Penerapan Game-Based Learning dalam Adaptasi Belajar di Era Society 5.0

Irra Pratiwi
mahasiswa berproses. universitas pendidikan indonesia
Konten dari Pengguna
14 Mei 2022 9:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irra Pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
METODE BELAJAR MELALUI GAME MENGEFEKTIFKAN PROSES BELAJAR
Era Society 5.0 merupakan perkembangan teknologi yang dibuat manusia menggunakan pengetahuan berbasis modern seperti AI, Robot, dan Iot. Pengembangan teknologi ini bertujuan untuk membuat manusia hidup dengan nyaman. Society 5.0 resmi pada tanggal 21 Januari 2019 sebagai resolusi dari industry 4.0. Dengan demikian, semakin berkembangnya teknologi maka proses pendidikan ataupun pembelajaran pun perlu menyesuaikan. Salah satunya adalah melalui pendekatan Game-Based Learning. Game-Based Learning adalah teknik pembelajaran berbasis permainan yang menampilkan beberapa hasil capaian saat sudah menyelesaikan tugas atau kuis. Permainan tersebut dirancang khusus untuk membantu proses pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Game adalah suatu media yang digunakan untuk mengasah keterampilan otak dalam mengatasi sebuah permasalahan dalam permainan itu sendiri. Permasalahan tersebut dapat diambil dari kehidupan nyata dan dapat dihubungkan dengan sisi khayalan agar permainan lebih menarik. Menurut McGorugal (2011), terdapat empat fitur utama dalam sebuah game, yaitu tujuan, aturan, feedback system, serta voluntary participation.
Sumber : canva.com
Selain Game-Based Learning, ada juga tipe teknologi yang dapat digunakan seperti problem-based dan inquiry-based active learning tools. Game-Based Learning dapat menjadi model pembelajaran variatif, didukung oleh permainan dengan tingkat kesulitan yang beragam dan memadai. Namun tetap bersifat mistake-tolerant.
Beberapa ahli berpandangan bahwa Games-Based Learning ini memiliki potensi yang besar untuk memberikan kesiapan di ranah yang lebih kompleks pada siswa dalam menghadapi tuntutan dan kebutuhan kompetensi pada abad ke-21. Karena teknologi dapat meningkatkan kemampuan inovasi, kreativitas, serta beradaptasi. Namun ada pula beberapa para ahli yang berpendapat bahwa GamesBased Learning dapat menimbulkan adanya tindak kekerasan, agresi, dan ketidakaktifan. Dengan demikian, Game-Based Learning dapat menurunkan perilaku prososial pada siswa.
ADVERTISEMENT
Metode permainan ini dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang dapat memotivasi siswa. Selain itu, game juga dapat mempengaruhi kemampuan dalam aspek kognitif serta emosional. Pada game, siswa dapat melakukan learning by doing. Sehingga siswa dapat belajar untuk mempertimbangkan serta mengkomparasi sebab akibat, menyadari serta mencari solusi dalam sebuah permasalahan yang ada dalam game tersebut. Game memiliki potensi yang besar dalam proses pembelajaran. Selain dapat memotivasi, siswa yang belajar melalui sebuah game lebih cepat menangkap materi yang disampaikan dibandingan dengan siswa dalam pembelajaran tradisional.
Massachusetts Institute of Technology (MIT) telah melakukan penelitian serta pengembangan media pembelajaran game yang interaktif. Game-Based Learning merupakan salah satu media pembelajaran yang cocok untuk generasi society 5.0 karena dapat membuat pengajaran lebih menarik perhatian siswa, siswa dapat lebih banyak melakukan keterlibatan langsung, tidak hanya mendengarkan penjelasan guru saja, serta mengurangi tingkat kejenuhan dalam proses pembelajaran, serta dapat meningkatkan kemampuan daya ingat pada siswa sehingga proses pembelajaran dalam lebih efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Contoh penerapan Game-Based Learning yaitu pada aplikasi quizizz, kahoot, dan sebagainya. Pada quizizz, prosesnya dapat melibatkan aktivitas banyak pemain di ruang kelas serta membuat sebuah tugas atau latihan di kelas menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Selain untuk kuis, aplikasi quizizz juga memiliki fitur avatar yang bervariasi, musik, tema, bahkan sebuah gambar yang dapat memberikan semangat pada penggunanya. Pada saat game sudah selesai, maka game akan menampilkan skor akhir pengguna. Hal tersebut yang dapat memicu dan memotivasi siswa untuk mendapatkan skor tinggi.
Berdasarkan kajian di atas, dapat disimpulkam bahwa Game-Based Learning dinilai sebagai metode pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan proses pembelajaran di era society 5.0. siswa memungkinkan untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan serta menerima resiko dari tiap tindakan dan inisiatif dalam hal yang telah dilakukannya. Siswa dilatih untuk tidak mudah putus asa walaupun ada kegagalan, karena dalam sebuah game dapat dilakukan pengulangan. Pengulangan tersebut dapat menjadi sebuah refleksi diri dari proses belajar. Sehingga dapat memotivasi siswa dalam peningkatan hasil belajar. Games yang sudah dirancang dan diatur sesuai dengan kebutuhan akan memudahkan pengajar dalam melakukan evaluasi. Namun, jika ingin membuat sistem Games-Based Learning tentu dibutuhkan pemahanan bahasa pemrograman dan memahami pengembangan games edukasi.
ADVERTISEMENT