Selain Charger Ponsel dan Earphone, Hal Ini Juga Wajib Untuk Terus Ada di Tas Kamu

Hari ini adalah hari ketiga saya dan kawan-kawan sekantor menempati kantor baru (lebih tepatnya kontrakan yang kami jadikan kantor), setelah terusir dari kontrakan lama karena berada di perumahan padat penduduk yang butuh ketenangan. Alhasil, proses mencari tempat baru pun dilaksanakan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Tempat baru ini harus memiliki beberapa kriteria, besarnya dapat menampung barang-barang sound system dan perlengkapannya serta beberapa kamar tidur, parkiran yang cukup menampung minimal 4 mobil dan 7 sepeda motor, lingkungan yang mendukung untuk kegiatan gaduh selama 24 jam, dan harga sewa yang pas dengan budget.

Tingkat kesulitan untuk mendapatkan tempat tersebut mungkin hampir sama dengan kesulitan para penegak hukum kita untuk menemukan pelaku penyiraman air keras penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Namun seperti kata orang bijak, usaha keras tidak akan mengkhianati hasil. Benar saja, kami mendapatkan tempat tersebut dalam kurun waktu kurang dari 1 minggu. Namun, tak ada gading yang tak retak, tempatnya masih sangat berantakan alias masih sangat butuh renovasi. Berhubung proses renovasi tidak bisa diburu-buru, ditambah dengan tetangga kantor lama sudah sangat ingin untuk kami segera pindah, jadilah kami menempati kantor yang masih dalam proses renovasi. Dengan kata lain, kami harus berkawan dengan debu-debu berterbangan selama beberapa hari ke depan.

Kirim penawaran ke calon pembeli tetap jalan sembari bersih-bersih jendela yang masih debuan di kantor baru.

Ketika bicara soal debu pastinya erat dengan penyakit-penyakit yang akan datang bersamanya. Mulai dari infeksi saluran pernafasan atau ISPA, gangguan kesehatan mata, dampak buruk pada janin bagi ibu hamil, bahkan dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. Cukup mengerikan ya? padahal hanya dari debu dan polusi, yang sehari-hari pastinya kita konsumsi melalui proses bernafas.

Menjawab fenomena ini, ada sebuah hasil teknologi manusia yang sebetulnya tidak canggih-canggih amat dan cenderung simpel namun kerap kali disepelekan. Ya, hasil teknologi tersebut bernama masker. Menurut Dokter Umum RS Persada Medika, Irwan Heriyanto, penggunaan masker dipercaya dapat menekan angka terpapar pada polusi udara hingga 20 persen. Jadi, sudah saatnya kita memiliki tingkat kepanikan yang sama antara ketika ketinggalan masker dengan ketika ketinggalan charger ponsel dan earphone saat berpergian.

Ada hal menarik yang saya temui soal masker ini. Teliti dalam membeli barang adalah hal yang tidak pernah salah, termasuk dalam membeli masker. Banyaknya produk masker di pasaran membuat kita berfikir bahwa semua masker adalah sama. Untuk beberapa alasan, saya sangat merekomendasikan untuk memiliih 3M Nexcare Daily Mask untuk kebutuhan masker sehari-hari. Pertama, 3M Nexcare Daily Mask memiliki 3 filter yang bisa menyaring 99% partikel debu, mikroorganisme dan kotoran. Lapisan luar dengan serat teratur yang berfungsi untuk menyaring udara dari partikel berukuran besar, lapisan filter dengan serat acak yang berfungsi untuk menahan partikel, serta lapisan dalam yang nyaman untuk bersentuhan langsung dengan kulit yang telah terpapar udara bersih hasil penyaringan 2 lapisan terdahulu. Kedua, 3M Nexcare Daily Mask juga dilengkapi dengan kawat hidung yang pastinya memberikan kenyamanan saat dipakai dan sama sekali tidak menganggu proses pernafasan. Rasanya seperti bernafas biasa tanpa penghalang apapun.

Jadi, setelah baca artikel ini jangan lupa untuk terus sedia 3M Nexcare Daily Mask di dalam tas kamu saat bepergian, ya.