Konten dari Pengguna

Quarter Life Crisis: Menyusuri Keraguan dalam Pencarian Makna Hidup

Ivan Aditama
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pancasakti Tegal
14 Desember 2024 12:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ivan Aditama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fenomena yang kerap dialami oleh individu ketika memasuki usia 20-an hingga awal 30-an, di mana mereka menghadapi perasaan keraguan tentang tujuan hidup, karier, hubungan, dan identitas diri seringkali memicu pencarian makna yang lebih dalam. Pada fase ini, banyak orang merasa terjebak antara ekspektasi sosial dan pencapaian pribadi yang masih belum sesuai dengan harapan yang diinginkan. Seseorang sering kali merasa kebingungan tentang pilihan hidup yang harus diambil, serta terpapar tekanan yang semakin besar. Namun pada fase ini juga dapat menjadi kesempatan untuk introspeksi diri dan menemukan makna hidup yang lebih dalam.
Pada fase quarter life crisis, banyak orang merasa terjebak dalam keadaan cemasatau kebingungan akan arah masa depan mereka. Foto: Ivan Aditama
zoom-in-whitePerbesar
Pada fase quarter life crisis, banyak orang merasa terjebak dalam keadaan cemasatau kebingungan akan arah masa depan mereka. Foto: Ivan Aditama
Perasaan keraguan tentang tujuan hidup, karier, hubungan, dan identitas diri sering kali menjadi pemicu utama dalam pencarian makna yang lebih dalam. Ketika seseorang merasa tidak yakin dengan arah hidup yang akan diambil, mereka cenderung mempertanyakan keputusan dan apakah pilihan-pilihan tersebut membawa mereka menuju kehidupan yang memuaskan. Perasaan ini tidak hanya membingungkan, tetapi juga bisa memicu suatu hal yang mendalam tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup.
ADVERTISEMENT
Tujuan hidup menjadi salah satu aspek yang sering dipertanyakan selama fase ini. Ketika seseorang merasa dirinya terjebak dalam kebiasaan sehari-hari atau tidak melihat pencapaian yang berarti, tentu akan muncul berbagai pertanyaan dalam benaknya. Keraguan tersebut yang akan mendorong pencarian makna yang lebih dalam, di mana seseorang berusaha menemukan apa yang benar-benar mereka inginkan dan bagaimana mereka bisa membuat hidup mereka lebih bermakna.
Pilihan karier akan menjadi suatu keraguan yang akan dialami oleh seseorang pada satu fase. Karier yang tidak sesuai dengan passion atau tujuan pribadi bisa menyebabkan kebosanan dan rasa tidak puas. Proses yang dijalani akan mendorong individu untuk mencari jalur karier yang lebih sesuai dengan nilai-nilai pribadi, baik dengan mencari peluang baru atau mengubah arah secara drastis.
ADVERTISEMENT
Hubungan pribadi, baik dengan pasangan, keluarga, atau teman-teman, juga bisa menjadi sumber keraguan yang mendalam. Seringkali, individu bertanya-tanya apakah hubungan mereka sudah sesuai dengan harapan, apakah mereka bahagia dalam hubungan tersebut, dan apakah hubungan tersebut benar-benar mendukung mereka untuk tumbuh. Keraguan dalam hubungan sering memicu pencarian makna lebih dalam, baik dengan mengevaluasi kualitas hubungan yang ada atau dengan mencari hubungan yang dapat memenuhi kebutuhan emosional. Mengelola hubungan pribadi, baik dengan pasangan, keluarga, atau teman-teman, sangat memerlukan komunikasi yang baik, empati, dan kesediaan untuk memahami perspektif orang lain. Pasangan seringkali membuat seseorang cenderung lebih bersemangat dengan bentuk support dalam berbagai hal, namun pada saat ini seseorang diuji bagaimana dapat menyelesaikan suatu konflik dengan komunikasi yang efektif. Peran keluarga menjadi bagian terpenting dengan memberikan dukungan emosional dan mendengarkan perasaan serta keraguan yang dialami. Nasihat dan bimbingan dari anggota keluarga yang lebih berpengalaman dapat memberikan perspektif baru dan solusi praktis terhadap masalah yang dihadapi. Keluarga juga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan penting serta memberikan rasa aman dan kepastian, meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi rasa kesepian.
ADVERTISEMENT
Salah satu bagian terbesar dari pencarian makna dalam hidup adalah pencarian tentang siapa diri kita sebenarnya. Fase ini menjadikan seseorang mulai merasa bingung tentang siapa mereka sebenarnya, terutama ketika mereka merasa ada perbedaan antara diri yang tampak di luar dan perasaan yang ada di dalam. Identitas tersebut dapat mencakup peran dalam pekerjaan, peran dalam keluarga, atau bahkan peran sosial dalam masyarakat. Keraguan ini mendorong perjalanan seseorang untuk menemukan jati diri yang sejati, mengatasi konflik internal, dan mencapai integrasi antara keinginan pribadi dan ekspektasi sosial.
Keraguan mengenai tujuan hidup, karier, hubungan, dan identitas diri bukanlah hal yang harus dihindari, melainkan bagian alami dari proses perkembangan diri. Meskipun dalam perasaan tersebut dapat menimbulkan kecemasan atau ketidakpastian yang cenderung dapat membuat keraguan, ia juga bisa menjadi titik awal yang kuat dalam pencarian makna yang lebih dalam. Pencarian makna hidup sering kali lahir dari ketidakpuasan ketika seseorang meragukan apa yang mereka lakukan atau siapa mereka sebenarnya, ini bisa menjadi panggilan untuk perubahan dan pertumbuhan. Dengan menghadapi keraguan tersebut secara terbuka dan tanpa rasa takut, seseorang dapat menemukan pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka, nilai-nilai pribadi, dan tujuan hidup yang lebih dalam. Keraguan merupakan gerbang menuju pengembangan diri. Meskipun proses pencarian makna tidak selalu mudah dan penuh tantangan, ia menawarkan peluang untuk mengeksplorasi potensi diri, memperbaiki hubungan, dan memilih jalur hidup yang lebih sesuai dengan keinginan. Dalam perjalanan ini, kita belajar bahwa makna hidup bukanlah sesuatu yang ditemukan dalam jawaban instan, melainkan dalam proses pencarian itu sendiri menjadi sebuah perjalanan yang penuh dengan penemuan, transformasi, dan penerimaan diri.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, keraguan yang kita alami bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah awal menuju kehidupan yang lebih bermakna dan sesuai dengan siapa kita sebenarnya.