news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Ayah di Era Modern: Menantang Patriarki dalam Pengasuhan Anak

Islam Syarifur Rahman
Peneliti PUSAD UMSurabaya
13 Maret 2025 13:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Islam Syarifur Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto pixabay.com
ADVERTISEMENT
Di era modern, peran ayah dalam pengasuhan anak mengalami perubahan besar. Jika dulu ayah lebih banyak berperan sebagai pencari nafkah utama, kini semakin banyak ayah yang terlibat aktif dalam merawat, mendidik, dan membesarkan anak. Perubahan ini tidak lepas dari meningkatnya kesadaran akan kesetaraan gender dan pentingnya kehadiran ayah dalam tumbuh kembang anak.
ADVERTISEMENT
Namun, tantangan masih ada. Dalam budaya patriarki, pengasuhan sering dianggap sebagai tanggung jawab ibu, sementara ayah hanya membantu sesekali. Stigma sosial juga membuat beberapa ayah merasa ragu atau kurang percaya diri untuk mengambil peran lebih besar dalam pengasuhan. Selain itu, kebijakan cuti ayah yang masih terbatas di banyak tempat menjadi hambatan tersendiri.
Meski begitu, keterlibatan ayah memberikan dampak positif yang besar. Anak-anak yang diasuh secara aktif oleh ayah cenderung memiliki perkembangan emosional yang lebih baik, kepercayaan diri yang tinggi, serta pemahaman gender yang lebih seimbang.
Di era digital, banyak ayah memanfaatkan teknologi untuk belajar tentang parenting dan membangun hubungan lebih dekat dengan anak. Dengan semakin banyaknya ayah yang berperan aktif, norma patriarki dalam pengasuhan perlahan mulai bergeser ke arah yang lebih setara.
ADVERTISEMENT
Di era modern, keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak semakin diakui sebagai faktor penting dalam perkembangan anak. Dulu, peran ayah sering terbatas pada pencari nafkah, sementara pengasuhan lebih banyak diberikan kepada ibu. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kehadiran dan keterlibatan ayah dalam kehidupan anak membawa banyak manfaat, baik bagi anak, ayah sendiri, maupun keluarga secara keseluruhan. Banyak sekali manfaat jika seorang ayah terlibat dalam pengasuhan anak, yaitu sebagai berikut.
Perkembangan Emosional dan Sosial Anak
Anak-anak yang diasuh secara aktif oleh ayah cenderung memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik. Kehadiran ayah yang suportif membantu anak memahami perasaan, mengelola emosi, serta membangun hubungan sosial yang sehat. Mereka juga lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain dan memiliki rasa empati yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Peningkatan Prestasi Akademik
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki hubungan baik dengan ayahnya cenderung lebih baik dalam akademik. Ayah yang mendampingi anak dalam belajar, membaca buku bersama, atau memberikan motivasi dapat meningkatkan keterampilan kognitif dan rasa ingin tahu anak.
Mencegah Masalah Perilaku
Kehadiran ayah yang terlibat juga berkontribusi dalam membentuk perilaku positif pada anak. Anak-anak yang tumbuh dengan figur ayah yang aktif dalam pengasuhan cenderung memiliki tingkat kenakalan yang lebih rendah, lebih disiplin, serta lebih mampu menghindari perilaku berisiko di masa remaja.
Meningkatkan Ikatan Keluarga
Ketika ayah ikut serta dalam merawat anak, hubungan dalam keluarga menjadi lebih harmonis. Ayah dan ibu dapat berbagi peran secara adil, mengurangi beban satu sama lain, dan menciptakan lingkungan yang lebih seimbang bagi anak. Semakin banyak ayah yang terlibat dalam pengasuhan, anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang lebih sehat dan penuh kasih sayang, serta masyarakat secara keseluruhan menjadi lebih inklusif dan setara.
ADVERTISEMENT
Meningkatkan Kemampuan Sosial
Keterlibatan ayah dalam kegiatan sosial, seperti berinteraksi dengan teman atau komunitas, dapat membantu anak belajar bagaimana membangun hubungan sosial. Anak yang melihat ayahnya bersosialisasi dengan baik akan belajar untuk berinteraksi dengan orang lain secara positif. Dukungan sosial yang diberikan ayah kepada anak sangat berpengaruh terhadap kemampuan anak dalam berinteraksi dengan orang lain. Melalui contoh yang baik, dorongan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, serta bantuan dalam menghadapi konflik, ayah dapat membantu anak membangun keterampilan sosial yang akan bermanfaat sepanjang hidup mereka.
Di banyak keluarga, peran ayah dan ibu sering kali terbagi berdasarkan tanggung jawab utama masing-masing. Ayah umumnya bertanggung jawab secara primer terhadap kebutuhan finansial keluarga, memastikan bahwa aspek ekonomi rumah tangga berjalan dengan stabil. Sementara itu, ibu lebih banyak terlibat dalam pengasuhan dasar, seperti memberi makan, merawat kesehatan, serta memenuhi kebutuhan fisik dan emosional anak sejak usia dini.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam praktiknya, pengasuhan tidak sepenuhnya terbatas pada satu pihak saja. Bermain dengan anak, memberikan dukungan emosional, serta menetapkan disiplin dan aturan sering kali menjadi tanggung jawab bersama antara ayah dan ibu. Ayah tidak hanya bertugas mencari nafkah, tetapi juga berperan dalam membangun hubungan yang dekat dengan anak melalui interaksi yang positif.
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan modern menunjukkan bahwa pengasuhan bukan hanya tanggung jawab ibu. Dengan berbagi peran secara seimbang, anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang lebih harmonis, merasakan kasih sayang dari kedua orang tua, serta belajar mengenai kerja sama dalam keluarga. Model pengasuhan ini juga membantu menciptakan hubungan keluarga yang lebih kuat dan saling mendukung di era modern.