Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Memburu Ilmu di Usia Muda
6 Februari 2021 6:47 WIB
Tulisan dari Iskandar Siregar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 tidak mengendorkan semangat generasi muda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dalam menuntut ilmu terutama ilmu agama. Generasi muda LDII di Kota Bekasi, Jawa Barat, khususnya di wilayah Pekayon dan Bantar Gebang, menggelar pengajian usia mandiri via on line pada Jumat malam (5 Februari 2021). "Secara rutin minimal seminggu sekali, kami mengadakan pengajian Al Qur'an dan hadits. Karena sekarang masa pandemi, kami tidak bisa melakukan secara tatap muka. Jadi, kami adakan secara on line. Pesertanya untuk pengajian ini kalangan muda-mudi, usia sudah lulus SMA ke atas, kami sebut itu usia mandiri," ujar Nur Abdillah, salah satu panitia pengajian ini.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Nur Abdillah, menjelaskan bahwa pengajian ini tidak hanya sebatas mengkaji Al Qur'an dan hadist tapi juga memberi pembekalan dan wawasan bagi peserta pengajian tentang berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga kelak mereka mampu mandiri dalam kehidupannya. Bahkan mampu berkontribusi bagi keluarga, lingkungan, lebih jauh lagi bangsanya. "Misalnya malam ini ada pembekalan tentang berbagai tren perkembangan perubahan ke depan. Bagaimana mengantisipasi perubahan itu ke depan termasuk bagaimana para generasi muda itu agar mampu dan siap menghadapi perubahan itu. Apa saja yang perlu dipersiapkan. Perubahan itu adalah keniscayaan. Nah kami mengundang beberapa nara sumber untuk membuka wawasan para peserta pengajian," ujar Nur Abdillah.
Acara pengajian diawali dengan pengajian Al-Qur'an kemudian dilanjutkan dengan pemaparan tren perubahan ke depan oleh beberapa nara sumber. Semuanya via on line. Lalu ada tanya jawab. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah tentang apa saja yang harus dipersiapkan generasi muda untuk menghadapi perubahan itu.
ADVERTISEMENT
Menurut Nur Abdillah, dari beberapa nara sumber, secara ringkas, salah satu jawabannya adalah bagaimana generasi muda menjadi generasi yang kreatif dan inovatif, mampu melihat peluang dalam berbagai kondisi. "Misal dalam masa pandemi ini, banyak keterbatasan. Ada pembatasan aktivitas. Kita mau tidak mau harus beradaptasi. Di sini generasi muda dituntut ulet mencari peluang apa saja dalam kondisi tidak normal seperti sekarang ini. Untuk itu, generasi muda dituntut untuk menguasai teknologi digital yang menjadi tren ke depan. Hampir semua aspek kehidupan sekarang tidak terlepas dari teknologi informasi atau teknologi digital. Lebih-lebih dalam masa pandemi ini. Pesan makanan, beli keperluan sehari-hari, mengirim atau mentrasfer uang, atau meminjam uang, belajar, bekerja, jualan, semua itu dilakukan via on line. Mungkin setelah usai pandemi ini, kita juga seperti ini bahkan lebih meningkat lagi dengan munculnya berbagai aplikasi baru," ujar Nur Abdillah.
ADVERTISEMENT
Para nara sumber memotivasi generasi muda untuk tidak kehilangan harapan dan tetap yakin bahwa pandemi akan berlalu dan situasi maupun kondisi akan pulih dan kembali normal meskipun keadaan normalnya tidak seperti sebelum pandemi. Dan para nara sumber juga mengingatkan agar para generasi muda dalam segala aktivitasnya selalu menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
"Momen pandemi ini, kami tetap upayakan bagaimana bisa menempa generasi muda. Mereka dituntut beradaptasi setiap saat. Menjadi momentum untuk introspeksi diri. Meningkatkan kerukunan dan kekompakan. Peduli dan berbagi beban dengan sesama. Tolong-menolong. Intinya, bagaimana terus dapat berkontribusi meskipun kita masih dilanda pandemi," pungkas Nur Abdillah.