Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Malam Minggu Menikmati 'Tamparan' Khas Banyuwangi
14 Februari 2018 14:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Irvanuddin Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah meninggalkan jejak di Pantai Bama berupa bibit tanaman bakau, rombongan Road Trip kumparan with All New Toyota Rush langsung menuju Pantai Bangsring untuk menuntaskan hasrat nyemplung di laut Banyuwangi. Namun apa boleh dikata, para ahli agama sering mengucapkan ini, manusia hanya bisa berencana Tuhan yang menentukan. Tidak ada harapan kami bisa mengunjungi pantai Bangsring sore itu, manuver pun dilancarkan. Kami menutup hari kedua dengan belanja di salah satu pusat oleh-oleh Banyuwangi, Osing Deles, dan dilanjut menyantap kuliner khas "Nasi Tempong Mbok Nah."
Nasi Tempong Mbok Nah (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Osing Deles yang berarti "Osing Banget" berlokasi di Jalan Kh. Agus Salim 12A - Taman Baru. Osing sendiri ialah nama suku asli dari Banyuwangi. Produk yang dijual cukup beragam, dari makanan, cemilan, cenderamata, hingga pakaian yang semuanya merupakan khas Banyuwangi. Tanpa menghitung musholanya yang terlalu sempit, tempat ini cukup baik dengan pelayanan karyawan yang ramah, nilai plus lainnya adalah disediakannya welcome drink untuk para pengunjung (belanja gak belanja silahkan minum.)
Dari sini saya membawa pulang udeng khas Banyuwangi dan beberapa gantungan kunci sebagai pengingat kalo hari itu pernah menyambangi Banyuwangi, tepatnya ke Osing Deles. Oh iya, yang disayangkan di sini tidak terasa adanya sensasi-sensasi anak Sultan yang biasanya.
Open Kitchen (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebelum kembali ke Hotel Santika, malam itu kami menyambangi Nasi Tempong Mbok Nah yang berlokasi di Jl. Kolonel Sugiono No.16 - Kertosari. Antrian pun terjadi, sepertinya semua sudah tidak sabar mencicipi kuliner khas yang sudah melegenda ini. Sebetulnya ada beberapa kedai di Banyuwangi yang menawarkan Nasi Tempong sebagai menu primadonanya, namun yang sering direkomendasikan orang-orang ialah yang satu ini. Kuliner ini dinamai demikian karena konon setelah memakannya kita akan menikmati sensasi pedasnya seperti habis ditempong atau ditampar.
Sepiring Nasi Tempong terdiri dari nasi, bayam rebus, daun kemangi, ikan asin, tahu dan tempe serta bakwan jagung. Lauk tandeman yang disediakan ada beberapa jenis ikan, ayam goreng, telur goreng, dan ati ampela. Rasa-rasanya tidak ada yang unik sampai mengombinasikannya dengan si sambal, yang memang menjadi ciri khas dari Nasi Tempong.
Sepiring Nasi Tempong Mbok Nah (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berhubung malam belum larut, masih sekitar pukul 20:30, muncul lah beberapa ide dari kawan-kawan untuk menghabiskan sisa malam minggu di Banyuwangi. Karaoke, wisata malam, sampai akhirnya hanya berenang di hotel untuk 'pemanasan' sebelum nyemplung di laut betulan keesokan harinya. Namun ketika sampai di hotel, hanya beberapa personil yang kembali turun untuk melakukan 'pemanasan' tersebut. Sepertinya tempat tidur berlapis sprei putih yang sudah kembali rapi lebih menggoda dibanding menghabiskan sisa malam minggu di kolam renang.