Faktor-Faktor Penyebab Resesi Ekonomi

irwansyah
Ketua Komisariat IMM Shinnichi FEB UMSurabaya Priode 2018-2019 Sekretaris Jendral Koorkom IMM UMSurabaya Priode 2019-2020 Pimpinan Cabang IMM Surabaya 2022-2023
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2023 20:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari irwansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Source: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Resesi ekonomi sangat ditakutkan oleh setiap negara, terutama pada saat pandemi covid-19 merupakan salah satu penyebab resesi ekonomi di setiap negara terkhusus pada Indonesia sendiri, banyak aktifivitas perekonomian menurun dan daya beli masyarakat juga menurun.
ADVERTISEMENT
Resesi ekonomi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang secara signifikan dalam kurun waktu yang lama, bisa berbulan-bulan atau sampai bertahun-tahun. Selama pandemi covid-19 termasuk dalam kategori berbulan-bulan mulai dari tahun 2020 hingga 2022 akhir. Dikutip dari para ahli ekonomi menyebutkan resesi terjadi karena ekonomi pada suatu negara mengalami peningkatan jumlah pengangguran, penurunan ritel dan produk domestic bruto (PDB) yang mengalami negatif.
source: pixabay.com
Resesi ekonomi ini memicu penurunan dari berbagai sektor ekonomi termasuk penurunan keuntungan pada perusahaan, meningkatnya angka pengangguran dan kebangkrutan ekonomi pada perusahaan tertentu.

Penyebab Resesi Ekonomi

Pertama Inflasi
Inflasi adalah proses terjadinya peningkatan harga secara terus menerus hingga kurun waktu yang tidak tertentu, inflasi sesungguhnya bukanlah hal yang buruk, namun jika inflasi berlebihan juga akan termasuk kedalam kategori yang berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Kedua Ilmu Pengetahun Dan Teknologi (IPTEK)
Yang gadang-gadangkan saat ini adalah bagaimana masyarakat mampu mengetahui teknologi modern untuk menyumbang kecerdasan anak bangsa sebagai bangsa yang maju akan teknologi, namun saat ini padangan IPTEK jika dibawa pada ekomoni berbanding terbalik kenapa? Berkembangnya teknologi juga menyumbang faktor terjadinya resesi sebagai contoh pada abad ke-19 gelombang peningkatan teknologi hemat tenaga kerja.
Kita ambil case saat ini sudah banyak terjadi pemberhentian tenaga kerja manusia karena sudah tergantikan oleh mesin atau robot seperti jalan toll yang awalnya masih menggunakan tenaga manusia namun sekarang sudah digantikan oleh e-tollcard.
Tanpa disadari kecerdasan yang dibuat oleh manusia untuk memudahkan jalannya perekonomian dan mempermudah pelayanan umum juga merupakan faktor penyebab resesi dan penyebab manusia itu sendiri tersingkirkan.
ADVERTISEMENT
Ketiga Ketidakseimbangan Produksi Dan Komsumsi
Di saat produksi dan konsumsi tidak seimbang, maka siklus ekonomi juga akan bermasalah. Tingginya produksi perusahaan disaat memproduksi produk yang tidak dibarengin oleh konsumsi akan mengakibatkan stok pada gudang akan menumpuk.
Melemahnya konsumsi masyarakat akan mendorong resisi ekonomi semakin meningkat, perusahaan akan mengalami penurunan pendapatan sehingga pasar modal akan menurun.
Keempat Turunnya Lapangan Kerja
Samakin tinggi angka pengangguran karena turunnya lapangan pekerjaan juga termasuk salah satu penyebab resisi ekonomi, jika ini sampai terjadi, kriminalitas berpotensi meningkat baik dalam bentuk kekerasan atau kejahatan teknologi membuat investor takut untuk berinvesntasi atau menanam modal dan pada akhir resisi tidak dapat dihindari.
Berikut Cara Mencegah Terjadinya Resesi Ekonomi
Statemen pak jokowi pada saat konfrensi mengajak semua masyarakat membelanjakan uangnya secara besar besaran untuk mencegah resesi setelah pandemi covid-19, masyarakat dianjurkan tabungan yang bentuk cash atau yang sedang digunakan dibelanjakan untuk menggerakkan perekonomian.
ADVERTISEMENT
Berikutnya adalah bantuan usaha mikro kecil menengah (UMKM), UMKM adalah salah satu sektor yang terkena dampak resesi, usaha seperti ini lebih baik dibandingkan dengan perusahaan besar ketika krisis kerena masih tergolong lingkup kecil.
Terakhir mengembalikan kepercayaan investor asing atau lokal untuk menam modal dengan membuat kebijakan dan proyek-proyek yang memudahkan investor menanam modalnya kembali.