Konten dari Pengguna

Pendidikan dan Pembelajaran Berbasis Teknologi di Era Industri 4.0

Irvan Ulvatur Rohman
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo
25 November 2022 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irvan Ulvatur Rohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber : pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber : pixabay.com
ADVERTISEMENT
Pada era revolusi industri 4.0 ini, pendidikan memegang pernanan penting yang harusnya mampu mengantarkan manusia untuk mencapai pola pemikiran yang maju. Pada era ini pula, setiap lembaga pendidikan yang ada dituntut agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, berangkat dari sisi persoalan tersebut, negara – negara dunia terus memacu pendidikan agar dapat mengejar adanya tantangan zaman, ditambah dengan rentetan perkembangan teknologi di dalamnya.
Freud Pervical menyatakan inovasi pembelajaran yang dilakukan pada masa teknologi informasi digital adalah memanfaatkan sarana teknologi informasi yang berkembang pesat di era revolusi industri 4.0 ini untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Selanjutnya Reigeluth mengartikan bahwa inovasi pendidikan dalam metode pembelajaran mencakup rumusan tentang pengorganisasian bahan ajar, strategi penyampaian dan pengelolaan kegiatan dengan memperhatikan tujuan, hambatan, dan karakteristik peserta didik sehingga diperoleh hasil yang efektif, efisien, dan menimbulkan daya tarik pembelajaran.
Berbagai pendapat di atas menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran berhubungan memungkinkan peserta didik memperoleh kemudahan dalam rangka mempelajari bahan ajar yang disampaikan oleh guru, tentunya dengan memanfaatkan media teknologi informasi.
ADVERTISEMENT
Ketepatgunaan dalam melakukan inovasi pendidikan sangatlah berpeluang bagi terciptanya banyak kondisi pembelajaran yang kondusif, menyenangkan sehingga kegiatan pembelajaran (instructional activities) dapat berlangsung secara efektif dan efisien dalam memfasilitasi peserta didik untuk dapat meraih suatu komponen yang sangat menentukan terciptanya kondisi selama berlangsungnya pembelajaran.
Dalam konteks kondisi pembelajaran yang menyenangkan suatu kegiatan pembelajaran tidak selalu menjamin peserta didik akan dapat belajar. Hal ini menunjukkkan bahwa sebaik apapun seorang guru dalam merancang dan mendesain suatu program pembelajaran.
Kiranya tidak akan dapat secara optimal mewujudkan ketercapaian kompetensi yang diharapkan apabila tidak didukung oleh pemilihan sekaligus penggunaan metode secara tepat. Untuk itu peranan masyarakat digital di era revolusi industri 4.0 ini menjadi tantangan bagi membangun pendidikan berbasis teknologi informasi yang mampu menjawab tantangan kebutuhan masyarakat era revolusi industri 4.0 ini.
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai salah satu bagian dari masyarakat dunia tak dapat membendung adanya perkembangan teknologi dewasa ini. Hal inilah yang kemudian menginisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam mengembangkan berbagai macam varian dan rumusan strategi dalam menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0 saat ini.
Dalam siaran pers yang dilakukan oleh Nadiem Makariem selaku Menteri Kemdikbudristek menyampaikan bahwa terdapat platform yang dimanfaatkan secara baik oleh pemangku pendidik di Indonesia, yakni Merdeka Mengajar. Dalam siaran persnya, Nadiem juga menyampaikan jika terdapat lebih dari 1,6 juta guru yang menggunakan Merdeka Mengajar, 3.500 komunitas belajar bagi para guru, serta 55 ribu konten belajar mandiri.
Upaya ini dilakukan agar pendidikan yang ada di Indonesia tidak lagi mengalami ketertinggalan, terutama ketertinggalan terhadap perkembangan teknologi itu sendiri. Era industri 4.0 dengan berbagai macam pernak – pernik di dalamnya menuntun manusia untuk hidup dalam satu zaman baru yang kemudian disebut sebagai zaman masyarakat informasi digital.
ADVERTISEMENT
Tentu, manusia perlu dibekali dengan keterampilan dan skil yang memadai agar dapat bertahan pada pusaran ganasnya teknologi yang ada. Tidak ada strategi yang lebih baik, selain manusia perlu dibekali secara langsung melalui penggunaan teknologi tersebut secara bijak.
Lebih daripada itu, Kemdibudristek juga merumuskan kurikulum yang sesuai dengan pembelajaran di era ini. Platform Merdeka Mengajar merupakan langkah awal pendidikan mengalami perubahan lebih jauh pada dimensi pendidikan.
Melalui platform merdeka mengajar ini, diharapkan baik guru maupun siswa untuk lebih adaptif dalam memposisikan dirinya pada ranah perkembangan zaman. Namun demikian, tidak hanya guru dan siswa saja yang memiliki tanggung jawa secara berkala dalam mensukseskan merdeka mengajar.
Diperlukan sinergitas dari jajaran pemerintahan untuk mempersiapkan segala piranti dan kelengkapan akses yang dapat dinikmati secara luas oleh siswa dan guru di seluruh wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Begitu pula dalam pembelajaran yang melibatkan dan mengajar siswa secara efektif, sistem sekolah harus dilengkapi dengan prasyarat sumber daya manusia yang memiliki kemampuan berkaitan dengan penggunaan peralatan teknologi. Kemampuan yang dimaksud yaitu kemampuan dalam menggunakan ICT sehingga mampu mendampingi dan mengajarkan siswa dengan memanfaatkan ICT.
Memiliki keterampilan ICT juga harus diiringi dengan pemahaman bahwa ICT untuk dimanfaatkan dalam memperoleh hasil belajar yang positif. International Education Advisory Board mengungkapkan bahwa setiap guru yang ada, tidak dikecualikan dari kebutuhan akan keterampilan tersebut.
Pengembangan untuk semua pendidikan sangat penting untuk memastikan teknologi digunakan dengan mudah di dalam pembelajaran dan mampu mempermudah penyelenggaraan pendidikan. Peralatan yang memadai tidak akan berguna jika tidak diiringi dengan sumber daya manusia yang mampu memanfaatkannya.
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan bentuk refleksi dari kemajuan bidang – bidang yang ada, pendidikan juga ditengarai sebagai suatu bentuk perkembangan sumber daya manusia yang ada. Platform Merdeka Mengajar yang merupakan cetusan baru dari Kemdikbudristek harus menjadi langkah awal yang strategis guna menunjang ranah pendidikan menjadi lebih adaptif terhadap industri 4.0.
Tidak cukup hanya digunakan sebagai proses dalam pembelajaran saja, namun juga dalam proses pemantapan peserta didik untuk memiliki kapasitas berpikir yang kritis dan inovatif, sehingga pendidikan di Indonesia akan jauh lebih dinamis.