Konten dari Pengguna

Peran AI dalam Ilmu Akuntansi: Kolaborasi Menuju Efisiensi dan Akurasi

Isnan Hari Mardika
Departemen Riset dan IPTEK Matahari Pagi Indonesia dan Dosen Akuntansi dan Keuangan Daerah ITB Ahmad Dahlan
5 November 2024 14:49 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Isnan Hari Mardika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Isnan Hari Mardika
(Dosen Akuntansi ITB Ahmad Dahlan)
ADVERTISEMENT
Artificial Intelligence (AI) telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir, dan kini teknologi ini memainkan peran penting di berbagai sektor. Dari pembelajaran mesin hingga analitik big data, AI tidak hanya mampu mengotomatisasi tugas-tugas manual, tetapi juga memberikan analisis mendalam berdasarkan pola data yang kompleks. Sektor keuangan telah menjadi salah satu yang paling terdampak oleh inovasi AI, terutama dalam hal otomatisasi proses, deteksi penipuan, dan pengambilan keputusan berbasis data. Seiring dengan meningkatnya kapabilitas AI dalam memahami dan memproses data dalam skala besar, teknologi ini menjadi semakin esensial bagi sektor-sektor yang memerlukan presisi, termasuk akuntansi.
Kemajuan AI tak hanya terbatas pada analisis data secara cepat, tetapi juga kemampuan untuk terus belajar dan menyesuaikan dengan kondisi yang berubah. Melalui machine learning dan algoritma prediktif, AI mampu memberikan solusi yang lebih akurat dan personal. Teknologi ini berfungsi tidak hanya untuk menyederhanakan proses, tetapi juga memperkaya keputusan bisnis, termasuk di bidang akuntansi, yang sekarang lebih mengutamakan efisiensi dan ketepatan waktu.
ADVERTISEMENT
Dunia Akuntansi Sekarang Ini
Dunia akuntansi saat ini berada dalam fase transformasi digital yang signifikan. Peran akuntan telah berkembang dari hanya penyusun laporan keuangan menjadi penasihat strategis yang membantu organisasi dalam pengambilan keputusan berbasis data. Teknologi akuntansi tradisional, yang dulunya bersifat manual dan memakan waktu, kini tergantikan oleh sistem otomatis yang lebih efisien dan real-time. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dan perangkat lunak akuntansi modern telah membantu mempercepat proses pembukuan dan rekonsiliasi.
Namun, seiring dengan bertambahnya volume dan kompleksitas data keuangan, tantangan baru muncul. Akuntan kini harus lebih terampil dalam menganalisis data yang lebih besar dan variatif, di samping tuntutan untuk tetap akurat dan memenuhi regulasi yang semakin ketat. Inilah mengapa AI menjadi solusi yang relevan, karena dengan kemampuannya untuk memproses dan menganalisis data secara cepat, AI dapat membantu akuntan menangani pekerjaan yang lebih kompleks, meningkatkan produktivitas, dan meminimalkan risiko kesalahan.
ADVERTISEMENT
Dengan hadirnya AI, ilmu akuntansi mengalami perubahan yang fundamental. AI telah membuka jalan baru dalam proses pengambilan keputusan, audit, dan analisis keuangan, sehingga profesi akuntan kini lebih berfokus pada analisis strategis daripada tugas-tugas manual. Salah satu dampak terbesar AI adalah otomatisasi tugas-tugas rutin seperti pengolahan data, rekonsiliasi akun, dan pembuatan laporan keuangan. Ini tidak hanya mempercepat pekerjaan, tetapi juga memungkinkan akuntan untuk fokus pada analisis yang lebih mendalam, seperti interpretasi tren keuangan dan pengambilan keputusan strategis.
AI juga membawa perubahan dalam praktik audit dengan memperkenalkan audit berbasis data. Dengan AI, proses audit dapat dilakukan secara lebih menyeluruh, mendeteksi pola-pola yang mencurigakan atau anomali dalam data yang tidak mudah terlihat oleh manusia. Ini meningkatkan efisiensi dan akurasi audit, sekaligus memberikan perlindungan ekstra terhadap risiko fraud atau kesalahan dalam laporan keuangan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, AI telah memperkaya ilmu akuntansi dengan kemampuan prediktif. Teknologi AI dapat menganalisis data historis untuk memproyeksikan tren masa depan, seperti proyeksi arus kas atau risiko keuangan. Ini membantu perusahaan dalam perencanaan keuangan jangka panjang dan pengelolaan risiko, membuat akuntan memiliki peran yang lebih proaktif dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan.
Dengan hadirnya AI, peran profesi akuntan juga mengalami transformasi signifikan. Akuntan tidak lagi hanya berperan sebagai pencatat transaksi atau penyusun laporan keuangan, tetapi berkembang menjadi penasihat strategis yang berfokus pada analisis data dan pengambilan keputusan yang lebih kompleks. AI memberikan kesempatan bagi akuntan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam memahami dan menganalisis data dalam jumlah besar, sehingga mereka dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam kepada manajemen perusahaan.
ADVERTISEMENT
AI mengambil alih tugas-tugas repetitif dan administratif, seperti pencatatan dan rekonsiliasi, sehingga akuntan dapat lebih fokus pada pekerjaan yang memerlukan penilaian profesional dan pemikiran kritis, seperti merancang strategi keuangan, mengevaluasi risiko, serta memberikan solusi untuk masalah yang kompleks. Ini menuntut akuntan untuk menguasai teknologi baru dan memanfaatkan data yang dihasilkan oleh AI untuk mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Selain itu, akuntan juga memiliki peran baru sebagai pengawas kualitas data. Dengan semakin banyaknya data yang dihasilkan dan dianalisis oleh AI, akuntan perlu memastikan bahwa data tersebut akurat, relevan, dan dapat diandalkan. Mereka juga harus mampu menafsirkan hasil analisis AI dan memberikan konteks yang tepat kepada para pengambil keputusan di perusahaan. Dengan kata lain, meskipun AI dapat mengotomatisasi banyak tugas, peran akuntan tetap sangat penting dalam memberikan interpretasi dan wawasan berdasarkan data yang dihasilkan oleh teknologi.
ADVERTISEMENT
Di era digital ini, akuntan juga dituntut untuk menjadi fasilitator inovasi dalam perusahaan. Mereka perlu memahami bagaimana AI dapat diintegrasikan dengan proses keuangan yang ada untuk menciptakan sistem yang lebih efisien dan responsif. Ini membuat profesi akuntan semakin dinamis, di mana mereka harus selalu mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas layanan yang diberikan.
AI dengan Akuntansi Bisa Sejalan
AI dan akuntansi dapat berjalan beriringan dengan saling melengkapi. AI tidak hanya mengotomatisasi tugas rutin seperti pencatatan transaksi dan rekonsiliasi, tetapi juga memungkinkan akuntan untuk berfokus pada tugas-tugas yang lebih bernilai tinggi, seperti konsultasi keuangan strategis dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Kemampuan AI untuk memproses dan menganalisis data dalam skala besar membuatnya menjadi alat yang ideal untuk mendukung akuntan dalam menyediakan informasi yang lebih cepat dan akurat.
ADVERTISEMENT
Selain itu, AI juga memperkenalkan audit yang lebih cerdas. Dengan analisis berbasis machine learning, AI dapat mendeteksi anomali atau pola transaksi yang tidak biasa dalam jumlah besar, memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dalam pelaporan keuangan. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas audit, tetapi juga mempercepat proses yang sebelumnya memerlukan waktu lama dan tenaga manusia yang signifikan.
Kemampuan AI untuk memprediksi dan memberikan wawasan berdasarkan data juga membantu akuntan dalam membuat perencanaan dan proyeksi keuangan yang lebih baik. Dengan bantuan AI, akuntan dapat mengidentifikasi risiko lebih awal dan membuat strategi untuk mengantisipasi dampak ekonomi yang tak terduga. Kolaborasi antara AI dan akuntansi ini membuka jalan bagi sistem yang lebih efisien, akurat, dan inovatif, memastikan profesi akuntansi tetap relevan di era digital yang terus berkembang. Dengan demikian, perkembangan AI telah memperkaya ilmu akuntansi, menjadikannya lebih dinamis dan adaptif terhadap tantangan dan peluang di era modern. AI tidak menggantikan peran akuntan, tetapi justru memberdayakan mereka untuk bekerja dengan lebih cerdas, efisien, dan strategis.
Sumber : Generate by Artificial Intelegence