Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN Undip Perkuat Ketahanan Pangan Desa Baleagung Melalui BUDIKDAMBER

Irfan Abdurrasyid
Mahasiswa Akuakultur Universitas Diponegoro
14 Agustus 2024 12:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irfan Abdurrasyid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Demonstrasi Program Kerja Monodisiplin: Inovasi Budidaya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER) sebagai Upaya Memperkuat Ketahanan Pangan Skala Rumah Tangga di Perkumpulan Rutin PKK Dusun Pringapus.
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Demonstrasi Program Kerja Monodisiplin: Inovasi Budidaya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER) sebagai Upaya Memperkuat Ketahanan Pangan Skala Rumah Tangga di Perkumpulan Rutin PKK Dusun Pringapus.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah tantangan ketahanan pangan yang kian mendesak, Irfan Abdurrasyid, seorang mahasiswa yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN), hadir dengan solusi cerdas. Pada 27 Juli 2024, ia menggagas sebuah program inovatif yang menarik perhatian masyarakat Dusun Pringapus, Desa Baleagung. Program ini, yang diberi nama 'Inovasi Budidaya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER) sebagai Upaya Memperkuat Ketahanan Pangan Skala Rumah Tangga', berhasil memikat para ibu-ibu kelompok PKK setempat. Dengan pendekatan yang sederhana namun efektif, Irfan menunjukkan bagaimana BUDIKDAMBER bisa menjadi kunci bagi ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Latar belakang dari pelatihan ini tidak bisa dilepaskan dari kemudahan dan keefektifan metode BUDIKDAMBER. Metode ini menawarkan cara budidaya yang tidak hanya mudah dalam perawatan, tetapi juga terjangkau dalam hal biaya pakan. Irfan berharap pelatihan ini dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat Desa Baleagung untuk memperkuat ketahanan pangan di rumah masing-masing. Selain itu, ia juga ingin mendorong minat anak-anak dalam mengonsumsi ikan sebagai sumber gizi yang penting setiap harinya.
BUDIKDAMBER, yang merupakan akronim dari Budidaya Ikan dalam Ember, memungkinkan budidaya ikan dan sayuran dalam satu wadah secara bersamaan. Metode ini sangat cocok diterapkan di daerah dengan ketersediaan air yang terbatas atau dengan kepadatan penduduk tinggi. Dalam pelatihan, Irfan memulai dengan memberikan pemahaman mendalam mengenai konsep BUDIKDAMBER, diikuti dengan panduan langkah demi langkah dalam pembuatan, pemeliharaan, serta tips dan trik agar hasilnya maksimal. Selain itu, leaflet yang berisi panduan singkat juga disebarkan kepada para ibu-ibu PKK agar mereka dapat dengan mudah mengingat dan mempraktikkan metode ini di rumah.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini melibatkan penggunaan berbagai alat dan bahan, mulai dari ember, solder, hingga bibit lele dan kangkung. Proses pembuatan BUDIKDAMBER diawali dengan persiapan alat dan bahan, dilanjutkan dengan pelubangan ember, pemasangan kran air, hingga penanaman kangkung dan pelepasan bibit ikan lele ke dalam ember. Irfan juga menjelaskan pentingnya adaptasi ikan terhadap suhu air dalam ember sebelum mereka benar-benar dilepas, sebagai langkah awal menuju kesuksesan budidaya.
Dokumentasi Anggota PKK Dusun Sudimoro, Desa Baleagung Saat Proses Demonstrasi Budidaya Ikan dalam Ember (BUDIKDAMBER).
Ibu-ibu PKK Dusun Pringapus terlihat memperhatikan demontrasi secara seksama selama pelatihan berlangsung. Mereka dengan penuh perhatian mengikuti setiap instruksi yang diberikan oleh Irfan, menunjukkan keseriusan mereka dalam menerapkan metode ini di rumah masing-masing. Sebagai bentuk dukungan lanjutan, prototype BUDIKDAMBER yang dibuat selama pelatihan diberikan kepada salah satu warga untuk menjadi contoh bagi warga lainnya yang ingin memulai budidaya ini.
ADVERTISEMENT
Melalui program ini, Irfan Abdurrasyid berharap Dusun Pringapus dapat menjadi pionir dalam penerapan BUDIKDAMBER di Desa Baleagung. Dengan begitu, bukan hanya ketahanan pangan yang meningkat, tetapi juga kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan lahan terbatas untuk budidaya ikan dan sayuran sekaligus. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengikuti jejak inovatif ini.
Penulis: Irfan Abdurrasyid (26020121130051)
Lokasi: Desa Baleagung, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Dosen Pembimbing lapangan: Aulia Istiqomah, S.ST., M.T.