Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten dari Pengguna
Ajaib! Mahasiswa Undip Ubah Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi
5 Februari 2023 6:11 WIB
Tulisan dari Istiqomah Muryaningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
[01/02/2023] Desa Moga merupakan desa dengan mayoritas pencaharian berupa perdagangan, salah satunya yaitu pedagang kaki lima yang banyak menghasilkan limbah minyak goreng, terlebih lagi ditambah penggunaan minyak goreng masyarakat Desa Moga. Penggunaan minyak goreng sangat tinggi sebanding dengan limbah minyak yang dihasilkan. Melansir dari databoks, potensi minyak jelantah used cooking oil (UCO) di kota Jawa-Bali mencapai 207.170,65 kiloliter pertahun. Meskipun demikian, Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 menunjukkan nilai ekspor minyak jelantah mencapai US$ 37,3 juta.
ADVERTISEMENT
Minyak jelantah yang dipakai berkali-kali akan meningkatkan asam lemak bebas (bau tengik), gorengan kurang menarik, cita rasa tidak enak, terjadi kerusakan vitamin dan asam lemak essensial. Selain itu, akan terjadi peningkatan gugus radikal peroksida yang pada akhirnya akan mengakibatkan oksidasi terhadap jaringan sel tubuh manusia. Oleh karena itu minyak jelantah tidak layak untuk digunakan dalam proses penggorengan makanan.
Limbah minyak jelantah apabila dibuang ke perairan dapat menyebabkan rusaknya ekosistem perairan karena meningkatnya kadar Chemical Oxygen Demind (COD) serta Biological Oxygen Demind (BOD) akibatnya biota-biota perairan mengalami kematian yang akhirnya mengganggu ekosistem laut. Oleh karena itu, Istiqomah Muryaningsih dari S1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro yang merupakan mahasiswa KKN Desa Moga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang melakukan penjelasan modul dan mempraktikkan secara langsung cara pembuatan lilin aromaterapi. Lilin aromaterapi merupakan lilin yang dimanfaatkan untuk refreshing yang mengandung pewangi. Selain itu lilin aromaterapi dapat digunakan sebagai relaxing dan menyembuhkan sakit kepala. Lilin aromaterapi yang terbuat dari minyak jelantah selain mengandung minyak sisa penggorengan, juga terdapat essensial oil yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Pembuatan lilin aromaterapi memerlukan alat seperti: panci, pengaduk, gelas, saringan, mangkuk, dan kompor. Adapun bahan yang digunakan seperti: minyak jelantah, palm wax (pengeras lilin), pewarna lilin, essensial oil (pengharum), dan sumbu lilin. Langkah pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah yaitu siapkan alat dan bahan, kemudian panaskan minyak jelantah 150 mL ke dalam panci dan aduk. Setelah minyak jelantah panas kemudian masukkan 50 gram palm wax dan aduk hingga merata. Beri pengharum lilin (essensial oil) dengan aroma sesuai selera sebanyak 10 tetes dan beri pewarna lilin, aduk hingga merata. Tuangkan campuran tersebut ke dalam gelas yang sudah diberi sumbu lilin. Diamkan larutan lilin sekitar 2-3 jam untuk proses pengerasan. Apabila lilin sudah padat maka siap untuk digunakan.
ADVERTISEMENT
Pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah termasuk upaya SDGs (Sustainable Development Goals) yang ke 12. Hal ini dikarenakan pembuatan lilin sebagai upaya untuk mengurangi limbah rumah tangga termasuk dalam “Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab” (Tujuan SDGs yang ke 12). SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan melindungi lingkungan.
Penulis: Istiqomah Muryaningsih (Mahasiswa S1 Teknik Kimia Universitas Diponegoro)
KKN Tim 1 Universitas Diponegoro tahun 2022/2023
Desa Moga, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah