Jamur : Kingdom Yang Tertukar

Konten dari Pengguna
16 Mei 2020 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ivan Permana Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangan peradaban manusia, berbagai hal telah diobservasi dan diteliti sejak ribuan tahun yang lalu. Setelah melalui proses yang panjang mengenai pertanyaan tentang kehidupan, manusia terus menaruh perhatian pada mahluk lain yang hidup berdampingan dengannya. Guna memudahkan untuk mempelajarinya, bahkan sejak zaman filsuf-filsuf Yunani, manusia telah berusaha untuk membagi dan mengklasifikasinan mahluk hidup secara sederhana berdasarkan kenampakannya.
Klasifikasi 5 Kingdom yang diusulkan oleh Whittaker. sumber gambar
Hingga sekitar tahun 1600-an kita hanya mengenal dua bentuk kehidupan selain manusia, yakni hewan dan tumbuhan (berdasarkan penampakan dan pergerakannya), walaupun pada saat itu beberapa peneliti mulai menyadari keberadaan mahluk-mahluk berukuran mikroskopis yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Di awal abad ke-18, seorang scientist asal Swedia bernama Carolus Linnaeus mulai mengenalkan konsep kingdom, taksonomi (Spesies, Genus, Famili, Ordo, Kelas, Divisi/Filum) dan juga mengkonstruksi tata cara penamaan binomial (Contoh : Zea mays. dimana Zea untuk menunjukkan genus dan mays untuk spesies) yang kita kenal hingga saat ini. Karena kenampakannya yang mirip dengan tumbuhan, saat itu jamur masih dianggap sebagai tumbuhan oleh manusia untuk waktu yang lama tanpa pernah bisa berontak dan memprotes keputusan tersebut. Pada pertengahan 1800-an, seorang peneliti asal Jerman bernama Ernst Haeckel mengusulkan suatu Kingdom baru bernama Protista. Hal ini didasarkan pada kesimpulannya yang menganggap bahwa ada beberapa mahluk hidup yang mempunyai sebagian ciri hewan dan sebagian ciri tumbuhan, namun mereka bukan keduanya. Sehingga Haeckel mengusulkan untuk memberikan wadah yang bernama Protista yang dihuni oleh kelompok kapang lendir, alga, dan protozoa.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didukung oleh penemuan alat-alat laboratorium seperti mikroskop, pada tahun 1969 seorang peneliti asal Amerika Serikat bernama Robert Harding Whittaker mengusulkan pembagian mahluk hidup ke dalam 5 dunia yakni : Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia berdasarkan karakter-karakter makroskopik, mikroskopik, serta bagaimana mereka memperoleh nutrisi. Klasifikasi Whittaker ini menandai kemerdekaan Jamur/Fungi yang akhirnya bebas dan dianggap sebagai Kingdom sendiri yang berdaulat sehingga dibedakan dari kelompok lainnya. Usulan dari Whittaker ini sendiri masih relevan dan banyak diterima oleh komunitas keilmuan hingga saat ini.
Hal menarik kemudian muncul beberapa tahun kemudian, ketika teknologi modern dan ilmu mengenai DNA, Analisis Filogenetik, dan teknik PCR berkembang sehingga memungkinkan manusia untuk melakukan berbagai analisis untuk mempelajari kejadian-kejadian di masa lampau, jauh sebelum manusia sendiri itu ada. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah fakta bahwa jamur memiliki kekerabatan yang lebih dekat dengan hewan dibandingkan dengan tumbuhan. Adalah Carl Woese dari the University of Illinois, yang membandingkan berbagai informasi genetik antar mahluk hidup dan mengusulkan adanya perubahan pada tree of life. Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa jamur dan hewan memiliki kekerabatan nenek moyang yang sangat dekat (sharing common ancestor). Argumen ini juga didukung oleh beberapa karakter morfologi dan fisiologi jamur yang lebih dekat ke hewan dibandingkan tumbuhan sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Selain berdasarkan analisis molekuler dan filogenetik, tiga dari beberapa hal umum yang bisa menjustifikasi kedekatan jamur dengan hewan dibandingkan tumbuhan adalah : Cara mendapatkan nutrisi, komponen dinding sel, dan simpanan gula dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang masih menjadi perhatian terkait dengan keunikan jamur. Jamur adalah satu-satunya organisme yang mampu menjadi agen/mata-mata yang handal, bak james bond 007 karena memiliki sifat dimorfisme terutama pada kelompok yang patogen. Jamur juga merupakan organisme unik dimana hasil "fertilisasinya" tidak seperti hewan dan tumbuhan yang langsung membentuk zigot (2n), namun pada jamur ada fase transisi dahulu yang bernama heterokariotik/dikariotik (n+n) beberapa waktu, sebelum kemudian juga menjadi diploid (2n). Bahkan ada masa dimana satu jamur memiliki dua nama yang berbeda bergantung pada kenampakan seksual dan aseksualnya (cek : anamorf dan teleomorf). Hingga saat ini, penelitian-penelitian masih terus dilakukan untuk mengungkap hal-hal menarik mengenai jamur. Saat ini beberapa anggota kelompok jamur mulai dirapihkan, dipindahkan posisi taksonominya, hingga diperbaharui namanya.
ADVERTISEMENT