Konten dari Pengguna

Kalau Fetish Bukan Penyakit, Kenapa Meresahkan?

Islam Syarifur Rahman
Peneliti PUSAD UMSurabaya
13 Agustus 2020 11:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Islam Syarifur Rahman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://rilis.id/
zoom-in-whitePerbesar
https://rilis.id/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belakangan, masyarakat dihebohkan dengan kasus fetish si Kain Jarik di media sosial. Berkedok riset seorang mahasiswa melakukan pelecehan seksual, si korban diminta mengirim foto dan video dengan dibungkus kain jarik. Dalam kasus ini, pelaku mengalami fetish terhadap kain jarik.
ADVERTISEMENT
Kasus serupa, pelecehan seksual dengan modus penelitian swinger (bertukar pasangan) yang dilakukan oleh seorang dosen di kota Yogyakarta. Korban yang dihubungi oleh pelaku melalui media sosial dengan dalih sedang melakukan penelitian dan konsultasi, Pelaku lalu menjebak target untuk mendengarkan fantasi seksual swinger-nya.
Namun, fantasi seksual berjenis fetish ini sejatinya sangat dekat dengan keseharian kita, bahkan prilaku ini telah menjadi tontonan anak-anak. Ambil saja contohnya serial Kartun Hachibe. Fetism diperlihatkan oleh tokoh Hachibe pada obsesinya akan mata biru terang seperti kucing.
Ketiga kasus ini tentu berbeda satu sama lain dilihat dari fantasi seksual yang masing-masing kasus. Baik kasus fetish kain jarik maupun swinger terdapat kesamaan karena keduanya bukan lagi sekedar fantasi namun sudah merujuk pada kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT
Fantasi tentu tidak berbahaya jika hanya menjadi konsumsi individu sama halnya seperti yang terjadi pada kasus Hachibe. Namun sayangnya, ketika fetish menjadi tontonan anak-anak, dapatkah orang tua meyakini bahwa itu takkan membahayakan mereka? Bukankah anak-anak adalah peniru ulung sehingga mereka dengan mudah menirukan apa yang mereka tonton ?
Fetish Bahaya Atau Tidak?
Pada pembahasan ini saya berfokus pada salah satu jenis gangguan parafilia yaitu Fethis, Jenis ini adalah gangguan seksual yang ditandai oleh khayalan seksual yang khusus dan desakan serta praktek seksual yang kuat.
Kejadian ini biasanya berulang kali dan menakutkan dengan ketertarikan pada obyek yang tidak biasa seperti pada manusia atau bisa juga kepada benda mati. Parafilia memiliki beberapa gangguan salah satunya adalah fethis (Halgin R.P and Whitbourne).
ADVERTISEMENT
Fetish bisa menjadi suatu kelainan yang berbahaya bila perilakunya mulai ekstrim. Pada tahapan paling awal, seorang dengan fantasi seksual ringan barangkali hanya akan berhasrat pada sesuatu yang diidamkannya namun tidak sampai mengganggu pikiran hingga aktifitasnya sehari-hari.
Misalnya saja, seorang pria mengidamkan wanita dengan payudara yang besar, rambut pirang, atau berbibir tipis. Namun bila pria ini tidak mendapatkan wanita yang diimpikan, dia tidak akan terlalu mempermasalahkannya dan hubungan sexual dengan wanita tetap berjalan dengan normal.
Namun menjadi berbeda, apabila si pria justru mewujudkan fantasi tersebut dengan melihat tontonan pornografi hingga ia kecanduan. Dalam hal ini, ia sudah berada pada tingkatan awal fetish.
Pada tingkatan yang berbahaya, pelaku fetis akan melakukan apapun demi mendapakan fantasi yg dia inginkan. Hal ini terjadi pada kasus fetish kain jarik dan swinger.
ADVERTISEMENT
Tindakan yang mulai membuat orang lain tidak nyaman demi memuaskan hasrat fantasi seksualnya merupakan kekerasan. Bahkan, dalam kasus tertentu seorang pelaku fetish dalam tingkatan ini dapat menculik, menyiksa, bahkan membunuh.
Fetish ini bisa saja telah ada sejak masa anak-anak. dimulai pada masa remaja, walaupun pemujaan mungkin telah diderita pada masa anak-anak, dan hampir selalu ditemukan pada laki-laki. Ganguan ini sebenarnya dapat diterima dikalangan masyarakat jika tidak terjadi pemaksaan, kekerasan atau pelecehahan yang merugikan orang lain, dr. Alfina, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa.
Fetish dan Kesehatan Mental
Fetish sendiri belum dikatakan gangguan apabila tidak menimbulkam distres dan tidak menimbulkan gangguang fungsi. Dikatakan gangguan jiwa ketika seseorang mengalami distres yang bermakna dan gangguan fungsi seperti merasa terganggu atau menderita dengan kondisinya.
ADVERTISEMENT
Para penderita fetish ini pasti akan mengalami gangguan kesehatan mental apabila frekuensi fantasi yang mereka lakukan terlalu sering atau bahkan tidak bisa dikontrol.
Apabila sudah mengalami distres dan gangguang fungsi, penderita akan menarik diri dari lingkungan sosialnya, bahkan bisa mengancam sampai melakukan pembunuhan.
Jika dilihat dari sejumlah teori pada dasarnya fetish ini tidak berbahaya, karena pelaku fetish mendasarkan fantasi seksualnya pada objek yang tidak hidup. Ini dilakukan untuk membuat mereka terangsang dan memperoleh kepuasan seksual.
Meski demikian, fetish bukan berarti tidak dapat disembuhkan. Perlu upaya sadar dari para pelaku sendiri untuk menyembuhkannya dan tentu dengan bantuan para professional.