Konten dari Pengguna

Phallus multicolor, Si jamur jaket Naruto

2 Juli 2022 21:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ivan Permana Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jamur Phallus multicolor memiliki warna yang sama dengan jaket salah satu karakter populer Naruto
zoom-in-whitePerbesar
Jamur Phallus multicolor memiliki warna yang sama dengan jaket salah satu karakter populer Naruto
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, tim peneliti dari Departemen Biologi IPB yang dipimpin oleh Ivan Permana Putra MSi menuliskan hasil penelitian mereka (https://scholarhub.ui.ac.id/cgi/viewcontent.cgi?article=1283&context=science) mengenai jamur pengantin berwana oranye, yang memiliki nama ilmiah Phallus multicolor (Berk. & Broome) Cooke Grevillea. Umumnya, jamur pengantin yang banyak dilaporkan di Indonesia ialah yang berwarna putih yakni Phallus indusiatus. Jamur pengantin oranye memiliki warna yang sama dengan jaket salah satu karakter populer dalam anime Jepang, Naruto. Uniknya, publikasi komprehensif yang dilengkapi dengan koleksi herbarium dari jamur ini dilakukan terakhir kali pada tahun 1932, oleh peneliti asing bernama Boedjin. Namun, saat itu jamur ini masih dinamakan sebagai Dictyophora multicolor. Sampel jamur tersebut saat ini disimpan di Herbarium Bogoriense, BRIN, Indonesia. Sejak tahun 1932, tidak ditemukan penelitian lanjutan dengan koleksi spesimen jamur tersebut di Indonesia. Selain itu, karena jamur P. multicolor sangat mirip dengan P. luteus dan P. cinnabarinus secara morfologi, maka dilakukan pula identifikasi dengan menganalisis sekuen DNA dari sampel jamur yang ditemukan untuk menguatkan hasil identifikasi secara morfologi. Laporan dari Ivan dkk ini merupakan penelitian pertama yang menggabungkan analisis morfologi dan molekuler untuk menentukan identitas jamur Phallus di Indonesia. Saat ini, Ivan dkk tengah mengerjakan berbagai macam jamur unik yang tumbuh di Indonesia. Saat ini data mengenai keragaman jamur di Indonesia masih sangat rendah (hanya sekitar 0.15% dari total jamur yang ada di dunia). Sehingga, klaim Indonesia sebagai negara mega biodiversitas hendaknya diikuti dengan catatan yang rapih di masa mendatang.
ADVERTISEMENT