Konten dari Pengguna

Metaverse Sebagai Media Pengenalan Budaya Indonesia

Irvan Nurfauzan Saputra
Saya merupakan seorang mahasiswa di Universitas Pembangunan Jaya
4 April 2023 5:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irvan Nurfauzan Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source : shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Source : shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Dalam era digital seperti saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan adalah augmented reality atau AR.
ADVERTISEMENT
Augmented Reality adalah teknologi yang memungkinkan penggabungan antara dunia virtual dengan dunia nyata, sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar dengan memberikan interaksi yang lebih menarik dan interaktif. Dalam konteks pendidikan, augmented reality dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif dan menarik bagi siswa.
Perkembangan teknologi yang makin pesat pada zaman sekarang merupakan sebuah hal yang tidak bisa ditolak keberadaannya. Salah satu teknologi terbaru saat ini yang sedang dikembangkan adalah Metaverse. Pencetus teknologi ini pertama kali adalah CEO dari aplikasi terkenal seperti facebook, Instagram, dan Whatsapp yaitu Mark Zuckerberg.
Dalam penggunaannya sebagai media pembelajaran, augmented reality dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran, mulai dari sains, matematika, bahasa, hingga seni dan budaya. Misalnya dalam pembelajaran sains, augmented reality dapat digunakan untuk memvisualisasikan konsep-konsep abstrak yang sulit dipahami oleh siswa, seperti pengamatan molekul dan struktur benda di dalam tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Dalam pembelajaran bahasa, augmented reality dapat digunakan untuk membuat pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik, misalnya dengan menghadirkan dunia bahasa yang realistis, atau memvisualisasikan budaya dan tradisi dari berbagai negara dengan lebih jelas.
Salah satu contoh penggunaan augmented reality dalam pendidikan adalah aplikasi POKO. Aplikasi ini dikembangkan oleh tim peneliti di National University of Singapore dan telah digunakan dalam beberapa lembaga pendidikan di Singapura. Aplikasi ini menggabungkan gamifikasi dan augmented reality untuk membantu siswa memahami konsep matematika dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Source : shutterstock
Keuntungan lain dari penggunaan augmented reality sebagai media pembelajaran adalah dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Dengan menggunakan teknologi ini, siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih mudah terlibat dalam proses belajar. Selain itu, augmented reality juga dapat membantu meningkatkan daya ingat dan pemahaman siswa, karena pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik.
ADVERTISEMENT
Namun, penggunaan augmented reality sebagai media pembelajaran juga memiliki beberapa tantangan. Beberapa diantaranya adalah masalah aksesibilitas dan infrastruktur teknologi yang masih terbatas di beberapa wilayah. Selain itu, pengembangan konten augmented reality juga memerlukan sumber daya dan waktu yang cukup.
Dalam kesimpulannya, augmented reality merupakan teknologi yang dapat memberikan nilai tambah dalam pembelajaran. Dengan penggunaan augmented reality sebagai media pembelajaran, siswa dapat lebih aktif, terlibat, dan memperoleh pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Namun, tantangan dalam penggunaan teknologi ini harus diatasi agar pemanfaatannya dapat lebih efektif dan merata di seluruh wilayah.
Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan pihak swasta dalam memfasilitasi penggunaan augmented reality sebagai media pembelajaran. Selain itu, juga perlu adanya pengembangan konten augmented reality yang lebih bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan dan konteks pembelajaran di masing-masing wilayah.
Source : shutterstock
Dalam hal ini, peran para pendidik dan pengembang konten menjadi sangat penting. Para pendidik dapat memanfaatkan teknologi augmented reality dalam mengembangkan metode dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif. Sementara itu, pengembang konten dapat terus mengembangkan aplikasi dan konten augmented reality yang dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan dalam pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Dalam mengadopsi augmented reality sebagai media pembelajaran, juga perlu diperhatikan aspek keamanan dan privasi. Penggunaan teknologi augmented reality dapat memungkinkan akses terhadap data dan informasi siswa yang sensitif. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi dan standar yang jelas dalam penggunaan teknologi ini dalam konteks pendidikan.
Dalam era digital yang semakin maju, penggunaan teknologi augmented reality sebagai media pembelajaran menjadi semakin relevan dan penting. Dengan penggunaan teknologi ini, diharapkan dapat tercipta pengalaman belajar yang lebih interaktif, inovatif, dan efektif bagi siswa di seluruh dunia. Namun, perlu juga diingat bahwa teknologi hanyalah alat, dan peran pendidik dan pengembang konten tetap menjadi faktor kunci dalam memastikan keberhasilan penggunaan teknologi augmented reality dalam pendidikan.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Klopfer, E., Squire, K., & Jenkins, H. (2002). Environmental detectives: PDAs as a window into a virtual simulated world. In Proceedings of the 2002 ACM conference on Computer supported cooperative work (pp. 145-154).
Lee, K. J., & Kim, M. (2018). The Effectiveness of Augmented Reality in Education: A Meta-Analysis. Educational Technology & Society, 21(2), 257-274.
Milgram, P., Takemura, H., Utsumi, A., & Kishino, F. (1994). Augmented reality: A class of displays on the reality-virtuality continuum. In Proceedings of Telemanipulator and Telepresence Technologies (Vol. 2351, pp. 282-292).