Konten dari Pengguna

Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial di Eropa: Evaluasi SDGs terhadap Bulgaria

Irwan Sulaiman Zebua
Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Kristen Indonesia
8 Januari 2025 13:16 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Irwan Sulaiman Zebua tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Freepik
ADVERTISEMENT
Bulgaria adalah sebuah negara di Eropa Tenggara. Bulgaria berbatasan dengan lima negara. Rumania di utara (sebagian besarnya di sepanjang Sungai Donau), Serbia, dan Makedonia Utara di barat, dan Yunani dan Turkiye di selatan. Laut Hitam membatasi negara ini di sebelah timur.
ADVERTISEMENT
Dengan luas wilayah 110.994 km², Bulgaria menjadi negara terluas ke-16 di Eropa. Beberapa kawasan pegunungan membatasi bentang alamnya, yang paling terkenal adalah Pegunungan Balkan dan Pegunungan Rodopi, juga Pegunungan Rila, padanya terdapat puncak tertinggi di kawasan Balkan, yaitu Puncak Musala. Sebaliknya, Dataran Donau di utara dan Dataran Trakia Atas di selatan menjadi titik terendah sekaligus sebagai kawasan tersubur di Bulgaria. Pesisir Laut Hitam sepanjang 378 km meliputi seluruh batas timur negara ini. Pusat pemerintahan sekaligus kota terbesar Bulgaria adalah Sofia.
Cikal bakal negara dan bangsa Bulgaria yang bersatu bermula pada abad ke-7 Masehi. Semua entitas politik Bulgaria yang silih berganti memelihara tradisi (dalam nama etnisitas, bahasa, dan huruf) dari Kekaisaran Bulgaria Pertama (681–1018), yang pada masa itu meliputi sebagian besar Balkan dan sejatinya menjadi pusat kebudayaan bangsa Slavia pada Abad Pertengahan.
ADVERTISEMENT
Tingkat Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial di Bulgaria
Bulgaria adalah salah satu negara di Eropa dengan tingkat kemiskinan dan ketimpangan sosial yang cukup signifikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi masalah ini termasuk transisi dari ekonomi terpusat menjadi ekonomi pasar bebas, ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, serta ketergantungan pada sektor-sektor ekonomi tertentu. Menurut data dari Eurostat, sekitar 30% dari populasi Bulgaria hidup di bawah garis kemiskinan atau menghadapi resiko kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial. Ini berarti bahwa mereka hidup dengan penghasilan yang jauh di bawah rata-rata nasional, atau menghadapi kesulitan ekonomi yang serius.
Faktor utama yang menyebabkan kemiskinan di Bulgaria adalah:
ADVERTISEMENT
Ketimpangan sosial di Bulgaria cukup tinggi, dimana dengan kesenjangan yang besar antara mereka yang tinggal di kota-kota besar, seperti Sofia, dan mereka yang tinggal di daerah pedesaan atau daerah miskin lainnya. Beberapa aspek ketimpangan sosial di Bulgaria adalah:
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu pemerintah Bulgaria telah berusaha mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial dengan berbagai kebijakan, termasuk meningkatkan investasi di sektor pendidikan dan infrastruktur, serta memperkenalkan kebijakan redistribusi kekayaan. Namun, perubahan tersebut membutuhkan waktu untuk berdampak pada populasi yang lebih luas, dan tantangan struktural dalam perekonomian masih cukup besar.
Implementasi SDGs ke 1 & 10 di Bulgaria
Pembangunan berkelanjutan merupakan prioritas penting bagi Pemerintah Bulgaria. Bulgaria berkomitmen untuk melakukan bagiannya dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan baik secara nasional maupun internasional. Bulgaria adalah pendukung setia multilateralisme dan tatanan internasional berbasis aturan, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pusatnya, mengambil bagian aktif dalam proses negosiasi yang menghasilkan adopsi Agenda SDGs dan mendukung mekanisme peninjauan yang akan memungkinkan analisis komprehensif terhadap implementasi SDGs, dimana kita dapat melihatnya dari poin ke 1 & 10.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Eurostat, sekitar 22,4% penduduk Bulgaria hidup di bawah ambang kemiskinan atau rentan terhadap kemiskinan pada tahun 2020, ini menunjukkan bahwa lebih dari seperlima populasi Bulgaria masih menghadapi kesulitan ekonomi yang serius. Bulgaria memiliki salah satu tingkat kemiskinan tertinggi di Uni Eropa, meskipun telah ada perbaikan dalam beberapa tahun terakhir
Indeks Kemiskinan Multidimensi Bulgaria pada 2020 menunjukkan bahwa banyak orang di negara ini tidak hanya hidup dalam kemiskinan pendapatan, tetapi juga menghadapi kekurangan dalam aspek kesehatan, pendidikan, dan kualitas hidup lainnya. Tingkat pengangguran di Bulgaria pada 2023 tercatat sekitar 4,3%, yang menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, meskipun ini tidak cukup untuk mengatasi kemiskinan di daerah tertentu.
Pemerintah Bulgaria mengalokasikan dana untuk bantuan sosial dan program bantuan langsung, seperti subsidi perumahan dan tunjangan sosial. Pada tahun 2020, 8,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara ini digunakan untuk belanja sosial, yang sebagian besar digunakan untuk mengurangi kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Indeks Gini (mengukur ketimpangan pendapatan) di Bulgaria pada 2021 tercatat sekitar 40,2. Ini menunjukkan tingkat ketimpangan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata Uni Eropa, yang berada di sekitar angka 30. Ketimpangan pendapatan tetap menjadi isu utama dalam memerangi ketidaksetaraan. Sofia, sebagai ibu kota, jauh lebih maju dibandingkan dengan daerah pedesaan dalam hal ekonomi, pendidikan, dan infrastruktur. Sekitar 30% penduduk di wilayah pedesaan Bulgaria hidup dalam kondisi kemiskinan relatif, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.
Kelompok Rom di Bulgaria mengalami tingkat kemiskinan yang lebih tinggi. Data menunjukkan bahwa lebih dari 60% orang Rom di Bulgaria hidup dalam kemiskinan, dengan tingkat pengangguran yang sangat tinggi di kalangan mereka. Indeks Pembangunan Manusia (HDI) Bulgaria pada 2020 adalah 0,816, yang berada di kategori pembangunan manusia yang sangat tinggi, namun ketimpangan sosial dan ekonomi tetap menjadi masalah utama, terutama di kalangan kelompok minoritas.
ADVERTISEMENT
Meski pendidikan gratis, akses terhadap pendidikan yang berkualitas masih terbatas di daerah pedesaan dan di kalangan kelompok miskin. Menurut World Bank, sekitar 10% dari anak-anak Bulgaria tidak menyelesaikan pendidikan dasar. Dalam sektor kesehatan, ketimpangan masih terlihat dengan tingkat kematian yang lebih tinggi di daerah miskin dan kurang berkembang, yang sering kali disebabkan oleh keterbatasan akses ke layanan kesehatan berkualitas.
Evaluasi Dampak SDGs terhadap Pengurangan Kemiskinan dan Ketimpangan Sosial di Bulgaria
Evaluasi dampak Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terhadap pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial di Bulgaria dapat dilihat melalui beberapa indikator yang terkait langsung dengan dua masalah utama tersebut: kemiskinan dan ketimpangan sosial. Sejak Bulgaria bergabung dengan Agenda 2030 pada 2015, pemerintah dan lembaga internasional telah mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk mencapai target-target SDGs, terutama SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) dan SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan).
ADVERTISEMENT
Kemajuan dalam Pengurangan Kemiskinan: Bulgaria telah membuat kemajuan dalam mengurangi angka kemiskinan, tetapi masih menghadapi tantangan besar. Menurut data dari Eurostat, tingkat kemiskinan relatif di Bulgaria tetap lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata Uni Eropa, dengan sekitar 22% penduduk Bulgaria yang hidup di bawah ambang batas kemiskinan pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Bulgaria dalam mencapai SDGs adalah masalah korupsi dan kelemahan dalam implementasi kebijakan. Korupsi dapat menghambat distribusi bantuan sosial yang efektif dan penyelesaian masalah ketimpangan sosial. Tingginya angka pengangguran, terutama di kalangan pemuda dan kelompok yang kurang terdidik, juga memperburuk ketimpangan sosial. Program pelatihan kerja dan pengembangan keterampilan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja global.
Secara keseluruhan, meskipun Bulgaria telah mencapai beberapa kemajuan dalam mengimplementasikan SDGs untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial, tantangan besar tetap ada. Pengentasan kemiskinan memerlukan peningkatan kualitas hidup, akses yang lebih merata terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan, serta pengurangan ketimpangan antarwilayah dan antar kelompok sosial. Ketimpangan sosial masih sangat terasa di antara kelompok etnis dan antara penduduk perkotaan dan pedesaan, yang membutuhkan perhatian khusus dalam kebijakan pembangunan ke depan.
ADVERTISEMENT