Konten dari Pengguna

Si Mungil Perebut Hati Calon Mertua

Irvanuddin Rahman
I write therefore I am
18 April 2018 0:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irvanuddin Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kali ini saya akan nyeritain yang bukan pengalaman saya, tapi abang saya. Pernah denger ungkapan "you are what you do, not what you say you'll do"? yang kira-kira maknanya gak jauh dari "action speaks louder than word" kalo yang ini pasti sering denger dong. Ini kejadian sekitar 3 tahun lalu, waktu dia masih usaha merebut hati wanita yang sekarang sudah jadi mertuanya.
ADVERTISEMENT
Abang saya ini seorang yang hobi masak yang juga lulusan sekolah Pariwisata jurusan Tata Boga. Menurut kesaksiannya, bantu-bantu camer (calon mertua) di dapur sih udah jadi rutinitas kalo dia lagi ngapel dan kebetulan lagi ada si Ibu yang lagi ngulik resep-resep di tabloid langganan mingguannya. Tibalah suatu hari dia diwanti-wanti sama si camer buat dateng di acara presentasi MLM yang udah beliau geluti 2 tahun belakangan, acara ini bakal dihelat di rumahnya. Tapi abang saya bukan akan diprospekin buat ikutan bisnisnya, karena kayanya siapapun bakal langsung paham ketika lihat perawakan abang saya ini kalau dia gak ada cocok-cocoknya main bisnis MLM. Tapi lebih untuk divisi pembantu umum karena bakal bikin barbecue kecil-kecilan sekelarnya presentasi yang penuh dengan aura positif itu.
ADVERTISEMENT
Dia selalu bilang ke saya kalo senang diperhatiin itu udah jadi defaultnya sifat manusia. Bagaimanapun beragamnya tabiat dan karakter manusia, pasti senang kalo diperhatiin. Nah, dia ini rajin banget bermanuver ke Ibu pacarnya ketika ada kesempatan, barbecue kecil-kecilan ini salah satunya. Pastinya pada pernah kan barbecue-an? Yaa minimal setahun sekali lah pas kebagian jatah daging qurban. Pastinya tau juga dong kerak-kerak hitam yang ngebekas di alat panggangan setelah pesta usai? Nah, camer abang saya ini sengaja nggak mau nunggu sampai besok untuk bersihin kerak-kerak itu karena takut makin lama makin susah menghilangkan keraknya.
Berbekal kesungguhan dan pengalamannya yang sering bermanuver kecil namun efektif, abang saya sudah menyiapkan alat canggih yang selalu dia andalkan ketika berada di acara-acara barbecue-an. Melihat sang Camer yang sudah kepayahan untuk ngilangin itu kerak, masuklah abang saya dengan pedenya sambil mengeluarkan alat canggih tersebut. Namanya Sabut Stainless Scotch Brite. Meskipun kecil dan hanya sabut cuci wajan atau penggorengan, gak jadi masalah, karena sesungguhnya yang manusia inginkan itu adalah sesuatu yang sedang ia butuhkan. Ibarat gayung bersambut, Si Camer akhirnya menyaksikan langsung betapa kehebatan Sabut Stainless Scotchbrite dalam mengangkat noda bandel. Apakah Si Camer merasa terbantu? jelas. Malah sampai sekarang mertua abang saya ini menjadi pengguna setia Sabut Stainless Scotchbrite.
Nah, kenapa mesti 3M Sabut Stainless? Pertama, sabut ini terbuat dari baja stainlesss anti karat yang tentunya bakal tahan lama. Kedua, ketersediaannya banyak, benda ini ada di hampir semua retail kecil maupun besar atau bahkan warung kelontong sekalipun, dan yang ketiga, harganya sungguh terjangkau. Sebetulnya ada produk sejenis yang hanya berbeda warna dan harganya lebih murah.Namun tidak semua hal yang lebih murah itu lebih baik bukan? Jika hanya karena selisih 1.000 - 2.000 rupiah saja kita beresiko mempertaruhkan kualitas, berarti ada yang tidak beres.
ADVERTISEMENT