Alunan Merdu Angklung di Markas PBB New York

Irfan Abdullah
Diplomat/ASN
Konten dari Pengguna
27 November 2020 8:05 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irfan Abdullah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia tidak hanya kaya akan alamnya, tetapi juga dengan budaya dan seni. Dari Sabang hingga Merauke, terdapat berbagai macam dan jenis alat musik tradisional yang memiliki keindahan dan keunikannya tersendiri. Suara yang dihasilkan dari alat-alat musik tersebut dapat memikat dan memukau pendengarnya di segala penjuru dunia.
ADVERTISEMENT
Salah satu alat musik tradisional Indonesia yang telah mendunia adalah angklung. Saya yakin, anda sudah sangat mengenal alat musik ini yang telah diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Non-bendawi Manusia sejak November 2010.
Angklung (sumber: dokumentasi pribadi)
Penghargaan UNESCO terhadap angklung (sumber: Kemlu)
Meskipun angklung telah memperoleh pengakuan dari badan PBB, ternyata alat musik yang diciptakan pada abad ke-12 ini, baru berkesempatan untuk masuk ke markas/kantor pusat PBB di New York untuk kali pertama pada Maret 2018.
Kantor Pusat PBB New York (sumber: dokumentasi pribadi)
Adalah Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di New York yang berhasil memberikan kesempatan kepada Gedung PBB untuk mendengarkan alunan merdu angklung pada pagelaran budaya “Bamboo for peace: Enchanting sounds and rhythms of Indonesia”.
ADVERTISEMENT
Tidak kurang dari 500 diplomat dari 193 negara, dan pejabat tinggi PBB memenuhi tempat dilangsungkannya pagelaran di ECOSOC Chamber. Ratusan diplomat tersebut terkesima karena dapat secara langsung belajar dan berpartisipasi dalam orkestra musik tradisional Indonesia.
Suasana di ECOSOC Chamber (sumber: dokumentasi pribadi)
Kolaborasi 30 seniman dari Saung Angklung Udjo dan House of Angklung memukau penonton mulai dari lagu klasik internasional seperti Blue Danube hingga lagu tradisional Indonesia seperti Bungong Jeumpa dari Aceh hingga Yamko Rambe Yamko dari Papua.
Para diplomat tersebut takjub dan tidak percaya kalau sebuah bambu dapat mengeluarkan alunan melodi yang merdu dari sebuah lagu terkenal bila dibunyikan secara bersamaan dengan bambu lainnya dengan penuh harmoni.
Salah satu Diplomat negara sahabat (sumber: dokumentasi pribadi)
Pagelaran budaya yang diadakan PTRI tersebut merupakan salah satu bentuk promosi budaya Indonesia kepada 193 negara anggota PBB serta sebagai bentuk kampanye pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB.
Persembahan kolaborasi 30 seniman dari Saung Angklung Udjo dan House of Angklung (sumber: dokumentasi pribadi)
Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia kemudian terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB pada pertengahan tahun 2018 dan saat ini masih duduk sebagai anggota DK PBB semenjak 1 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Melalui pagelaran ini pula, Indonesia ingin tunjukkan bahwa seni budaya unik seperti angklung dapat menjadi sarana untuk perdamaian, stabilitas dan pembangunan. Ini juga merupakan penegasan komitmen Indonesia untuk selalu mengedepankan harmoni dan kemitraan dalam hubungan antar bangsa-bangsa.
Wakil Tetap RI untuk PBB bersama beberapa Duta Besar negara sahabat (sumber: dokumentasi pribadi)
Pagelaran ditutup dengan ratusan penonton bergabung menjadi orkestra angklung dan bersama-sama memainkan lantunan we are the world dari Michael Jackson yang menggaungkan pesan Indonesia agar negara anggota PBB bersatu dan kompak dalam menciptakan perdamaian dunia.