Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Pelatihan Mikrokontroler Berbasis Arduino Uno

Sindukarto, Wonogiri – Pada Senin, 3 Februari 2025, mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tergabung dalam KKN Tim 1 2025, Ivan Kurniawan Suhanura dari Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, mengadakan pelatihan mikrokontroler berbasis arduino uno beserta program komputasi sederhana kepada Perangkat Desa di Desa Sindukarto, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Sindukarto yang dihadiri oleh Perangkat Desa dan Kepala Dusun.

Foto kegiatan pelatihan mikrokontroler berbasis arduino uno pada Perangkat Desa Sindukarto, Senin (03/02/2025) (foto: Dok KKN).

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada perangkat desa mengenai pentingnya memanfaatkan papan mikrokontroler sebagai inovasi untuk mengembangkan berbagai macam proyek elektronik. Melalui papan kontrol ini, dapat dikembangkan menjadi berbagai sistem seperti pengatur suhu, sensor untuk bidang agrikultur, sistem monitoring konsumsi air. Perangkat Desa diberikan teori serta demonstrasi rangkaian arduino dan program komputasi sederhana.

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan, pada Senin, 3 Februari 2025 dilakukan simulasi arduino untuk mengontrol sensor inframerah yang berfungsi sebagai pendeteksi halangan maupun jarak di Balai Desa Sindukarto. Kegiatan ini melibatkan perangkat desa agar mereka dapat secara langsung mempraktikkan proses perangkaian dan pemrograman. Dengan adanya partisipasi perangkat desa, diharapkan teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai sektor terutama di bidang pertanian dan peternakan di Desa Sindukarto.

Foto simulasi arduino untuk mengontrol sensor inframerah, Senin (03/02/2025) (foto: Dok KKN).

Pak Kades Desa Sindukarto, Bapak Erianto, mengapresiasi program ini karena dapat memberikan dampak positif untuk kemajuan desa dengan memanfaatkan teknologi ini.

"Saya rasa teknologi ini bisa menjadi inovasi untuk pengembangan alat-alat otomatis yang dapat menunjang pekerjaan di lahan pertanian/peternakan. Selain otomatisasi pada alat-alat ini juga merupakan langkah awal untuk belajar dan mengenali program dasar komputasi." Ungkapnya.

Staff Operator, Bapak Dwi, juga menambahkan “Sepertinya akan banyak warga yang tertarik menerapkan teknologi ini karena sangat membantu dan mengurangi beban pekerjaan. Ditambah lagi alat ini dapat dikembangkan menjadi bermacam-macam model alat sesuai dengan kebutuhan”

Perangkat Desa terlihat antusias dan banyak mengajukan pertanyaan saat baik saat pelatihan maupun simulasi.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi dalam membantu pembangunan serta kemajuan desa dengan solusi berbasis teknologi terkini. Diharapkan, teknologi ini dapat dikembangkan oleh masyarakat sehingga bermanfaat kedepannya serta menarik minat masyarakat untuk belajar program komputasi.