Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN UNDIP Dorong Nilai Produk Lokal melalui Pelatihan Desain Kemasan
14 Agustus 2024 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Isna Diah Komisatun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jambewangi, Pakis, Magelang (04/08/2024) – Ibu-ibu PKK Desa Jambewangi baru-baru ini mengikuti pelatihan pengenalan desain kemasan dan pemilihan material kemasan oleh Isna Diah Komisatun selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual produk-produk lokal. Kegiatan ini bertujuan membantu para ibu PKK mengolah dan mengemas produk dengan lebih menarik, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas, baik secara lokal maupun digital. Dengan kemasan yang lebih baik, produk-produk lokal diharapkan mampu bersaing lebih kompetitif, baik di pasar lokal maupun online.

Pelatihan ini dimulai dengan sesi pengenalan tentang pentingnya kemasan dalam proses pemasaran produk. Kemasan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung produk tetapi juga menjadi alat untuk menarik perhatian konsumen dan membedakan produk di antara kompetitor. Peserta diberikan pemahaman tentang elemen-elemen desain kemasan yang dapat meningkatkan daya tarik visual dan fungsionalitas, serta bagaimana kemasan dapat mencerminkan kualitas produk yang ada di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Selain aspek desain, peserta juga diberikan pengetahuan mengenai pemilihan material kemasan yang tepat. Material kemasan yang baik harus mampu melindungi produk, ramah lingkungan, serta sesuai dengan karakteristik produk itu sendiri.
Setelah menerima materi teori, peserta pelatihan diperlihatkan contoh-contoh kemasan produk yang telah dibuat sebelumnya, seperti kemasan untuk stik sawi dan mie sawi hijau. Untuk stik sawi, digunakan kemasan standing pouch berbahan aluminium foil yang dilengkapi dengan ziplock, sedangkan untuk mie sawi, digunakan kemasan thinwall berlabel. Pemilihan kemasan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain kemampuan kemasan untuk menjaga kualitas produk, memudahkan penggunaan oleh konsumen, serta menambah daya tarik visual produk di pasaran.
Dengan berakhirnya pelatihan, diharapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan oleh para peserta dalam mengemas produk mereka, sehingga mampu menarik minat konsumen, memperluas jangkauan pasar, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga Desa Jambewangi.
ADVERTISEMENT