Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Dunia Diplomasi: Pemimpin dari Timur yang Membumi
19 November 2023 20:39 WIB
Tulisan dari Ivan Rismi Polontalo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya pertama kali bertugas sebagai diplomat di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Maputo, Mozambik, pada tahun 2018. Sebuah negara di bagian selatan Afrika yang memiliki hubungan baik secara bilateral dengan Indonesia. Namun, kali ini saya tidak ingin menceritakan bagaimana hubungan kedua negara. Saya lebih tertarik bercerita tentang seorang Diplomat Indonesia yang saya jumpai dan dapat dijadikan teladan dalam menjalani profesi dan kehidupan sosial.
ADVERTISEMENT
Beliau adalah pimpinan saya saat itu, Bapak Tito Dos Santos Baptista. Seorang diplomat Indonesia berdarah Timor Leste yang bertugas sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Mozambik sejak tahun 2016 hingga tahun 2020 lalu. Sekitar 2,5 tahun lamanya bekerja bersama membuat saya merasa cukup untuk menyimpulkan beliau adalah salah satu pimpinan terbaik yang pernah saya temui.
Berjiwa nasionalis tanpa syarat
Pak Tito mengajarkan kami tentang nasionalisme dalam bentuk pelindungan terhadap kepentingan Indonesia di Mozambik, baik investasi perusahaan nasional dan seluruh WNI yang bekerja dan tinggal di negara itu.
Terdapat sekitar lebih dari 200 WNI yang bekerja di Mozambik selama beliau bertugas saat itu, mayoritas berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK), penambang pasir dan tenaga ahli pertambangan. Beliau selalu mengingatkan seluruh staf untuk memberikan perhatian yang sama kepada setiap WNI tanpa memandang profesi dan status mereka. Ketika saya bertugas pada Fungsi Konsuler di KBRI Maputo saat itu, terkadang harus memberikan pendampingan dan bantuan kepada WNI pada malam hari atau menjelang dini hari. Tanpa mengeluh, beliau bersedia untuk memberikan dukungan bila sewaktu-waktu dibutuhkan ketika mengalami kendala untuk menyelesaikan suatu masalah.
ADVERTISEMENT
Memimpin dengan sabar
Selama bersamanya, beliau menunjukkan sikap yang sabar dalam mendidik para staf KBRI, khususnya terhadap mereka yang baru bergabung bekerja di tempat itu. Kota Maputo tidaklah seramai atau bahkan semegah kota Jakarta. Sehingga menjadi sesuatu yang lumrah dimana setiap dua tahun terjadi pergantian staf karena ada yang mengundurkan diri karena merasa kurang cocok dengan lingkungannya.
Pergantian staf berarti perlu adanya investasi waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan pola kerja di KBRI Maputo. Pak Tito dengan sabar memberikan bimbingan dan instruksi langsung tentang pekerjaan yang perlu dilakukan. Bila ada staf yang melakukan kesalahan, beliau dengan setengah bercanda memberikan bimbingan dan mengoreksi pekerjaan staf yang kurang tepat dilakukan.
Saya yakin tidak semua orang memiliki perilaku dan gaya kepemimpinan yang sama, namun tidak berarti tidak ada yang ingin menjadi pemimpin teladan bagi setiap staf nya. Gaya kepemimpinan yang ditunjukkan Pak Tito bisa memberikan kenyamanan bagi staf yang bekerja bersama beliau.
ADVERTISEMENT
Pengalaman bersama beliau menjadi pelajaran hidup yang cukup memberikan pengaruh besar terhadap pengembangan pribadi saya dalam menjalani profesi dan membangun hubungan sosial dengan orang di sekitar saya. Semoga ini juga dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman yang membaca tulisan saya ini. Amien.