Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Jangan Sepelekan Pikun: Mahasiswa KKN Undip Gelar Senam Anti Demensia
19 Agustus 2024 10:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Isna Rosyidatul Badiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Angka kejadian demensia terus meningkat. Saat ini diperkirakan sekitar 50 juta orang di dunia menderita demensia. Berdasarkan data yang diperoleh di tahun 2016, di Indonesia terdapat sekitar 1,2 juta orang dengan demensia. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2030.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hal tersebut, Isna Rosyidatul Badiah, mahasiswi Program Studi (Prodi) Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Diponegoro (Undip) sebagai salah satu delegasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024, mengadakan program kerja (proker) monodisiplin yaitu “Strategi Preventif Pencegahan Demensia dengan Senam Anti Pikun” di Desa Paluhombo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada Selasa (23/7).
Program kerja ini dilaksanakan sebagai bentuk respon dan strategi pencegahan demensia di Indonesia. Penyakit demensia dapat membuat penderitanya mengalami ketergantungan pada orang lain termasuk dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti kesulitan makan, tidak mengenal anggota keluarga, sulit menahan buang air kecil dan besar, serta dapat mengalami gangguan perilaku yang sangat berat.
Oleh karena itu, Isna menggandeng Bidan Desa Paluhombo mengajak lansia di Desa Paluhombo untuk mencegah penyakit demensia melalui gerakan “Senam Anti Pikun”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik dalam pencegahan demensia, sekaligus memperkenalkan cara-cara sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari untuk menjaga kesehatan otak.
ADVERTISEMENT
Dalam melaksanakan program kerja ini, Isna menggunakan leaflet sebagai media untuk memperkenalkan tentang senam demensia kepada lansia. Leaflet ini berisi tentang gerakan dan manfaat senam demensia. Selain itu, Isna juga mendemonstrasikan gerakan-gerakan senam anti demensia secara langsung bersama dengan lansia Desa Paluhombo.
“Sebelumnya belum pernah ada senam demensia, biasanya baru dirutinkan senam untuk kesehatan jantung saja, setelah kemarin Anda melakukan demensia, insyaAllah akan dilakukan senam rutin setiap beberapa bulan sekali menggunakan teknik gerakan senam yang Anda praktikkan bersama dengan lansia disini.” ujar Maria Cahayawati, Bidan Desa Paluhombo.
Maria mengatakan kegiatan senam anti demensia ini memberikan dampak dan pengaruh yang positif bagi lansia di Desa Paluhombo. “Kegiatan ini tentu sangat berpengaruh dan berdampak positif bagi lansia disini karena tujuan pencegahan demensia ini tentunya adalah untuk jangka panjang salah satunya yaitu supaya lansia dapat terhindar dari demensia dan dapat beraktivitas secara mandiri tidak menyusahkan anak cucu.” ujar Maria.
ADVERTISEMENT
Lansia Desa Paluhombo memberikan respon yang positif mengenai senam ini. “Alhamdulillah respon lansia juga sangat bagus, lansia disini mengikuti senam dengan sangat antusias dan bersemangat. Ya memang kalau ada kesalahan-kesalahan dalam melakukan gerakan itu juga wajar karena memang sudah lansia. Namun, kedepannya akan kami rutinkan sehingga lansia menjadi lebih familiar dengan gerakannya.” imbuh Maria.
Melalui dukungan dan respon positif dari warga Desa Paluhombo, kegiatan Senam Anti Demensia dinilai efektif untuk mencegah penurunan status kognitif dan meningkatkan kesadaran lansia mengenai pencegahan demensia. Isna berharap kegiatan Senam Anti Demnesia dapat terus dipraktikkan secara rutin supaya lansia Desa Paluhombo dapat terhindar dari penyakit demensia.