Petani Berkah, Belajar Cara Berzakat dengan Hasil Pertanian yang Lebih Baik

Irgan Tito
Mahasiswa Ekonomi Islam Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
21 Februari 2023 22:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irgan Tito tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Kegiatan Edukasi Zakat Pertanian.
zoom-in-whitePerbesar
Foto Kegiatan Edukasi Zakat Pertanian.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenar, Sragen (02/02). Zakat adalah salah satu dari lima pilar utama dalam Islam dan merupakan bentuk pengabdian dan pengakuan terhadap Tuhan. Dalam konteks pertanian, zakat pertanian adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil bumi, seperti tanaman pangan, buah-buahan, dan bahan baku pertanian lainnya.
ADVERTISEMENT
Edukasi zakat pertanian sangat penting bagi petani karena membantu mereka memahami bagaimana cara menghitung dan mengeluarkan zakat dengan benar dari hasil pertanian mereka. Dengan memahami zakat pertanian, petani dapat menjaga agar hasil usaha mereka selalu dalam kondisi baik dan selaras dengan nilai-nilai agama.
Kegiatan ini dilakukan di rumah ketua kelompok tani Dadi Rejeki yang bertempat di RT 13 Desa Jenar. Diawali dengan kegiatan mengaji bersama, kemudian mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro melakukan pengenalan zakat pertanian dan cara perhitungan zakatnya.
Perhitungan zakat pertanian adalah salah satu bagian penting dari edukasi zakat pertanian bagi petani. Melalui perhitungan ini, petani dapat memahami bagaimana cara menghitung zakat yang wajib dikeluarkan dari hasil pertanian mereka.
ADVERTISEMENT
Untuk memulai perhitungan zakat pertanian, pertama-tama petani harus menentukan jenis tanaman yang diperoleh dari hasil pertanian mereka. Ini bisa berupa tanaman pangan, buah-buahan, atau bahan baku pertanian lainnya.
Setelah itu, petani harus menentukan berat tanaman yang diperoleh. Ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan timbangan atau alat ukur lain yang tersedia.
Selanjutnya, petani harus menentukan harga pasar dari tanaman yang diperoleh. Harga pasar ini bisa didapatkan dengan mencari informasi dari pasar setempat atau melalui sumber lain yang terpercaya.
Setelah menentukan berat dan harga tanaman, petani harus menghitung jumlah uang yang diperoleh dari hasil pertanian mereka. Ini bisa dilakukan dengan mengalikan berat tanaman dengan harga pasar.
Terakhir, petani harus menentukan berapa persentase zakat yang wajib dikeluarkan dari jumlah uang yang diperoleh. Dalam Islam, persentase zakat yang wajib dikeluarkan adalah 10% untuk pertanian dengan pengairan irigasi berbayar dan 5% untuk pertanian dengan pengairan secara alami seperti air hujan atau irigasi yang tidak berbayar.
Modul Zakat Pertanian.
Melalui edukasi ini, petani juga akan memahami bahwa zakat pertanian adalah bentuk pengabdian dan pengakuan terhadap Tuhan atas berkat dan kelimpahan yang diterima. Ini membantu mereka menjaga keseimbangan antara usaha dan iman, sehingga hidup mereka selalu dalam kondisi damai dan bahagia.
ADVERTISEMENT
Edukasi zakat pertanian juga membantu petani memahami pentingnya zakat dalam membantu masyarakat yang kurang mampu. Melalui zakat, petani dapat membantu memperbaiki kualitas hidup masyarakat sekitar dan memastikan bahwa mereka memiliki akses pada sumber daya yang dibutuhkan.
Dengan demikian, edukasi zakat pertanian adalah hal yang sangat penting bagi petani. Ini membantu mereka memahami bagaimana cara mengelola hasil pertanian dengan baik, memenuhi kebutuhan keluarga mereka, dan membantu masyarakat sekitar. Jadi, pastikan untuk mengikuti edukasi zakat pertanian agar Anda dapat menjalani hidup yang seimbang dan bahagia.
Modul zakat pertanian dapat diakses pada tautan berikut: https://bit.ly/ModulZakatPertanian
Penulis : Irgan Fathurrahman Tito
Dosen KKN : Renata Jati Nirmala, S.IAN., MPA
Fakultas : Ekonomika dan Bisnis
ADVERTISEMENT
Program Studi : Ekonomi Islam