Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Tingkatkan Produktivitas Desa Jambewangi dengan 5S Kaizen

Isna Diah Komisatun
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Diponegoro
14 Agustus 2024 12:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Isna Diah Komisatun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyimpanan Dokumen Fisik pada Map Berlabel sebagai Bentuk Penerapan 5S (Foto: Dok. TIM II KKN UNDIP 2023/2024)
zoom-in-whitePerbesar
Penyimpanan Dokumen Fisik pada Map Berlabel sebagai Bentuk Penerapan 5S (Foto: Dok. TIM II KKN UNDIP 2023/2024)
ADVERTISEMENT
Jambewangi, Pakis, Magelang (30/07/2024) – 5S Kaizen adalah metode manajemen asal Jepang yang berfokus pada peningkatan efisiensi, produktivitas, dan kualitas di tempat kerja melalui penataan dan pengelolaan lingkungan kerja yang baik. Istilah "5S" merujuk pada lima langkah yang masing-masing dimulai dengan huruf "S" dalam bahasa Jepang. Balai Desa Jambewangi menjadi tempat pelaksanaan kegiatan pengenalan dan pendampingan penerapan konsep 5S Kaizen oleh Isna Diah Komisatun selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja perangkat desa melalui penataan ruang kerja yang lebih efisien dan terorganisir.
Poster Penerapan 5S sebagai Panduan Penerapan Konsep 5S (Foto: Dok. TIM II KKN UNDIP 2023/2024)
zoom-in-whitePerbesar
Poster Penerapan 5S sebagai Panduan Penerapan Konsep 5S (Foto: Dok. TIM II KKN UNDIP 2023/2024)
Metode 5S Kaizen, terdiri dari Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin), diperkenalkan kepada perangkat desa sebagai upaya untuk mengatasi masalah penataan ruang kerja yang selama ini kurang optimal, terutama dalam hal penyimpanan dokumen fisik. Kesulitan dalam menemukan dokumen sering kali menghambat pekerjaan dan menurunkan semangat kerja perangkat desa.
ADVERTISEMENT
Kegiatan dimulai dengan survei lokasi yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di Balai Desa Jambewangi. Temuan dari survei ini kemudian dibahas dalam koordinasi dan konsultasi dengan perangkat desa setempat. Dari hasil diskusi, disepakati bahwa penerapan konsep 5S Kaizen merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Sebagai bagian dari kegiatan ini, map berlabel dibuat untuk memudahkan penyimpanan dan pencarian dokumen, sementara poster mengenai konsep 5S diserahkan kepada perangkat desa, untuk meningkatkan kesadaran perangkat desa tentang pentingnya menjaga kerapian dan keteraturan.
Inti dari kegiatan ini adalah pendampingan penerapan 5S kepada perangkat desa. Dengan pendampingan yang intensif, perangkat desa diharapkan dapat menerapkan setiap elemen 5S di ruang kerja mereka, sehingga proses kerja menjadi lebih efisien dan terstruktur. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik di Balai Desa Jambewangi, sekaligus memberikan inspirasi bagi desa-desa lain untuk menerapkan konsep serupa.
ADVERTISEMENT