Konten dari Pengguna

Belajar Menjadi Ibu Rumah Tangga Ideal dari Martha Stewart

Ismi Adinda
Dosen Linguistik UNPAM
2 Desember 2024 15:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ismi Adinda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Ilustrasi: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Ilustrasi: Freepik
ADVERTISEMENT
Martha Stewart sering dianggap sebagai ikon ibu rumah tangga yang sempurna. Namun, di balik citra tersebut, terdapat perjalanan hidup penuh liku yang membawa banyak pelajaran berharga. Ketika namanya mulai mencuat, potret kehidupan keluarga Amerika sudah berubah drastis. Banyak ibu mulai bekerja, dan saat buku pertamanya terbit pada 1982, banyak wanita tak lagi mengajarkan anak-anak perempuannya cara tradisional seperti memasak dari nol atau sekedar menyelenggarakan perayaan keluarga.
ADVERTISEMENT
Di sinilah Martha mengambil peran penting. Ia mengisi kekosongan itu dengan panduan rumah tangga yang terperinci, yang membantu banyak orang merasa lebih teratur dan nyaman. Namun, kesuksesannya juga mengundang berbagai respons. Ada yang merasa terinspirasi, tapi tak sedikit yang iri. Oprah Winfrey pernah bercanda, "Siapa yang punya waktu untuk semua ini? Untuk setiap wanita yang membuat rumah jahe rumit, ada jutaan yang bahkan tidak sempat memanggang kue."
Di tengah tantangan pekerjaan ganda: domestik dan profesional, Martha justru memberi kesan bahwa perempuan harus berupaya lebih keras untuk memperindah lingkungan kerja kedua mereka, yaitu rumah. Meski dikenal sebagai sosok yang mempromosikan kehidupan rumah tangga ideal, Martha memiliki pandangan ambivalen tentang peran seorang ibu. Dalam dokumenter Netflix tentang dirinya, ia mengungkapkan bahwa menjadi ibu ternyata jauh lebih sulit daripada yang ia bayangkan.
ADVERTISEMENT
Di Balik Citra Sempurna
Martha Stewart bukan sekadar ibu rumah tangga. Ia adalah pengusaha visioner yang mampu memonetisasi kehidupan pribadinya, jauh sebelum era Instagram dan TikTok. Dengan citra rumah tangga sederhana tapi elegan, Martha menjadi panutan banyak influencer masa kini. Namun, kehidupan pribadinya sebenarnya penuh liku.
Ketika buku Weddings diluncurkan—yang mengajarkan cara merayakan cinta dalam pernikahan—Martha justru menghadapi perceraian akibat perselingkuhan suaminya. Ironisnya, saat memotivasi wanita lain merayakan cinta, ia sendiri harus bertahan di tengah keretakan rumah tangga. Dalam film dokumenter itu, Martha bahkan memberikan nasihat tajam tentang perceraian: "Lihat dia, bilang 'Dia bajingan,' dan keluar dari pernikahan itu."
Di dunia bisnis, Martha terkenal keras dan perfeksionis. Sebagian menyebutnya “bitch,” tetapi faktanya, ia adalah perempuan pertama yang menjadi miliarder mandiri di Amerika Serikat. Kesuksesannya juga diwarnai kontroversi, termasuk konflik dengan karyawan yang merasa kontribusi mereka diabaikan.
ADVERTISEMENT
Salah satu titik terendah dalam hidup Martha adalah saat ia dipenjara pada 2004 karena kasus kesaksian palsu terkait perdagangan orang dalam. Meski tidak terbukti bersalah dalam perdagangan ilegal, hukuman ini merusak citranya. Namun, masa penahanannya justru menjadi titik refleksi. Ia mulai memikirkan ulang nilai bisnisnya dan bentuk keluarga yang ingin ia representasikan.
Pasca-penjara, Martha kembali dengan visi yang lebih humanis. Ia memahami bahwa keluarga dapat memiliki berbagai bentuk, dan hubungan antar-manusia lebih penting daripada sekadar citra sempurna.
Jejak yang Tak Terhapuskan
Martha Stewart membuka jalan bagi influencer rumah tangga modern, tetapi pendekatannya saat ini berbeda. Jika banyak influencer saat ini mengaitkan citra mereka dengan peran ibu penuh pengorbanan, Martha lebih fokus pada kesuksesan bisnis dan citra ibu rumah tangga yang kuat.
ADVERTISEMENT
Apa pun pandangan kita tentang Martha Stewart, ia telah meninggalkan jejak besar. Dari miliarder sukses hingga ikon rumah tangga, ia tak hanya menginspirasi, tetapi juga menantang pandangan tentang peran perempuan di rumah dan dunia profesional. Martha adalah bukti bahwa kesempurnaan bukan sekadar tujuan, melainkan perjalanan penuh dinamika dan kontroversi.