Konten dari Pengguna

Pengaruh Sosikultural Terhadap Kesehatan

irmayani herman
Seorang mahasiswa di salah satu Universitas Negeri di Makassar
20 Oktober 2024 10:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari irmayani herman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto : Milik pribadi,foto ini merupakan pakaian adat suku Bugis Makassar
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Milik pribadi,foto ini merupakan pakaian adat suku Bugis Makassar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dan memiliki banyak keragaman mulai dari budaya,bahasa,suku,dan kepercayaan.Jumlah penduduk Indonesia menurut survei di tahun 2023 berada pada jumlah 225,77 Juta Jiwa.Sehingga ini dianggap dapat mempengaruhi sosikultural. Sosiokultural adalah konsep yang merujuk pada hubungan antara aspek sosial dan budaya dalam suatu masyarakat. Sosiokultural memiliki beberapa komponen yaitu agama, budaya, material, pendidikan, sikap dan kepercayaan. Sosiokultural mengakui bahwa kehidupan sosial dan budaya saling mempengaruhi dan saling terkait secara erat sehingga dipercaya bahwa sosiokultural dapat menjadi penyebab dalam masalah kesehatan dan penyakit.
ADVERTISEMENT
Pengaruh sosiokultural berperan penting dalam masalah kesehatan masyarakat. Hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat hubungannya. Sosiokultural tidak hanya mempengaruhi status kesehatan, akan tetapi juga dapat mempengaruhi perilaku kesehatan. Sebagai contoh seorang masyarakat desa menderita sebuah penyakit, tetapi ia tidak mau ke dokter untuk mengetahui bagaimana penyakitnya karena ia percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah penyakit Non-Medis. Inilah contoh bahwa sosiokultural mempengaruhi perilaku kesehatan. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respon terhadap kesehatan dan penyakit dalam masyarakat.
Sosiokultural juga mempengaruhi cara penyembuhan penyakit pada masyarakat.Pada masyarakat tradisional,tidak semua penyakit itu disebabkan oleh Medis kadangkala mereka mengaitkannya dengan Non-Medis seperti hal gaib, sihir, roh jahat yang mengganggu manusia yang dapat menyebabkan penyakit. Banyak suku di Indonesia menganggap bahwa penyakit itu timbul akibat guna-guna. Sehingga mereka sering kali menggunakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional merupakan sebuah fenomena yang saling terkait dengan sosial budaya yang dilakukan dengan cara interaksi sosial dengan sebuah pemahaman budaya masyarakat.Dalam ilmu antropologi juga dipaparkan bahwa sosial kebudayaan berpengaruh pada pola kesehatan. Serta proses penyembuhan penyakit dan pengobatannya karena paham kebudayaan dalam sistem kesehatan beraneka ragam.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh bahwa sosiokultural mempengaruhi kesehatan yaitu jika disebuah suku memiliki cara tersendiri untuk menangani penyakit misalnya dengan cara mengonsumsi obat tradisional yang berasal dari sukunya dengan alasan bahwa obat tersebut sudah turun temurun dan lebih manjur dari obat medis atau dengan cara metode spiritual sehingga jika salah satu individu jatuh sakit dalam suku tersebut maka yang pertama dipercayai untuk mengobatinya adalah dukun atau kepala suku.
Ada beberapa cara juga sosiokultural mempengaruhi kesehatan seperti norma dan nilai budaya serta stigma dan diskriminasi. Norma dan nilai budaya berperan penting dalam membentuk cara individu dan komunitas memandang dan merawat kesehatan. Norma budaya adalah aturan atau pedoman yang diterima secara umum dalam suatu komunitas. Norma ini dapat memengaruhi kesehatan melalui perilaku pengobatan. Dalam beberapa budaya, pengobatan tradisional seperti herbal dan ritual dianggap lebih efektif dan terpercaya dibandingkan pengobatan modern. Hal ini bisa memengaruhi keputusan individu dalam memilih metode pengobatan. Stigma dan diskriminasi dalam masyarakat juga sangat mempengaruhi kesehatan karena beberapa kelompok mungkin menghadapi stigma terkait penyakit tertentu, seperti penyakit mental atau infeksi menular, yang dapat menghalangi mereka untuk mencari bantuan. Ini seringkali membuat penderita merasa terisolasi dan tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan. Stigma dan diskriminasi seringkali berkaitan dengan faktor sosial yang lebih luas, seperti ras, gender, atau status sosial. Ketidakadilan ini dapat mempengaruhi akses terhadap sumber daya kesehatan dan dukungan, memperparah kesenjangan kesehatan dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kesehatan dan kebudayaan sangatlah erat. Sosiokultural sangatlah berpengaruh terhadap kesehatan. Sosiokultural tidak hanya mempengaruhi kesehatan akan tetapi juga mempengaruhi perilaku kesehatan sampai dengan pengobatan atau penyembuhan penyakit. Ada beberapa cara sosiokultural mempengaruhi kesehatan seperti norma dan nilai budaya dalam masyarakat serta stigma dan diskriminasi. Oleh karena itu, mengatasi pengaruh sosiokultural terhadap kesehatan memerlukan kolaborasi antara pemerintah, organisasi kesehatan, dan masyarakat serta dilakukan dengan cara pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi seperti pendidikan dan kesadaran, pengurangan stigma, serta peningkatan akses layanan kesehatan.