Konten dari Pengguna

Sinergi Antar Ormas Membangun Bangsa

Iskandar Siregar
Saya sekarang sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Selain itu, saya juga aktif di organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat.
26 Februari 2021 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iskandar Siregar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Silaturahim sambil berbincang-bincang DPP LDII dan Ketua PB NU, Dr. Marsudi Syuhud di Kantor PB NU, Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Silaturahim sambil berbincang-bincang DPP LDII dan Ketua PB NU, Dr. Marsudi Syuhud di Kantor PB NU, Jakarta
Foto bersama DPP LDII dan Ketua PB NU, Dr. Marsudi Syuhud usai silaturahim
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama DPP LDII dan Ketua PB NU, Dr. Marsudi Syuhud usai silaturahim
ADVERTISEMENT
Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) melakukan kunjungan silaturahim ke Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU). Dr. Marsudi Syuhud di Kantor PB NU, Jakarta (25/2/2021). Pada kesempatan ini, DPP LDII diwakili Ketua DPP LDII (Dr. Iskandar Siregar M.Si. dan Dr. Rathoyo Rasdan MBA), Sekretaris DPP LDII (Hasim Nasution S.H., SE., dan Rioberto Sidauruk SH, MH), dan Ketua Departemen Pendidikan Agama dan Dakwah DPP LDII, KH. Aceng Karimulloh. Menurut Rathoyo Rasdan, kunjungan ini selain silaturahim juga sebagai penjajagan untuk sinergi antar ormas Islam. “Kita ketahui tanganan ke depan semakin berat dan lebih kompleks, termasuk sekarang di masa pandemi ini. Untuk itu, kami berupaya untuk sharing info dan pengalaman sekiranya peluang apa saja yang bisa dilakukan antara LDII dan NU,” ujar Rathoyo Rasdan.
ADVERTISEMENT
Acara pertemuan silaturahim ini diawali dengan bincang-bincang ringan seputar kondisi terkini di tanah air dan global. Isu-isu lain yang dibahas antara lain seputar pandemi Covid-19, kondisi ekonomi umat, tantangan dakwah di masa pandemi, pendidikan di pondok-pondok pesantren, ujaran kebencian yang marak di media sosial, kehidupan UMKM di tingkat akar rumput, persoalan kualitas SDM, dan pengaruh global terhadap Indonesia dalam konteks persaingan di panggung global. Menurut Rathoyo Rasdan, dalam pandangan Marsudi Syuhud bahwa salah satu masalah bangsa ini adalah bagaimana membangun dan meningkatkan kerukunan antar umat, antar golongan, suku, ras, agama, dalam artian kerukunan yang sejati bukan yang semu. “Apalagi di era media sosial ini, begitu mudahnya komunikasi dan informasi menyebar. Ada pihak-pihak memanfaatkannya untuk kepentingannya memecah-belah bangsa ini. Sehingga bangsa ini lemah dan mudah untuk dikuasai,” ujar Rathoyo Rasdan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, disela-sela silaturahim ini, Marsyudi Suhud mendorong LDII agar terus pro aktif bersama komponen bangsa lainnya untuk terus membangun bangsa dalam berbagai bidang. “Saya berharap LDII terus berkontribusi untuk membangun bangsa, dalam hal apa saja. Pemerintah tidak mungkin sendiri dalam membangun bangsa ini. Contoh saja, untuk penanggulangan pandemi ini, pemerintah butuh ormas,” ujar Marsudi Syuhud.
Selain itu, Marsudi Syuhud, memberikan gambaran era global dengan cirinya adalah pesatnya perubahan yang berlangsung terus-menerus, perubahan yang tidak tertebak dan sangat dinamis. “Perubahan itu memiliki pengaruh yang signifikan dalam seluruh dimensi kehidupan. Perubahan yang terjadi itu mau tidak mau memaksa kita harus bekerja keras untuk mengimbanginya, kalau tidak ingin tergilas oleh zaman dan terpental dalam ajang kompetisi. Dalam konteks Indonesia, menghadapi kompetisi global itu, perlu segera mengejar ketinggalan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk bagaimana menghasilkan SDM yang berdaya saing tinggi,” ujar Marsudi Syuhud.
ADVERTISEMENT
Karena itu, dalam pandangan Marsudi Syuhud, peran ormas Islam seperti LDII menjadi penting untuk memberikan peluang kepada anggotanya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan baik di dalam maupun di luar organisasi. “Ormas keagamaan termasuk yang membangun modal sosial, dalam pengertian sebagai kohesi sosial, jejaring hubungan, norma-norma serta rasa dipercaya yang memberi manfaat bagi bangsa,” ujar Marsudi Syuhud.
Pada akhir pertemuan, DPP LDII dan Marsudi Syuhud sepakat untuk terus melanjutkan silaturahim dengan pertemuan-pertemuan berikutnya seperti menjajagi kerjasama, mengantisipasi dan mengatasi kompleksitas tantangan di masa depan, sekaligus berbagi ilmu dan pengalaman.