Konten dari Pengguna

Dampak COVID-19 terhadap Perdagangan Internasional di Indonesia

IVAN CAHYA PAMUNGKAS
Mahasiswa Fakultas Hukum UAD
6 Juli 2021 15:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari IVAN CAHYA PAMUNGKAS tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh Alexander Fradellafra dari Pixabay (Dampak Covid-19 terhadap Ekspor dan Impor)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh Alexander Fradellafra dari Pixabay (Dampak Covid-19 terhadap Ekspor dan Impor)
ADVERTISEMENT
Pandemi virus Corona ini adalah virus baru yang ditemukan pada tahun 2019 di Tiongkok yang dapat menular dari satu manusia ke manusia lainnya. Bahkan tidak hanya menularkan ke satu manusia saja, tetapi bisa menular bisa lebih dari ratusan hingga jutaan manusia guys.
ADVERTISEMENT
Virus ini merupakan penyakit saluran pernafasan yang penyakit tersebut diberi nama Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Bulan maret tahun 2020 ialah bulan pertama kali Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) ditemukan di Indonesia. Nah banyak negara-negara di dunia yang telah memberlakukan social/physical distancing (pembatasan sosial/ fisik) loh.
Bahkan ada sebagian negara yang sampai memberlakukan lockdown (karantina wilayah) diberbagai daerah termasuk di Indonesia juga sudah memberlakukan keduanya, tapi penyebaran virus corona ini masih belum hilang sampai saat ini. Hal ini memberikan dampak buruk pada kehidupan masyarakat, salah satunya pada tatanan perekonomian dunia dan Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri karna adanya wabah ini keadaan ekonomi Indonesia saat ini tidak stabil. Sektor perekonomiannya pun lemah dikarenakan adanya pembatasan sosial berskala besar pada masa pandemi COVID-19 berlangsung. Banyak aktivitas dikerjakan dirumah masing-masing (Work From Home), dengan menggunakan teknologi yang sudah di sediakan.
ADVERTISEMENT
Bertujuan untuk mengurangi risiko penularan covid-19. Akhirnya masyarakat Indonesia pun mulai membatasi aktivitas diluar rumahnya, dan lebih mengutamakan aktivitas dari dalam rumah. Kegiatan pembatasan tersebut dapat memicu perekonomian Indonesia mengalami penurunan loh teman-teman.
Dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Ekspor dan Impor 2020, Nilai ekspor Indonesia Agustus 2020 mencapai US$13,07 miliar atau menurun 4,62 persen dibanding ekspor Juli 2020. Penurunannya pun cukup banyak ya.
Sementara dibanding Agustus 2019 menurun 8,36 persen. Ekspor nonmigas Agustus 2020 mencapai US$12,46 miliar, turun 4,35 persen dibanding Juli 2020. Sementara jika dibanding ekspor nonmigas Agustus 2019, turun 7,16 persen.
Untuk nilai impor Indonesia Agustus 2020 mencapai US$10,74 miliar atau naik 2,65 persen dibandingkan Juli 2020, namun dibandingkan Agustus 2019 turun 24,19 persen. Impor nonmigas Agustus 2020 mencapai US$9,79 miliar atau naik 3,01 persen dibandingkan Juli 2020, namun dibandingkan Agustus 2019 turun 21,91 persen.
ADVERTISEMENT
Impor migas Agustus 2020 senilai US$0,95 miliar atau turun 0,88 persen dibandingkan Juli 2020. Demikian pula jika dibandingkan Agustus 2019 turun 41,75 persen.
Sedangkan dari data Badan Pusat Statistik terkait perekonomian ekspor impor di Indonesia tahun 2021, Nilai ekspor Indonesia April 2021 mencapai US$18,48 miliar atau naik tipis 0,69 persen dibanding ekspor Maret 2021. Dibanding April 2020 nilai ekspor naik cukup signifikan sebesar 51,94 persen. Ekspor nonmigas April 2021 mencapai US$17,52 miliar, naik 0,44 persen dibanding Maret 2021.
Dibanding ekspor nonmigas April 2020, naik 51,08 persen. Dan Nilai impor Indonesia April 2021 mencapai US$16,29 miliar, turun 2,98 persen dibandingkan Maret 2021 atau naik 29,93 persen dibandingkan April 2020.Impor migas April 2021 senilai US$2,03 miliar, turun 11,22 persen dibandingkan Maret 2021 atau naik 136,86 persen dibandingkan April 2020.
ADVERTISEMENT
Impor nonmigas April 2021 senilai US$14,26 miliar, turun 1,69 persen dibandingkan Maret 2021 atau naik 22,10 persen dibandingkan April 2020. Jadi perekonomian Ekspor dan Impor di Indonesia pada tahun ini mengalami peningkatan pada sektor Ekspor dan mengalami penurunan pada sektor Impor loh teman-teman.
Pandemi COVID-19 ini pun membuat perekonomian ekspor dan impor di Indonesia jadi melambat yaa teman-teman, dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami kesulitan buat penambahan kasnya, dan banyak juga loh perusahaan yang akhirnya memutuskan untuk membatasi produksinya ya karena kurangnya permintaan barang dari para konsumen.
Bahkan ada beberapa perusahaan yang akhirnya memilih buat tutup pabriknya dan juga mem PHK para karyawannya tanpa memberikan pesangon. Kejadian ini pun membuat pengangguran di Indonesia jadi meningkat guys. Karena Pandemi COVID-19 ini bukan hanya terjadi di Indonesia aja, tapi hampir di seluruh negara juga sama, sama sama mengalami krisis dibidang perekonomian.
ADVERTISEMENT
Untuk pembatasan tidak hanya dilakukan di Indonesia saja, tetapi di luar negeri juga menerapkan hal yang sama. Sehingga perusahaan kesulitan mendapatkan bahan baku. Karna bahan baku langka, jadi harga bahan baku meningkat. Lalu perusahaan lebih milih untuk mengurangi produksinya, dan tidak hanya produksi aja yang dikurangi tetapi juga mengurangi sumber daya dan pengurangan karyawannya.