tengah mempengaruhi Negara adalah budaya pop Korea atau lebih dikenal dengan K-Pop. Indonesia terkena imbas penyebaran budaya ini karena Indonesia merupakan negara berkembang yang mudah di pengaruhi oleh negara-negara maju (Olivia M. Kaparang,2013). Budaya pop Korea merupakan budaya massa yang dapat di terima oleh kalangan dan berkembang di berbagai negara. Budaya pop Korea bukanlah budaya asli Korea yang bersifat tradisional, melainkan di ciptakan sesuai dengan selera pasar (M Aslamiyah,2013). Banyak masyarakat di Indonesia mengerti tentang korea, bagaimana gaya hidup mereka, orang-orang yang ada disana serta budaya mereka tanpa kita harus jauh-jauh terbang ke Korea.
ADVERTISEMENT
Yang berikutnya ada belanja online, hayo siapa disini yang belum pernah belanja online? Sepertinya tidak mungkin, hampir seluruh masyarakat indonesia pernah belanja online. Apalagi di kala pandemi seperti ini banyak orang yang takut keluar rumah dan memilih untuk belanja online. Belanja online ( Online shopping) adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet, atau layanan jual-beli secara online tanpa harus bertatap muka dengan penjual atau pihak pembeli secara langsung (Sari,2015). Belanja dengan menggunakan internet saja mempermudah seseorang untuk belanja, terlebih lagi toko online tersedia selama 24 jam, yang membuat lebih banyak konsumen yang mengakses lewat internet kapan dan dimana pun. Sekarang belanja online menjadi budaya pop, karena pandemi banyak masyarakat memilih memagang handphone, duduk di sofa menggunakan jari memilih barang atau jasa yang mereka butuhkan dan inginkan.
ADVERTISEMENT
Banyak budaya populer yang masuk di Indonesia d imasa pandemi ini karena masyarakat di haruskan untuk berada di rumah saja guna melakukan pembatasan sosial. Nah, pembatasan tersebut berakibat peningkatan terhadap intensitas penggunaan media sosial salah satunya TikTok, aplikasi ini berasal dari Republik Rakyat Tiongok (RRT). Menurut Wlederhold (2020) alasa seseorang menggunakan media sosial saat masa pandemi dalam penerapan social distancing dan information seeking atau mencari informasi serta entertainment atau hiburan. Dari alasan tersebut dapat dirtikan bahwa penggunaan media sosial TikTok pada masa pandemi guna memberi pembatasan sosial berdampak pada penggunaan Tiktok. Para pengguna TikTok mendapatkan 3 kategori konten terutama yaitu konten hiburan seperti vidio-vidio lucu, vidio kesenian dan berisikan tips-tips. Kemudian konten edukasi yang berfungsi untuk memberikan bukan hanya pengetahuan namun juga keterampilan. Yang terakhir, konten pemasaran yang mempersuasi seseorang untuk tertarik bahkan akhirnya mencoba atau menggunakan hal-hal yang di pasarkan (Adesya Kezia,2020).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya budaya dari negara Korea saja yang masuk di Indonesia, namun ada juga budaya populer Jepang yang mulai dikenal secara luas pada tahum 1990-an. Produk-produk budaya populer yang telah sampai di Indonesi antara lain, musik Jepang dari berbagai aliran (J-pop,J-rock, Sountrack dll), gaya berpakaian dan bermake-up Visual-Kei, Lolita ataupun Harajuku, produk lagu maupun pernak-pernik grub-grub dnace cover dan idol groub, vidio games, makanan Jepang, dan sebagainya. Dalam hal ini internet merupakan bagian penting bagu tersalurkanya produk-produk budaya pop Jepang di kalangan anak muda Indonesia. Melalui internet mereka bisa sangat mudah mengunduh dan membaca karnya manga, menonton dan mengunduh anime, dan bermain game dalam jejaring serta membeli pernak-pernik khas Jepang hanya dengan menggunakan jari saja. Selain melalui audio-visual, budaya populer Jepang di perkenalkan o acara-acara kebuayaan yang di laksanakan perguruan tinggi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ira Manicha Kusuma Wardani
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta