Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
Konten dari Pengguna
Kebahagiaan yang Hakiki
14 Maret 2017 18:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Mutiara Hikmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kebahagiaan bukan diukur dengan kekayaan. Sebab jika kebahagiaan diukur dengan kekayaan harta benda, tentunya Qarun lebih bahagia dari pada Nabi Musa ‘alaihissalam.
ADVERTISEMENT
(Qarun adalah seseorang yang hidup di zaman Nabi Musa ‘alaihissalam yg diberikan harta berlimpah oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Namun Qarun tidak bersyukur dan tidak mau taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala sehingga ditenggelamkan ke dalam bumi bersama harta-hartanya)
Kebahagiaan yang sebenarnya adalah milik Allah dan kebahagiaan yang hakiki itu hanya Allah berikan kepada orang-orang yang kembali kepada-Nya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dan barang siapa yang beramal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (bahagia).” (QS. An-Nahl: 97)
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.