Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia?

Isana Mandasari
Peserta Sesdilu Ke-61, Diplomat di Direktorat Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri.
Konten dari Pengguna
27 Juli 2018 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Isana Mandasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ajang olah raga 4 tahunan, Asian Games nampaknya membawa berkah bagi banyak orang. Jika pada Asian Games 1962 kita jadi punya stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan berhasil mendirikan Patung Selamat Datang untuk penyambutan atlet, pada tahun 2018 ini infrastruktur dikebut. Selain, tentunya imbas ekonomi yang diperkirakan akan tumbuh Rp45 trilyun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (KPPN/Bappenas).
Salah satu yang menikmati berkah adalah para pejalan kaki. Trotoar di Jakarta diperlebar, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) direvitalisasi, dan dibangunnya pedestrian light controlled (pelican crossing) baru di bundaran Hotel Indonesia (HI).
Pelican crossing sendiri adalah istilah untuk mendefinisikan metode penyeberangan bagi pejalan kaki yang dilengkapi dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APIL) yang diperkenalkan di Inggris tahun 1969 dan sudah diaplikasikan di banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia sejak 1995.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ramah dan Murah
Pelican crossing dinilai lebih ramah dan berkeadilan untuk lanjut usia (lansia), ibu hamil dan difabel. Selain itu, mengutamakan pejalan kaki merupakan amanat UU No. 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas.
Biaya pembangunan pelican crossing juga lebih murah dibanding JPO. Untuk dua pelican crossing yang akan dibangun di bundaran HI, diperkirakan hanya memerlukan biaya Rp100 juta. Bandingkan dengan biaya pembangunan JPO di tempat yang sama tahun 2015, yang menghabiskan dana 5 milyar atau dengan anggaran APBD Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tahun 2018 yang menganggarkan Rp68 milyar untuk pembangunan 10 JPO baru.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (2)
zoom-in-whitePerbesar
Amankah?
Selain disambut baik, tetap ada yang sangsi terhadap efektifitas pelican crossing. Mulai dari khawatir menambah kemacetan juga alasan keselamatan. JPO dinilai lebih cocok digunakan pada lalu lintas padat seperti Jakarta oleh sebagian masyarakat.
ADVERTISEMENT
Agung, karyawan di Plaza Indonesia berpendapat JPO lebih aman. Agung juga menambahkan perlunya rencana pembangunan berkelanjutan dan merawat fasilitas yang telah ada, “Sudah dibikin mahal-mahal kan? Harusnya direncanakan, jangan bongkar pasang. Rawat, jangan seperti yang di Tosari.”
JPO di Tosari memang pernah diberitakan dalam kondisi yang tidak baik. Lift tidak berfungsi, lampu penerangan mati dan atap yang bocor.
“Maaf nih. Di sini kan padat, bisa parah (macet). Naik motor kan kepanasan," ujar driver online yang saya tumpangi.
"Kadang-kadang gitu (menerobos),” imbuhnya.
Koalisi pejalan kaki berpendapat lain, keberadaan pelican crossing harus dipertahankan dan masyarakatlah yang harus dibiasakan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyakinkan masyarakat bahwa pembangunan telah melalui kajian, volume kendaraan dan pejalan kaki telah dihitung. Penerapan ganjil genap juga dipercaya dapat mengurangi kemacetan. Sedangkan untuk memberikan rasa aman pada pejalan kaki yang akan melintas di pelican crossing, Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan petugas yang siaga 24 jam.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (3)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Belajar dari Melbourne
Kota Melbourne yang ada di negara bagian Victoria, Australia dinobatkan sebagai ‘The most liveable city in the world’ atau kota paling layak huni di dunia, oleh The Economist, selama 7 tahun berturut-turut.
Keamanan melintas bagi pejalan kaki menjadi salah satu faktor yang dinilai. Seperti apakah di sana?
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (4)
zoom-in-whitePerbesar
Ternyata mirip. Zebra cross, pelican crossing, sama. Bahkan masih banyak pelintasan yang hanya memiliki rambu pejalan kaki saja. Yang paling membedakan adalah aturan yang jelas dan kepatuhan masyarakatnya.
Melbourne menata kotanya dengan apik dengan zonasi yang jelas. Perumahan dan lokasi komersial dibedakan. Pada satu lingkungan setara kelurahan di Indonesia yang disebut suburb dilengkapi fasilitas publik seperti taman, perpustakaan dan sekolah.
ADVERTISEMENT
Sedangkan zona komersial seperti Central Business District (CBD), tempat wisata, rumah sakit, kantor pelayanan publik hingga pabrik dan gudang dipisahkan. Namun semua zona terkoneksi hingga ke pedesaan, dengan kualitas infrastruktur bagi pejalan kaki yang tidak jauh berbeda.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (5)
zoom-in-whitePerbesar
Jalanan yang sepi, seperti jalan di tengah perumahan dan jalan pedesaan, biasanya hanya memiliki rambu pejalan kaki yang didahului oleh rambu batas kecepatan.
Jalanan yang berada di lingkungan padat minimal dilengkapi dengan zebra cross tanpa APIL. Sedangkan untuk fasilitas publik, komersial, dan suburb dengan lalu lintas yang sibuk atau perlintasan yang dilalui jalur tram, maka menggunakan pelican crossing.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (6)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Khusus lingkungan sekolah, pada pelican crossing ditambahkan crossing supervisor yang biasa disebut Lollipop Man/Lady yang didominasi relawan dari senior citizen (lansia). Sebutan slank ini mengacu pada rambu yang bentuknya seperti permen.
Saya sempat menanyai tetangga yang bekerja di Melbourne City Council, perihal fenomena relawan penyeberangan jalan adalah lansia. Dijawabnya, selain membuat lansia lebih bahagia karena merasa berarti bagi komunitas, tidak seorang pun berani terhadap orang tua. Bisa kualat.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (7)
zoom-in-whitePerbesar
Inovasi Pelican Crossing
Sebanyak 66% warga Melbourne berjalan kaki dan menggunakan transportasi publik. Vicroads mencatat rata-rata 528.000 orang melintas di pelican crossing setiap hari.
Victoria Police mencatat dalam 5 tahun terakhir telah terjadi 1.000 kecelakaan pejalan kaki. Sementara di seluruh Australia, sepanjang tahun 2017 tercatat 3.500 pejalan kaki cidera saat melintas. Baik Melbourne maupun di negara bagian lain di Australia, sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh kelalaian karena sibuk menggunakan gawai.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (8)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasinya pemerintah Melbourne berinovasi dengan menambahkan light-emiting diode (LED) yang dirancang khusus dan dipasang pada lantai pelican crossing. Bentuknya seperti paving yang diperuntukkan untuk memandu penyandang tuna netra. LED yang menyala dari bawah membuat pejalan kaki yang sedang menunduk dan berselancar di dunia maya dapat mengetahui kondisi lampu pelican crossing. Warna merah berarti berhenti, hijau berarti jalan, semudah itu.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (9)
zoom-in-whitePerbesar
Inovasi terhadap pelican crossing juga coba dikembangkan negara-negara lain. Selain tujuan keselamatan, inovasi dibuat menghibur dan membahagiakan warganya.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (10)
zoom-in-whitePerbesar
Di Jerman, pejalan kaki bis bermain games di tombol pelican crossing melawan pemain di seberang. Selain membuat kegiatan menunggu lebih menyenangkan, pelican crossing ini ampuh untuk mencairkan komunikasi antar warga Jerman yang dikenal susah tersenyum.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (11)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Di Portugal, perusahaan Smart mendesain pelican crossing yang bisa menari. Pejalan kaki bisa menonton sebelum melintas atau turut menari. Pelican crossing ini juga mengeluarkan suara musik selama menunggu lampu berubah warna.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (12)
zoom-in-whitePerbesar
Belanda menggunakan lampu LED berbentuk garis lurus di lantai pelican crossing yang berubah warna sesuai APIL. Singapura telah menggunakan cara yang sama, setelah diuji cobakan di depan Jalan Bugis. Sementara di Jepang, LED juga digunakan, bedanya disorotkan sepanjang lintasan.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (13)
zoom-in-whitePerbesar
Swedia membuat rambu peringatan pejalan kaki berukuran besar untuk kendaraan dan menambahkan rambu baru yang sebelumnya didesain seniman Stockholm dengan tujuan sarkas untuk memperingatkan pejalan kaki agar tidak menggunakan gawai saat melintas di pelican crossing.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (14)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Spanyol, membuat pelican crossing yang dapat mendeteksi pejalan kaki. Rambu dan garis putih pada zebra crossnya akan menyala. Material yang ditanam di aspal dibuat dengan bahan khusus yang tidak mudah rusak, lentur saat dilindas dan tahan terhadap ultraviolet.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (15)
zoom-in-whitePerbesar
Di Chile, kita bisa menikmati animasi 'stickman' yang berlari. Sederhana tetapi sesuai dengan karakter masyarakatnya yang gemar berolah raga. Serasa dimotivasi.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (16)
zoom-in-whitePerbesar
Di Iceland ada zebra cross yang dilukis berbentuk 3D yang terlihat seperti balok es dari kejauhan. Meski belum memiliki pelican crossing, saat mendekat sesuai batas kecepatan, kita akan terdorong mengerem dan menikmati kesan melayang dari siapapun yang melintas.
Pelican Crossing, Berkah Asian Games dan Inovasi Dunia? (17)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Melbourne pernah memperingati kesetaraan gender pada hari ibu dengan mengganti APIL pada pelican crossing di depan Flinders Station dengan ikon manikin perempuan.
Semoga menjadi berkah kita bersama.