Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Keistimewaan Nabi Muhammad Saw. dalam Manuskrip Maulid Al-Barzanji
23 Oktober 2022 19:06 WIB
Tulisan dari Isnaini Qodriyatul Jannah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Keistimewaan Nabi Muhammad Saw. dalam Manuskrip Maulid Al-Barzanji](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gg2bhry3ygt9d7sdwhbr7vmp.jpg)
ADVERTISEMENT
Secara etimologis, manuskrip berasal dari bahasa Inggris yaitu manuscript diartikan sebagai sesuatu yang ditulis tangan. Menurut istilah, manuskrip ialah sebuah dokumen yang tertulis tangan, memiliki nilai ilmiah, sejarah, sastra atau estetika, berumur paling sedikit tujuh puluh lima tahun. Terdapat tiga jenis manuskrip yang ada di Indonesia yaitu manuskrip islam (manuskrip berbahasa dan tulisan arab), manuskrip jawi (naskah yang ditulis dengan huruf arab tetapi berbahasa melayu, agar sesuai dengan aksen Melayu diberi beberapa tambahan vonim), manuskrip pegon (naskah yang ditulis dengan huruf arab tetapi menggunakan bahasa daerah seperti bahasa Jawa, Sunda, Bugis, Buton, Banjar, Aceh, dan lainnya). (Muhammad Ilham,dkk, 2022: 26).
ADVERTISEMENT
Perkembangan zaman ini melahirkan alat teknologi yang super canggih dan mudah dengan apa yang akan kita gunakan selanjutnya. Misalnya, kita ingin membaca buku di rumah tetapi tidak memiliki buku cetak, solusinya membuka gawai dan menghidupkan data seluler untuk mencari buku yang kita inginkan melalui ebook atau buku elektronik, jadi siapapun berhak menggunakan sepuasnya dan semaunya. Kita sebagai manusia yang ingin memiliki rasa penasaran yang tinggi atau salah satunya ingin menjadi peneliti, sejarawan, psikolog, dan sebagainya itu perlu untuk melestarikan hal-hal yang berkaitan pada zaman dahulu, salah satunya naskah atau manuskrip agar hal tersebut dapat dijadikan dokumen yang abadi.
Naskah atau manuskrip yang telah lama digunakan, sudah rusak, berhamburan kemudian disatukan menjadi naskah yang utuh tersebut dapat digitalisasikan. Digitalisasi naskah ini merupakan bentuk pelestarian agar naskah dapat tersimpan dengan baik, terawat, tidak hilang, dan masih terbaca oleh masyarakat khususnya filolog di seluruh dunia. Indonesia memiliki Perpustakaan Nasional yang menyediakan berbagai macam buku, mulai dari berabad-abad hingga masa kini. Perpusnas memiliki naskah atau manuskrip cetak maupun digital (diakses melalui link https://khastara.perpusnas.go.id/). Dalam kanal tersebut, terdapat banyak naskah kuno mulai dari Syair Hamzah Fansuri, Syair Syahinusyah, Al Quran Al Karim, Maulid Nabi, Maulid Al Barzanji, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Artikel ini membicarakan mengenai naskah kuno atau manuskrip yang terdapat di Perpusnas, salah satunya maulid al-barzanji. Manuskrip tersebut merupakan manuskrip melayu yang ditulis dengan aksara arab jawi (naskah yang ditulis dengan huruf arab tetapi berbahasa Melayu). Maulid al-barzanji ini dikarang oleh Syekh Ja’far Al-Barzanji yang berisikan tarikh perjalanan Nabi Muhammad Saw. dan terdiri atas 28 halaman. Manuskrip tersebut ditulis pada tanggal 11 Ramadhan 1327 hijriah, pemilik naskah ini bernama Khaulah, naskah ini ditulis di Riau dengan ukuran sampul dan naskah 15 x 20,5 cm, ukuran blok teksnya 10,5 x 15,5 cm, terdiri 28 halaman dan berjumlah 21 baris, tinta berwarna hitam, keadaan fisik naskah ini cukup baik, berbahan kertas, berisikan terjemah maulid Nabi Muhammad Saw. yang disusun oleh Syekh Ja’far Al-Barzanji. Penulis mengulas keistimewaan Nabi Muhammad Saw. di dalam manuskrip maulid al-barzanji pada halaman 24-25. Keistimewaan tersebut mulai dari fisik hingga karakteristik beliau yang dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw. di dalam manuskrip maulid al-barzanji di antaranya
1. Beliau memiliki bentuk tubuh yang sangat sempurna yakni ukuran tubuh yang sedang, warna kulit putih yang kemerahan, mata yang lebar, kedua alis yang tipis dan panjang, gigi serinya renggang, mulutnya lebar dan bagus, dahinya lebar dan berdahi bulan muda, pipinya datar, hidungnya mancung dan sedikit tinggi, berdada bidang, telapak tangannya lebar, tulang persendinya besar, daging tumitnya sedikit, jenggotnya tebal, kepalanya besar, rambutnya sampai ke daun telinga,
2. Beliau memiliki bahu yang ada cap kenabian telah diratai oleh cahaya, keringat yang dikeluarkan dari pori-porinya itu jernih bagaikan mutiara, wangi tubuhnya lebih semerbak daripada harumnya kasturi,
3. Beliau memiliki cara jalan yang tenang dan ketika beliau menjabat tangan orang dengan tangannya yang mulia, orang itu mendapat wangi semerbak darinya pada sepanjang hari,
ADVERTISEMENT
4. Beliau memiliki wajah yang mulai cemerlang seperti cemerlangnya bulan di malam purnama,
5. Beliau memiliki sifat sangat pemalu dan rendah hati (beliau mengesol sandal, menambal pakaiannya, memeras kambingnya dengan sendiri, melayani keluarganya dengan perilaku yang baik),
6. Beliau memiliki sifat yang tidak membedakan siapapun dan apapun (beliau mencintai orang-orang fakir miskin dan duduk bersama mereka, menjenguk orang-orang sakit di antara mereka, mengiringi jenazah mereka, tidak menghina orang fakir miskin),
7. Beliau tidak memiliki sifat dendam pada siapapun (beliau tidak menghadapi seseorang dengan sesuatu yang tidak disukai),
8. Beliau dihadiahi unta, kuda, baghal oleh sebagian raja,
9. Beliau sangat mengutamakan akhirat dibanding dunia, beliau panjangkan salat dan pendekkan khotbah jumat,
ADVERTISEMENT
10. Beliau simpatik kepada orang-orang mulia, menghormati orang-orang utama, dan bergurau tetapi tidak mengatakan kecuali yang benar dan disukai oleh Allah Swt.
Ulasan yang telah dipaparkan di atas merupakan keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw. Sebenarnya banyak sekali keistimewaan beliau yang tidak bisa ditiru oleh umatnya tetapi dalam manuskrip maulid al-barzanji hanya disebutkan keistimewaan yang dapat kita teladani pada kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, maulid al-barzanji sering dibaca sebagai tradisi dalam menyambut hari maulid dan isra mikraj Nabi Muhammad Saw., supaya kita semua dapat merasakan kehadiran Nabi Muhammad Saw. di sekeliling atau sekitar kita.
Keistimewaan fisik yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw. dalam mansukrip maulid al-barzanji telah terbayang di pikiran kita, begitu sempurnanya fisik beliau yang natural/alami/tidak dipoles dengan apapun/bertampil secara apa adanya(sederhana) yang dibawakan oleh beliau. Walaupun beliau memiliki keistimewaan fisik yang tidak tertandingi oleh siapapun, beliau tidak merasa angkuh dan rendah diri, justru beliau sangat menjunjung rasa kemanusiaan yang tinggi. Nabi Yusuf As. saja yang terkenal ketampanannya hingga membuat Zulaikha nekad untuk melakukan apapun tanpa memikirkan bahaya yang terjadi apalagi kesempurnaan fisik yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw. pasti semua orang yang akan bertemu beliau sangat merasakan sinar yang terang benderang.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, keistimewaan sifatnya yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw. dalam manuskrip maulid al-barzanji sangat berhati mulia dan berakhlakul karimah. Sehingga, Allah Swt. memberikan gelar kepada beliau yaitu khtamul anbiya artinya nabi terakhir yang Allah Swt. utus untuk memberikan informasi terbaik dan peringatan kepada manusia. Pada keistimewaan sifat beliau dalam manuskrip maulid al-barzanji dapat dirangkum dengan empat sifat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw. yakni siddiq (jujur dan benar), amanah (dapat dipercaya), fathonah (cerdas), dan tabligh (menyampaikan).
Kesimpulan yang telah dipaparkan oleh penulis yaitu ulasan mengenai keistimewaan fisik dan sifat dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw. dalam manuskrip maulid al-barzanji. Keistimewaan tersebut dapat kita teladani dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat menjalin keakraban antar Allah Swt. dan manusia. Jika kita meneladani keistimewaan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw., pastinya hidup akan berkah dan tenteram, sebab Allah Swt. berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31 yang artinya, “Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian”.
ADVERTISEMENT