Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Peduli Kesehatan Desa! KKN UNDIP Cegah Demam Berdarah Sebagai Langkah Nyatanya
13 Agustus 2024 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Irsyad Majid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelatihan Sanitasi yang Baik dan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah
ADVERTISEMENT
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan ancaman kesehatan yang serius, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Setiap tahun, ribuan kasus DBD dilaporkan, dengan sebagian besar korbannya adalah anak-anak dan orang dewasa muda. Oleh karena itu, upaya pencegahan melalui pelatihan sanitasi yang baik menjadi sangat penting untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit ini.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Pelatihan Sanitasi yang Baik
Sanitasi yang baik adalah salah satu kunci utama dalam pencegahan DBD. Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat-tempat dengan air bersih yang tergenang, seperti wadah air, pot bunga, atau barang-barang bekas yang dapat menampung air. Pelatihan sanitasi yang baik bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Melalui pelatihan ini, masyarakat diajarkan cara-cara praktis untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. Beberapa langkah penting yang ditekankan dalam pelatihan ini antara lain menguras dan menutup tempat penampungan air secara rutin, membersihkan selokan dan saluran air, serta mendaur ulang atau membuang barang-barang bekas yang tidak terpakai. Selain itu, penggunaan kelambu, lotion anti-nyamuk, dan insektisida juga dianjurkan sebagai langkah tambahan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk
ADVERTISEMENT
Pencegahan Penyakit Demam Berdarah
Selain menjaga sanitasi, pencegahan DBD juga melibatkan upaya edukasidan pemberdayaan masyarakat. Melalui pelatihan yang dilakukan, masyarakat mendapatkan informasi mengenai gejala DBD, seperti demam tinggi, nyeri sendi, sakit kepala, dan ruam kulit. Dengan pengetahuan ini, diharapkan masyarakat dapat mengenali gejala dini DBD dan segera mencari pertolongan medis, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan risiko komplikasi dapat diminimalkan.
Kampanye pencegahan melalui gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang) juga menjadi bagian penting dari pelatihan ini. Gerakan ini bertujuan untuk mengurangi populasi nyamuk dengan memberantas tempat-tempat perkembangbiakannya. Keterlibatan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari individu hingga kelompok, sangat diperlukan agar gerakan ini dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Peran Masyarakat dalam Pencegahan DBD
Pelatihan sanitasi dan pencegahan DBD tidak akan berhasil tanpa partisipasi aktif dari masyarakat. Kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan dan kepedulian terhadap kesehatan bersama harus ditanamkan sejak dini. Melalui kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan kasus DBD dapat ditekan dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya pelatihan sanitasi yang baik dan edukasi pencegahan DBD, masyarakat dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi ancaman penyakit ini. Upaya ini bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan seluruh komunitas. Sebagai bagian dari masyarakat, setiap individu memiliki tanggung jawab untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran DBD.
Penulis :
M. Irsyad Majid
(Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2021, Universitas Diponegoro)
DPL : Mujiono Hafidh Prasetyo., SH.,M.H.,LL.M