Prinsip Dasar Etika Bisnis Islam

Ira Rahayu
Mahasiswi Prodi Hukum Ekonomi Syariah, Uin SyarifHidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
10 Desember 2021 19:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ira Rahayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Jika mendengar kata bisnis apa apa yang terlintas di benak kalian? Apakah gedung-gedung tinggi di kota dan pabrik-pabrik sebagai wujud dari bisnis, atau serangkaian model transaksi ekonomi yang tujuannya guna mendapat keuntungan.
ADVERTISEMENT
Tidak salah, jika kalian mempunyai pemikiran seperti itu dan jika mengacu kepada KBBI bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan bisa dalam bidang usaha dan juga usaha dagang.
Serta dalam praktiknya bisnis dijalankan harus sesuai dengan aturan yang ada tidak boleh dengan sembarangan dan sesuka hati dan dalam ajaran Islam para cendekiawan muslim telah merumuskan prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan dalam berbisnis.
Mari kita kupas dengan tuntas apa saja prinsip-prinsip tersebut, yang pertama kita akan berkenalan dengan prinsip unity yang mempunyai arti kesatuan, merupakan prinsip yang mana intinya adalah konsep tentang ketauhidan yakni hablun minallah adalah aspek sakral dalam menjadi manusia yang berstatus selaku hamba hingga harus mematuhi ketentuan Allah dalam berbisnis juga demikian tidak hanya mencari keuntungan wajib mencari ridha Allah SWT lewat transaksi yang diperbolehkan supaya tercapainya keberkahan hidup.
ADVERTISEMENT
Merujuk dari Al-Qur’an misi kita sebagai manusia adalah menjadi khalifah di muka bumi dengan dasar itu, saya mempunyai pendapat bahwa manusia juga dapat merefleksikan nilai unity dengan mengintegrasikan segala aspek dalam kehidupan baik secara ekonomi, sosial, politik, sosial, serta budaya jadi kesatuan yang dinamis serta tertib, dan akhirnya tercapailah keharmonisan vertikal (manusia dengan penciptanya) dan juga horizontal (sesama manusia).
Berikutnya prinsip yang kedua adalah equilibrium meskipun terdengar sedikit asing dengan equilibrium, namun kita bisa mengartikan dengan seimbang/penyeimbang nilai yang harus hadir dalam setiap sendi kehidupan dalam berbisnis juga prinsip equilibrium wajib diterapkan guna memperoleh lebih banyak kebaikan serta menjamin manfaat yang berkeadilan dan tidak condong ke jalan yang batil.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana kita bisa mengimplementasikan nilai seimbang ini?. Menurut saya dalam rangka mewujudkan entitas equilibrium dalam bisnis berfungsi untuk kita tidak menyalahi hak satu sama lain serta melaksanakan kewajiban dan seluruh syarat yang sudah disepakati bersama tanpa terdapat faktor penipuan.
Prinsip ini memang dalam praktiknya tidaklah mudah, karena kita akan bertabrakan dengan kepentingan pribadi namun sekali lagi harus ditanamkan dalam hati bahwa bisnis, selain itu juga kita seperti sedang berada di jalan jihad dan bernilai pahala dengan tetap teguh dalam mengikuti aturan dari Allah SWT.
Free will menjadi prinsip dasar yang ketiga yakni kebebasan berkehendak Allah menciptakan manusia yang mana adalah sebaik-baik makhluk yang dianugerahi hati nurani, serta akal pikiran sebagai penunjang penting dalam menentukan keputusan dalam hidup dan tentu saja kita sebagai manusia sukar terbebas dari problematika kehidupan. Dalam bisnis pun manusia akan berada dalam posisi yang mana berhadapan dengan banyak opsi dan pertimbangan Islam menjamin kebebasan berkehendak yang tidak menyalahi garis aturan agama.
ADVERTISEMENT
Selain itu konsep kebebasan dalam bisnis ini lebih berfokus pada kerja sama, bukan kompetisi yang merugikan usaha bisnis pihak lain melainkan kompetisi dalam berbuat kebaikan atau fastabiqul-khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan). Kebebasan berkehendak dalam bisnis Islam sangat menghargai hak pribadi manusia tanpa paksaan ataupun hasutan yang penuh intimidasi yang menimbulkan kerugian secara harta maupun jiwa
Tanggung jawab prinsip ini sudah sangat akrab di telinga kan? Ini adalah prinsip yang keempat dan prinsip ini sudah sering kita dengarkan maupun ucapkan dalam kehidupan sehari-hari, prinsip responsibility ini bermanifestasi menjadi sikap yang siap menanggung setiap risiko dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Dan menurut saya dengan prinsip tanggung jawab inilah menguatkan identitas manusia sebagai makhluk sosial rasa tanggung jawab harus timbul dan patut untuk tumbuh, karena jika tidak, maka akan menimbulkan kemudharatan hal ini tentu saja perbuatan yang zalim yang pasti benci oleh Allah dan tentu akan menambah catatan dosa kita.
ADVERTISEMENT
lalu apa prinsip yang terakhir? Jawabannya adalah benevolence yang mempunyai padanan arti kebenaran, prinsip kebenaran sendiri memiliki arti sesuatu yang sebagaimana adanya,tidak ada kebohongan (jujur) prinsip kebenaran mempunyai substansi yang mana niat kita, sikap dan perilaku benar dalam melakukan berbagai proses baik itu proses transaksi, proses mendapatkan objek bisnis, proses pengembangan, maupun proses mendapatkan laba harus sesuai dengan aturan muamalah yang telah ditetapkan.
Bisnis Islam menjadikan prinsip kebenaran untuk tolak ukur dalam menentukan bagaimana hukum suatu objek muamalah dan hukum transaksi yang dilakukan antar subjek muamalah apakah bisa dikatakan sah dan halal atau tidak.
Nah, itulah teman-teman semua kelima prinsip dasar yang harus kita pegang dalam berbisnis agar bisnis kita mendapatkan nilai barakah yang bisa menjadi amal jariyah kelak, betapa indahnya jika prinsip ini menghiasi dunia bisnis maka tentu akan menciptakan kemaslahatan dan kesejahteraan untuk semua orang, dan jangan lupa bahwa suri teladan sepanjang masa yakni Nabi Muhammad SAW yang mendapat julukan al-amin yang berarti tepercaya sudah seharusnya kita sebagai umat nya menjadikannya teladan dan mengimplementasikannya dalam bisnis dan juga dalam kehidupan sehari-hari. Dan semoga kita semua bisa menjadi umat Rasulullah yang tidak hanya sukses dunia tetapi juga sukses di akhirat kelak.
ADVERTISEMENT