Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Strategi Tingkatkan Mutu Pendidikan untuk Wujudkan Generasi Emas 2045
31 Januari 2023 17:48 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Isna Karima tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan adalah satu hal yang sangat penting karena segala sesuatu di muka bumi ini membutuhkan ilmu dan pengetahuan, dari hal kecil sampai hal besar. Oleh karena itu semua manusia berhak mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa memandang status sosial. Akan tetapi pendidikan di Indonesia masih belum merata. Hal ini karena tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia belum menjangkau seluruh penduduk.
ADVERTISEMENT
Permasalahan ini disebabkan oleh kesenjangan pendidikan antarkelompok ekonomi masih dan semakin lebar seiring dengan semakin tingginya jenjang pendidikan. Masalah ekonomi ini berperan penting dalam menentukan tingkat pendidikan seseorang. Apabila perekonomian suatu keluarga kurang bagus, seringkali kebutuhan akan pendidikan bukan lagi menjadi prioritas. Hal ini terlihat dari adanya kesenjangan partisipasi sekolah pada jenjang pendidikan menengah ke atas antarkuartil pengeluaran rumah tangga.
Pendidikan Menurut Ahmad D. Marimba adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Sementara dalam Undang-undang Sisdiknas dikemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
ADVERTISEMENT
Berdasarkan temuan survei PISA, diketahui 3 permasalahan utama yang menjadi isu pendidikan di Indonesia yang harus diatasi yaitu besarnya persentase siswa berprestasi rendah, tingginya persentase siswa mengulang kelas, dan tingginya ketidakhadiran siswa di kelas. Permasalahan-permasalahan seperti ini dapat menghambat mutu pendidikan. Karena pendidikan dianggap bermutu diukur dari kedudukannya dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional. Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang berhasil membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral dan berkepribadian.
Permasalahan pendidikan di Indonesia bukan hanya 3 permasalahan yang disebutkan di atas melainkan banyak sekali permasalahan yang menyebabkan pendidikan di Indonesia kurang bermutu dan sistem pembelajarannya kurang optimal. Permasalahan tersebut yaitu kurangnya sarana dan prasarana sekolah, kurangnya fasilitas penunjang belajar, profesionalisme guru yang masih kurang, minat belajar masih kurang, kurangnya kesadaran, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Dari tabel di atas, pertumbuhan sekolah SMK mengalami penurunan. Permasalahan angka putus sekolah masih banyak di Indonesia. Data tingkat penyelesaian sekolah dasar penduduk usia 13-15 tahun adalah 96 persen sedangkan tingkat penyelesaian sekolah menengah penduduk usia 19-21 tahun adalah 63,95 persen. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin rendah tingkat penyelesaian sekolah yang dicapai penduduk. Permasalahan ini harus di atasi agar pendidikan di Indonesia bisa maju dan bermutu. Oleh karena itu saya menawarkan Strategi “Asah” untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan Guna Mewujudkan Generasi Emas 2045.
Suatu strategi dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu permasalahan, oleh karena itu saya berpikir strategi asah dapat menjadi solusi permasalahan Pendidikan di Indonesia salah satunya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Strategi “Asah” yang saya tawarkan ini berisi pendekatan, pengembangan siswa dan perkembangan yang dilakukan secara terus menerus, dengan ketiga hal tersebut siswa dinilai dapat lebih memahami pembelajaran sehingga kualitas siswa dapat meningkat.
ADVERTISEMENT
Pertama, pendekatan terhadap siswa dilakukan oleh guru untuk mengetahui karakter siswa dan cara belajarnya. Sebab setiap siswa memiliki cara belajar dan pemahaman yang berbeda, dengan hal ini kualitas guru dibutuhkan, dalam hal ini pemerintah diharapkan dapat memberikan pelatihan dan pendidikan lanjutan untuk menyiapkan guru yang berkualitas.
Kedua, pengembangan siswa dilakukan agar siswa tidak hanya menguasai materi akademik saja akan tetapi pengembangan ini dilakukan agar siswa menemukan minat dan bakatnya untuk di asah. Tujuannya agar siswa bukan hanya pintar secara teori melainkan memiliki skill untuk menyiapkan generasi yang siap menghadapi era teknologi di masa depan.
Terakhir, perkembangan siswa perlu dilakukan secara terus-menerus agar dapat berjalan optimal dan sesuai dengan yang diharapkan. Menyiapkan generasi yang siap menghadapi masa depan harus diasah secara konsisten sehingga karakter, keterampilan, dan kompetensi siswa dapat bersaing ke depannya. Ketiga hal tersebut dapat menjadi solusi untuk meningkatkan mutu siswa agar siap untuk menghadapi era di masa depan. Dengan berhasilnya mencetak generasi emas maka pendidikan dapat dikatakan bermutu dan maju.
ADVERTISEMENT