Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Terkikisnya Bahasa Daerah pada Generasi Milenial
16 Oktober 2021 20:32 WIB
Tulisan dari Irma Wati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bahasa daerah merupakan satu diantara identitas diri suatu bangsa. Menurut Ethnologue Language of the World, Indonesia merupakan negara kedua di dunia yang memiliki bahasa daerah terbanyak, setelah Papua Nugini. Menurut laporan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat ini ada 718 bahasa ibu (daerah) yang sudah teridentifikasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Generasi milenial menghadapi keadaan yang memaksa untuk lebih cepat melek dalam perkembangan teknologi dan mempunyai lebih banyak akses ke berbagai daerah atau pun luar negeri dengan satu kalli klik kita sudah bisa mengetahui informasi di suatu daerah atau negara. Sehingga mereka lebih sering berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia untuk menjembatani komunikasi mereka agar lebih lancar.
Lebih banyak menyukai bahasa Indonesia atau bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari karena ada rasa gengsi yang tinggi dan merasa lebih keren ketika menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing di banding bahasa daerah asalnya, lingkungan rumah maupun pergaulan pertemanan. Apabila tidak dalam pengawasan, generasi milenial ini bisa menjadi senjata duri dalam daging yang dapat mengancam hilangnya bahasa daerah. Tidak ada yang salah dalam mempelajari bahasa asing, sebab bahasa tersebut juga penting untuk kita jika ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terkikisnya bahasa daerah yaitu faktor globalisasi dan kurang minatnya generasi muda terhadap budaya leluhurnya. Apalagi saat ini kita dihadapkan pada era milenial dimana dapat mudah mengakses informasi tanpa harus bertatap muka face to face.
Adapun cara agar bahasa daerah tetap lestari pada generasi milenial saat ini adalah membiasakan berkomunikasi dengan anggota keluarga menggunakan bahasa daerah, karena dasar pengajaran bahasa berawal dari lingkungan keluarga. Yang kedua selalu mengawasi anak ketika bermedia sosial agar tetap terkontrol bahasa daerah yang ia gunakan karena dalam bahasa daerah terkandung pelajaran tentang norma, adat istiadat, nilai-nilai dan juga budi pekerti.