Konten dari Pengguna

Transaksi Digital pada KRL sebagai Bentuk Contactless Transaction Selama Pandemi

Isa Putri Adjani
Undergraduate Public Administration Student at University of Indonesia
8 Desember 2021 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Isa Putri Adjani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kartu Transportasi Publik. (Foto oleh RAStudio dipublikasikan oleh vectorstock.com, https://www.vectorstock.com/royalty-free-vector/public-transport-travel-pass-card-concept-vector-28985295)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kartu Transportasi Publik. (Foto oleh RAStudio dipublikasikan oleh vectorstock.com, https://www.vectorstock.com/royalty-free-vector/public-transport-travel-pass-card-concept-vector-28985295)
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, pesatnya perkembangan Covid-19 mengindikasikan adanya dampak yang mendalam pada gaya hidup masyarakat seluruh dunia yang mana terlihat dari penurunan mobilitas sehari-hari dan meningkatnya kegiatan teleworking sebagai alternatif untuk mengurangi kontak fisik dengan banyak orang.
ADVERTISEMENT
Tirachini dan Cats (2020) berpendapat bahwa tindakan pemerintah yang memberlakukan pembatasan kegiatan di luar ruangan, perjalanan, kegiatan ekonomi, serta pilihan dari individu untuk tidak melakukan mobilitas sebagai upaya untuk menghindari dan meminimalisir kemungkinan risiko terkontaminasi virus menjadi penyebab munculnya perubahan tersebut turut berpengaruh terhadap mobilitas masyarakat. Hal ini membawa dampak yang sangat besar bagi transportasi publik, termasuk KRL Jabodetabek.
Pada April 2020, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat jika jumlah penumpang KRL telah berkurang lebih dari 70%. Penurunan penumpang ini ditunjukkan dengan jumlah penumpang harian yang hanya mencapai 220.000 penumpang per hari, di mana sebelum pandemi dapat mencapai kisaran angka 1,1 juta penumpang per hari (Azhari, 2020).
Selain karena himbauan dari pemerintah untuk membatasi aktivitas, berkurangnya penumpang juga disebabkan oleh penurunan pasokan layanan dan persepsi masyarakat yang merasa jika transportasi publik lebih berisiko daripada angkutan pribadi. Namun seiring dengan mulai melonggarnya pembatasan sosial dan mulai kembalinya masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, volume penumpang KRL Jabodetabek menunjukkan peningkatan. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, menyatakan jika saat hari kerja pada September 2021 jumlah rata-rata penumpang harian KRL mencapai angka 315.075 penumpang per hari.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan meningkatnya transaksi digital sebagai bentuk implementasi contactless transaction, penggunaan uang elektronik untuk melakukan transaksi non tunai di masa pandemi terus digencarkan bagi pengguna KRL. Walaupun KRL telah menerapkan metode transaksi non tunai sejak tahun 2013, tren penggunaan mulai mengalami peningkatan selama masa pandemi.
Transaski non tunai sendiri sudah dapat dilakukan untuk pembelian tiket KRL melalui berbagai pilihan uang elektronik seperti Kartu Multi Trip (KMT), uang elektronik bank, serta penggunaan aplikasi tiket kode QR. Hal ini rupanya sejalan dengan siaran pers yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada Januari 2021 yang menyatakan jika terlihat pertumbuhan tren transaksi ekonomi dan keuangan digital di masa pandemi (KAI Commuter, 2021).
Sampai Maret 2021, tercatat sudah terdapat 19 stasiun yang memberlakukan transaksi khusus uang elektronik yaitu Stasiun Pondok Cina, Sudirman, Bogor, Cilebut, Cikarang, Rangkasbitung, Palmerah, Tamankota, Jakarta Kota, Bekasi, Kranji, Bojonggede, Citayam, Depok, Depok Baru, Parung Panjang, Tanah Abang, dan Angke (Anwar, 2021). Namun menanggapi hal ini, beberapa penumpang terlihat mengeluhkan soal KMT yang tidak terintegrasi dengan metode pembayaran moda transportasi lain dan berujung pada bertambah banyaknya kartu yang harus dimiliki saat menggunakan transportasi publik (Setiyadi, 2021).
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2020, proporsi transaksi non tunai tercatat mencapai angka 73,3% sementara pada tahun 2021 tercatat sebanyak 78,9%. Dengan pemberlakuan transaksi dengan uang elektronik, terlihat antrean panjang yang biasa terjadi di loket penjualan tiket sudah mulai berkurang serta penumpang yang tidak perlu melakukan refund uang jaminan apabila menggunakan Tiket Harian Berjaminan (THB) (KAI Commuter, 2021).
Penumpang tidak perlu melakukan antre untuk membeli tiket harian dan hanya perlu mengantre apabila terjadi penyekatan akibat jumlah penumpang dalam gerbong sudah mencapai angkat maksimal sesuai dengan anjuran protokol kesehatan yang berlaku. Selain itu, dengan penggunaan transaksi digital diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam menerapkan protokol kesehatan pada operasional KRL.
Dengan melakukan contactless transaction, hal ini akan meminimalisir kontak langsung dengan banyak orang dan pastinya akan menurunkan risiko terjadi penularan daripada saat melakukan transaksi dengan uang tunai. Mengingat uang tunai adalah salah satu media penularan dan juga THB yang beredar dan sering berpindah tangan dapat memunculkan potensi penularan serupa.
ADVERTISEMENT
Transaksi digital dengan metode contactless sendiri belakangan ini semakin digemari masyarakat luas. Masyarakat berpandangan dengan transaksi contactless dinilai lebih nyaman karena tidak perlu membawa uang, lebih mudah digunakan, dan aman dari risiko penularan virus (Reza, 2021).
Melihat angka penumpang yang memanfaatkan transaksi digital untuk pembelian tiket KRL selama pandemi ini meningkat, diharapkan dapat memicu banyak stasiun lainnya untuk melakukan hal yang serupa demi terciptanya transaksi yang aman dan terintegrasi.
REFERENSI
Anwar, M. C. (2021). Mulai 25 Maret, 10 Stasiun KRL Ini Tak Layani Tiket Harian Berjaminan. Kompas.Com. https://money.kompas.com/read/2021/03/18/180338526/mulai-25-maret-10-stasiun-krl-ini-tak-layani-tiket-harian-berjaminan?page=all
Azhari, J. R. (2020). Akibat Covid-19, Rerata Penumpang KRL Turun hingga 220.000 Penumpang Per Hari. Kompas.Com. https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/03/21362851/akibat-covid-19-rerata-penumpang-krl-turun-hingga-220000-penumpang-per
KAI Commuter. (2021). Tingkatkan Transaksi Non Tunai di Masa Pandemi, KAI Commuter Ajak Lebih Banyak Ajak Lebih Banyak Pengguna KRL Beralih ke Uang Elektronik Melalui Promo KMT Rp 10.000 dengan Menukarkan THB yang Masih Berlaku. Krl.Co.Id. http://www.krl.co.id/tingkatkan-transaksi-non-tunai-di-masa-pandemi-kai-commuter-ajak-lebih-banyak-pengguna-krl-beralih-ke-uang-elektronik-melalui-promo-kmt-rp-10-000-dengan-menukarkan-thb-yang-masih-berlaku/
ADVERTISEMENT
Reza. (2021). Perlahan tapi Pasti, Tren Contactless Makin Diminati. Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/bisnis/read/4701164/perlahan-tapi-pasti-tren-contactless-makin-diminati
Setiyadi, B. (2021). KCI Tambah 10 Stasiun Uang Elektronik, Warganet: Sayang Tidak Terintgerasi. Okezone.Com. https://megapolitan.okezone.com/read/2021/03/19/338/2380479/kci-tambah-10-stasiun-
Tirachini, A., & Cats, O. (2020). COVID-19 and Public Transportation: Current Assessment, Prospects, and Research Needs. Journal of Public Transportation, 22(1), 1–34. https://doi.org/10.5038/2375-0901.22.1.1