Hindari Penyebaran PMK, Mahasiswa UNDIP Lakukan Pemeriksaan PMK

Isnaini Lukluk In Kharimah
Mahasiswa S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro
Konten dari Pengguna
10 Agustus 2022 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Isnaini Lukluk In Kharimah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
SEMARANG - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tim II Universitas Dionegoro melakukan sosialiasasi mengenai pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada para peternak RW 01 dan RW 03 di Kelurahan Cepoko, Gunungpati, Kota Semarang Jawa Tengah, Minggu (07/08/2022).
Poster Mengenai Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Standar Oprasional Prosedur (SOP) Pencegahan Penanganan Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). (Sumber: Dokumentasi Pribadi).
Menurut Isnaini, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus tipe A dari family Picornaviridae, ganus Apthovirus yang sangat rentan menular pada hewan-hewan ternak ber kuku terbelah atau genap. Penyakit ini tidak dapat menular ke manusia, tetapi manusia dapat menjadi agen penularan.
Sosislisasi dengan media poster di Peternakan RW 01. (Sumber: Dokumentasi Pribadi).
"Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, babi, dll yang dapat menular melalui air liur, air susu, tinja, urine, dan semen" kata Isnaini.
Contoh gejala ternak terinfeksi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). (Sumber: Dokumentasi Pribadi).
"Gejala yang timbul pada ternak yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yaitu demam tinggi hingga 41°, frekuensi bernapas cepat, ternak tidak mau makan, kondisi mulut; moncong; gusi; ambing dan kuku tampak lepuh dan luka, kelebihan air liur dan berbusa, gemetar dan sulit berdiri" imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sampai sekarang belum terdapat obat yang dapat digunakan untuk mengatasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), akan tetapi langkah pencegahan efektif digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Langkah pencegahan yang dapat diterapkan yaitu dengan melakukan biosecuriti sesuai dengan Standar Oprasional Prosedur (SOP) yang terdiri dari biosecuriti ternak,biosecuriti kandang dan peralatan, biosecuriti kendaraan, biosecuriti peternak dan pengunjung, dan biosecuriti barang" ujar Isnaini.
Ternak sudah terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) perlu dilakukan penanganan intensif.
"Langkah penanganan yang dapat diterapkan ketika ternak sudah terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yaitu segera menghubungi dokter hewan atau Dinas Peternakan setempat untuk penganan lebih lanjut dan segera memindahkan ternak ke kandang isolasi, pemberian antibiotik atau vitamin sebagai penguat imun pada ternak, penerapan lockdown tingkat desa yang bertujuan mengurangi penularan melalui agen (manusia), mendata jumlah ternak yang terinfeksi dan penerapan biosecuriti" imbuhnya.
Sosislisasi dengan media poster di Peternakan RW 03. (Sumber: Dokumentasi Pribadi).
Sosialisasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini dilakukan dengan harapan supaya para peternak dapat memahami tentang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan dapat mengetahui pencegahan serta penanganan penyakit tersebut, sehingga dapat meminimalisir terjadinya penularan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
ADVERTISEMENT
Penulis : Isnaini Lukluk In Kharimah/ Fakultas Peternakan dan Pertanian.
DPL : Dr. rer. nat. Thomas Triadi Putranto, ST., M.Eng.
#KKNtimIIperiode2022 #p2kknundip #lppmundip #undip