Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pemain Mungil Timnas Italia yang Selalu (Bisa) Jadi Pembeda
5 Juli 2021 9:43 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:55 WIB
Tulisan dari Isa Anshar Jusuf tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dua pencetak gol ini, merupakan pemain pilihan utama pelatih Roberto Mancini di starting line up. Keduanya memang memiliki visi dan juga permainan yang ngotot, sehingga wajar jika pelatih selalu mempercayai mereka.
Namun, ada yang menarik dari kedua pemain ini. Di tengah postur tubuh tinggi para pemain eropa, baik Nicolo Barella maupun Lorenzo Insigne, justru adalah pemain dengan tubuh mungil. Barella yang bermain untuk Inter Milan memiliki tinggi 172 cm, dan Lorenzo Insigne hanya 163 cm, sekaligus menjadi pemain paling mungil di skuad Italia.
Dengan tinggi seperti itu, tentu hal ini akan terasa sangat janggal, karena mereka berasal dari Eropa , di mana rata-rata pemain memiliki postur tinggi dan juga kekar. Bahkan, untuk ukuran Insigne di 163 cm, tentu akan sangat menyulitkannya, apalagi dirinya bermain di posisi depan.
ADVERTISEMENT
Namun, justru sebagai pemain mungil, Insigne selalu bisa menjadi pembeda. Level permainannya selalu berada di atas, baik ketika membela Italia, maupun saat dirinya berseragam Napoli, klub yang dibelanya kini. Kemampuan mengolah bola, serta tendangannya yang akurat, membuat dirinya selalu bisa merepotkan pemain belakang dan juga kiper tim lawan. Atau mungkin Insigne biar kuat minum Kuku Bima, Roso!
Begitu juga dengan Barella. Walaupun bertubuh kecil, pemain Inter Milan ini, memiliki daya ledak yang sangat tinggi. Bahkan, bisa disebutkan, Inter Milan bisa menjadi Scudetto Serie A musim ini, dikarenakan andil dari Barella, yang memang sangat superior.
Barella seakan selalu berada di semua lapangan di mana bola itu berada. Hal ini juga yang membuat, dirinya menjadi momok menakutkan para pemain lawan, karena kemampuannya melakukan intersep dan juga mengganggu pemain tengah saat ingin membangun serangan.
ADVERTISEMENT
Selain keduanya, pada laga melawan Belgia, ada satu lagi pemain mungil Italia yang memiliki determinasi kuat di lapangan tengah. Dia adalah Marco Verratti , gelandang asal klub Paris Saint Germain. Veratti sendiri hanya memiliki tinggi badan 165 cm, hanya berbeda dua cm dengan Lorenzo Insigne. Namun, mantan pemain Pescara ini, benar-benar menjadi seorang penyeimbang di lapangan tengah Italia, baik saat menyerang maupun saat bertahan.
Terbukti, dari statistik yang ada, Verratti berhasil membuat 3 umpan kunci. Sementara dalam bertahan, ada 4 tekel berhasil, satu intersep dan 1 clearance, berhasil dibuatnya. Tak ayal, dirinya pada laga itu berhasil mendapatkan rating 7,80.
Sementara itu, jika berbicara pemain mungil, Italia memang memiliki segudang pemain istimewa dengan tubuh yang 'tak terlihat' dibandingkan dengan pemain-pemain eropa lainnya. Sebut saja nama Gianfranco Zola . Legenda hidup Chelsea ini, juga adalah sosok pemain mungil dengan tinggi 168 cm. Istimewanya, Zola adalah seorang striker haus gol.
Masih ingat jelas, pada kualifikasi menuju Piala Dunia 1998, Italia yang saat itu dilatih Cesare Maldini, harus memenangi pertandingan melawan Inggris di Stadion Wembley untuk menjaga peluang lolos ke Piala Dunia yang akan dilangsungkan di Perancis.
ADVERTISEMENT
Pada menit ke-19, sebuah umpan lambung yang dilepaskan oleh Billy Costacurta, berhasil disambut oleh Zola yang diapit bek Sol Campbel dan Stuart Pearce. Saat itu, Zola yang berlari di antara dua bek Inggris itu, mengontrol bola terlebih dahulu dengan kaki kiri, sebelum melepaskan tendangan keras di sudut sempit gawang Inggris yang dikawal Ian Walker. Walker yang terkejut, tak bisa menepis bola dan tercipta gol, yang juga menjadi satu-satunya di pertandingan itu. Italia dan Inggris sendiri akhirnya lolos, di mana Italia hanya menjadi runner up.
Kisah pemain mungil di Timnas Italia lainnya ada pada diri, Emanuele Giaccherini , seorang gelandang serba bisa yang memiliki tinggi badan 167 cm. Giaccherini, yang mantan pemain Sunderland, Juventus dan Napoli ini, selalu menjadi langganan timnas sejak tahun 2012.
ADVERTISEMENT
Salah satu momen yang paling diingat dari Giaccherini adalah golnya ke gawang Belgia di EURO 2016. Dengan skema yang sama seperti gol Zola ke gawang Inggris, Giaccherini menerima umpan lambung dari bek Italia. Masuk di antara dua bek, dirinya kemudian mengontrol bola dengan kaki kanan, sebelum langsung menembakan bola yang tak bisa dibendung Thibaut Curtois. Italia saat itu menang 2-0 dan menjadi pemuncak klasemen grup.
Dari semua cerita ini, Italia memang selalu memiliki pemain-pemain dengan postur mungil. Walaupun hanya satu atau dua yang muncul, tetapi setidaknya bisa mengirim sinyal, jika pemain mungil, dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi khas Eropa, ternyata bisa berbuat banyak di level Internasional.
Nah, Berbekal para pemain mungil yang mumpuni ini, mampukah Timnas Italia saat ini, memenangkan EURO 2020 yang kali ini diselenggarakan di tahun 2021 karena pandemi COVID-19. Apalagi, saat ini langkah Italia telah mencapai babak semifinal, dengan Spanyol yang akan dilawannya, sebelum jika lolos final akan berhadapan pemenang antara Inggris atau Denmark. Menarik untuk ditunggu. Tapi perlu diingat, karena pertandingannya disiarkan di Indonesia pada dini hari, jangan lupa, biar kuat minum Kuku Bima, Roso!
ADVERTISEMENT
isa anshar jusuf
Fans Italia