Konten dari Pengguna

Cinta Dengan Menggunakan Adagium Hukum Facta Sunt Potentiora Verbis

Irman Ichandri
Guru SMK Unggul Negeri 2 Banyuasin III, Ketua Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di SMK Unggul Negeri 2 Banyuasin III, Alumni S1 PPKn Universitas Sriwijaya, Alumni S2 Magister Hukum Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda Palembang.
21 Juli 2024 10:05 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irman Ichandri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh : Irman Ichandri, S.Pd., M.H.
Guru SMK Unggul Negeri 2 Banyuasin III, Ketua Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di SMK Unggul Negeri 2 Banyuasin III, Alumni S1 PPKn Universitas Sriwijaya, Alumni S2 Magister Hukum Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda Palembang.
Sumber Foto : Dokumen Pribadi
Bro dan Sis, siapa di sini yang nggak kenal sama istilah “Cinta”? Dari yang udah pernah pacaran, PDKT, atau yang baru bisa naksir dari jauh, pasti udah pernah ngerasain yang namanya cinta, kan? Nah, kali ini kita bakal ngobrolin tentang cinta, tapi dari sudut pandang yang mungkin nggak biasa. Kita bakal bahas cinta dalam konteks adagium hukum Facta sunt potentiora verbis. Jangan pusing dulu, yuk kita kupas tuntas dengan gaya bahasa yang santai dan kekinian!
ADVERTISEMENT
Apa Sih Facta Sunt Potentiora Verbis
Buat yang belum tahu, Facta sunt potentiora verbis itu adalah pepatah Latin yang artinya Fakta lebih kuat daripada kata-kata. Asas ini sering dipakai dalam dunia hukum buat nunjukin kalau tindakan nyata lebih penting daripada janji-janji kosong atau omong kosong. Dalam kata lain, tindakan lo adalah cerminan sejati dari apa yang lo rasain atau pikirin. Nah, gimana sih hubungannya sama cinta?
Cinta: Antara Kata-Kata dan Tindakan
Di dunia percintaan, sering banget kita denger kata-kata manis kayak “Aku cinta kamu”, “Aku nggak bisa hidup tanpa kamu”, atau “Kamu segalanya buat aku”. Tapi, gimana kalau semua itu cuma omong kosong doang? Di sinilah adagium Facta sunt potentiora verbis berperan penting. Kalau cinta kamu cuma sekedar kata-kata manis tapi tindakan kamu nol besar, ya sama aja bohong, bro!
ADVERTISEMENT
Janji-janji Manis vs. Tindakan Nyata
Misalnya, pacar kamu bilang cinta tapi tiap hari malah sibuk sendiri dan nggak pernah ada buat kamu. Dia bilang peduli tapi nggak pernah dengerin curhatan kamu. Dia bilang setia tapi ternyata main mata sama orang lain. Nah, dalam kasus kayak gini, tindakan dia yang sebenernya jadi bukti nyata dari perasaannya, bukan kata-kata manis yang dia ucapin.
Sebaliknya, ada juga yang nggak terlalu pandai ngomong tapi tindakannya selalu menunjukkan perhatian dan cinta yang tulus. Dia mungkin nggak sering bilang I love you, tapi dia selalu ada buat kamu, siap bantuin kamu kapan aja, dan selalu bikin lo ngerasa spesial. Nah, ini contoh nyata dari adagium Facta sunt potentiora verbis dalam dunia percintaan.
ADVERTISEMENT
Media Sosial dan Cinta: Antara Realita dan Ilusi
Di era digital kayak sekarang, media sosial jadi platform utama buat banyak orang nunjukin cinta mereka. Postingan romantis, foto-foto mesra, dan status hubungan sering jadi tolak ukur kebahagiaan sebuah hubungan. Tapi, apa iya semua itu mencerminkan cinta yang sebenarnya?
Cinta di Dunia Maya
Banyak pasangan yang keliatan mesra banget di media sosial tapi ternyata sering berantem di dunia nyata. Ada juga yang suka pamer kemesraan di depan kamera tapi cuek abis di belakang layar. Di sini, adagium Facta sunt potentiora verbis lagi-lagi relevan. Cinta sejati nggak diukur dari seberapa sering lo posting foto bareng atau seberapa manis caption yang Kamu tulis, tapi dari tindakan nyata kamu sehari-hari dalam memperlakukan pasangan kamu.
ADVERTISEMENT
Fomo dan Hubungan Romantis
Kadang, tekanan sosial di media sosial bisa bikin kita merasa harus nunjukin hubungan kita ke publik. Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) bikin kita ngerasa ketinggalan kalau nggak ikutan pamer kemesraan. Padahal, yang paling penting adalah gimana kamu dan pasangan saling mendukung dan menghargai satu sama lain dalam kehidupan nyata.
Mengaplikasikan Adagium Facta Sunt Potentiora Verbis dalam Cinta
1. Jujur dan Transparan
Jadi, gimana caranya biar adagium ini bisa diterapin dalam hubungan percintaan kamu? Yang pertama dan utama adalah kejujuran. Jujur sama diri sendiri dan pasangan tentang perasaan kamu. Jangan cuma ngomong manis di bibir tapi tindakan kamu bertolak belakang. Kejujuran adalah fondasi penting dalam sebuah hubungan.
ADVERTISEMENT
2. Konsistensi Tindakan
Yang kedua adalah konsistensi. Konsisten dalam menunjukkan cinta lewat tindakan sehari-hari. Nggak perlu hal-hal besar, kadang perhatian kecil dan sikap peduli udah cukup buat nunjukin betapa kamu cinta sama dia. Ingat, tindakan kecil tapi konsisten jauh lebih berharga daripada kata-kata besar tapi kosong.
3. Berkomunikasi dengan Tulus
Yang ketiga, komunikasi yang tulus. Ungkapin perasaan kamu dengan tulus, bukan cuma sekedar basa-basi atau buat menyenangkan hati pasangan. Komunikasi yang tulus dan terbuka bisa memperkuat hubungan kamu karena kalian jadi saling mengerti satu sama lain.
4. Memberi dan Menerima
Yang terakhir, jangan lupa buat saling memberi dan menerima. Cinta bukan cuma soal memberi, tapi juga menerima dengan lapang dada. Ketika lo dan pasangan saling memberi dan menerima dengan tulus, hubungan kalian akan jadi lebih harmonis dan kuat.
ADVERTISEMENT
Jadi, bro dan sis, dalam dunia percintaan, adagium Facta sunt potentiora verbis punya peran penting buat memastikan kalau cinta yang kamu rasain dan kamu tunjukin adalah cinta yang nyata dan tulus. Jangan cuma terpaku sama kata-kata manis, tapi perhatikan juga tindakan nyata yang kamu lakukan dan pasangan kamu lakukan. Ingat, cinta sejati nggak butuh banyak kata-kata, cukup bukti nyata yang bikin hati tenang.
So, yuk kita semua belajar buat lebih jujur dan konsisten dalam menunjukkan cinta kita. Karena pada akhirnya, tindakan kita adalah cerminan sejati dari perasaan kita. Semoga artikel ini bisa jadi renungan buat kita semua buat menciptakan hubungan yang lebih sehat dan bahagia. Keep loving and keep it real, guys!
ADVERTISEMENT