Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Manajemen Pendidikan dalam Pesantren
27 November 2022 19:45 WIB
Tulisan dari Ilham Sahmaluddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh dan diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem pengajian dan penerimaan peserta didik menerima pendidikan agama melalui madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dan kendali kiyai.
ADVERTISEMENT
Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, mencapai 88%. Bahkan, Indonesia memiliki jumlah Muslim terbesar di dunia. Dalam hal ini, pendidikan di Indonesia tidak hanya dilaksanakan di sekolah umum dan madrasah, tetapi juga di pesantren. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami pesantren secara utuh, “pondok pesantren” berasal dari kata “santri” dan kata ini memiliki dua arti. Yang pertama santri ialah orang yang benar-benar beribadah kepada Allah (orang-orang saleh), kemudian yang kedua ialah orang yang mendalami pengajiannya dalam agama islam berguru ke tempat yang jauh.
Tujuan Pendidikan pondok pesantren adalah untuk mengembangkan kepribadian muslim, bertaqwa kepada tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat, menjadi subjek atau mengabdi kepada masyarakat. Orang orang yang bijaksana terhadap masyarakat dapat mengembangkan kepribadiannya dengan menyebarkan agama, menganjurkan islam, merasakan kemuliaan umat islam di masyarakat, dan mencintai ilmu, kepribadian yang anda tuju adalah kepribadian mukhsin, bukan sekadar muslim.
ADVERTISEMENT
Sistem yang diterapkan di pesantren memiliki keunikan dibandingkan dengan sistem yang dipraktikkan di lembaga pendidikan umum lainnya, yaitu:
● Menggunakan sistem tradisional yang memiliki kebebasan penuh dibandingkan dengan sekolah modern sehingga terjalin hubungan timbal balik antara kiai dan santri.
● Kehidupan di pesantren menunjukkan semangat demokrasi kerja sama praktis untuk mengatasi masalah ekstrakurikuler.
● Sistem pesantren di dasarkan pada kesederhanaan, idealisme, persaudaraan, kesetaraan, percaya diri dan keberanian.
Manajemen adalah proses yang dilakukan seseorang dengan mengarahkan kegiatan individu atau kelompok. Sistem atau manajemen harus diterapkan untuk mencapai tujuan yang dicapai melalui kerja sama individu atau kelompok tersebut dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Manajemen dapat di katakan mencakup unsur perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pencapaian tujuan dan memimpin individu atau kelompok. Jadi, manajemen adalah seni mengatur dan merencanakan sesuatu untuk mencapai tujuan.
ADVERTISEMENT
Fungsi manajemen adalah merencanakan, mengatur dan mengembangkan sumber daya manusia, menggerakkan dan mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Dapat di katakana bahwa beberapa langkah harus diambil untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut adalah beberapa fungsi kontrol dalam manajemen untuk mencapai tujuan tertentu:
1. Perencanaan
Tugas pertama manajemen adalah perencanaan. Manajemen di perlukan untuk membuat rencana dan strategi saat memulai suatu kegiatan atau usaha.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu tugas manajemen yang tujuannya adalah membagi tugas sesuai dengan kemampuan seseorang. Fungsi administrasi ini diperlukan untuk mengelola grup atau organisasi.
3. Pengarahan
Pengarahan diperlukan setelah tugas dibagi menjadi individu atau kelompok berdasarkan keahliannya.
4. Pengawasan dan evaluasi
Evaluasi adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan. Evaluasi di perlukan untuk memantau kemajuan rencana yang diumumkan. Ini juga dapat digunakan untuk menilai apakah perubahan strategi diperlukan atau tidak.
ADVERTISEMENT
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mencapai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Tujuan Pendidikan, tujuan pendidikan adalah mengembangkan kemampuan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, cakap, kreatif, mandiri, dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Fungsi pendidikan:
1. Mengurangi pengendalian orang tua terhadap anak-anaknya. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas serta wewenangnya dalam mendidik anak kepada pihak sekolah.
2. Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah mempunyai potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah serta masyarakat tentang sesuatu hal, seperti pendidikan seks serta sikap terbuka.
ADVERTISEMENT
3. Pemeliharaan sistem kelas sosial. Seorang guru sekolah diharapkan mampu berkomunikasi dengan murid-muridnya untuk menerima perbedaan prestise, keistimewaan dan status dalam masyarakat. Sekolah juga dianggap sebagai saluran di mana siswa dapat pindah ke status sosial yang lebih tinggi, atau setidaknya orang tua mereka.
4. Memperpanjang usia muda. Bersekolah juga dapat memperlambat seseorang untuk menjadi dewasa, karena siswa masih bergantung secara finansial kepada orang tua.
Pengertian manajemen pendidikan adalah pengelolaan sumber daya, seperti sumber daya manusia, bahan, waktu, informasi, dan sumber daya lainnya, agar penggunaannya lebih efektif dan efisien serta teratur, mulai dari perencanaan sumber daya, perakitan, pelaksanaan, dan pengarahan kegiatan. bidang pelatihan.
Manajemen pendidikan juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan tersebut. Banyak inovasi yang kita alami saat ini juga merupakan hasil dari berbagai tindakan yang diprakarsai oleh dewan pendidikan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen di bidang pendidikan.
ADVERTISEMENT
Jadi, dapat kita ambil kesimpulan Pendidikan di pesantren bertujuan untuk mengembangkan kepribadian muslim, yaitu bertaqwa kepada tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat, menjadi subjek atau mengabdi kepada masyarakat.
Kemudian, pondok pesantren menggunakan sistem tradisional yang memiliki kebebasan penuh dibandingkan dengan sekolah modern sehingga terjalin hubungan timbal balik antara kiai dan santri, kehidupan di pesantren menunjukkan semangat demokrasi kerja sama praktis untuk mengatasi masalah ekstrakurikuler, sistem pesantren didasarkan pada kesederhanaan, idealisme, persaudaraan, kesetaraan, percaya diri dan keberanian.