Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Dosa Besar: Menyebut-Nyebut Kebaikan yang Pernah Diberikan pada Orang Lain
23 Maret 2017 16:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
Tulisan dari Mutiara Hikmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Allah ta’ala mengingatkan kita dalam firman-Nya (yg artinya):
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. “ (QS. Al Baqarah:264)
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, seorang muslim itu tidak boleh mentazkiyah atau memuji-muji dan menyebut-nyebut kebaikan dirinya sendiri di hadapan orang lain. Namun, hal tersebut dibolehkan pada saat dibutuhkan (ada udzur). Misalnya apabila ada tuduhan yang ditujukan kepadanya, yang mana tuduhan tersebut tidak benar dan menyebabkan orang lain berburuk sangka kepadanya. Maka pada kondisi seperti ini, (menghindari fitnah yang lebih besar) menyebutkan kebaikan diri sendiri diperbolehkan.