Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Prabowo, Sawit dan Dilema Masyarakat
5 Januari 2025 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Iva Umu Maghfiroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tepatnya pada 30 Desember 2024 lalu, Presiden RI ke 8 yaitu Prabowo Subianto membuat pernyataan mengejutkan yang secara tidak langsung menampik deforestasi akibat pembukaan lahan hutan untuk kepala sawit. Bahkan Presiden Prabowo meminta pemerintah daerah dan aparat kepolisian serta TNI menjaga perkebunan sawit. Hal ini dikarenakan menurutnya, kepala sawit bisa menjadi bahan strategis yang menguntungkan dan perlu untuk diperbanyak.
ADVERTISEMENT
Padahal sebagaimana yang telah kita semua ketahui, pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit sangat berdampak terutama soal kelangsungan lingkungan hidup. Namun sayangnya, Presiden Prabowo justru membuat pernyataan lanjutan yang tak kalah mencengangkan, di mana dia mengatakan bahwa kepala sawit sama seperti banyak pohon lainnya yang memiliki daruh dan bisa menyerap karbondioksida.
Pembukaan Lahan Sawit dan Rusaknya Lingkungan Hidup
Memang benar pohon kelapa sawit sama seperti kebanyakan pohon yang dapat menyerap karbondioksida, tetapi Presiden Prabowo mungkin lupa bahwa pembukaan lahan hutan untuk perkebunan sawit juga dapat merusak lingkungan dengan cara lain, salah satunya adalah rusaknya habitat alami para binatang endemik Indonesia.
Perkabunan sawit bukanlah hutan hujan yang di dalamnya memiliki limpahan sumber makanan untuk para binatang liar. Hal ini dapat mengancam binatang maupun tanaman-tanaman endemik kita yang langka, belum lagi dengan para masyarakat adat yang menggantungkan sumber kehidupan mereka kepada alam sekitar.
ADVERTISEMENT
Ditambah pemberian pupuk untuk perkebunan dan ketidakmampuan kelapa sawit menjaga kualitas tanah, hal ini akan semakin menyulitkan makhluk hidup di hutan Indonesia.
Narasi Baik atau Menyesatkan?
Sebagai presiden tentu Prabowo Subianto menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia salah satunya melalui sektor kelapa sawit. Akan tetapi, dengan menyatakan kelapa sawit aman dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan juga bisa sangat berbahaya. Terlebih untuk masyarakat Indonesia yang kesadaran lingkungannya masih sangat rendah.
Sebab, kerusakan lingkungan yang ditumbulkan oleh perkebunan sawit tidak bisa dianggap sepele dan akan mempengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri di masa yang akan datang. Jangan sampai hanya karena dorongan ekonomi yang sesaat, pemerintah rela menggadaikan kesejahteraan jangka panjang masyarakat.
Oligarki dan Kekecewaan Masyarakat terhadap Pemerintah
ADVERTISEMENT
Selain menuai kritik tajam karena pernyataannya yang dianggap kontroversial, kemarahan publik terhadap pemerintahan Prabowo Subianto juga dilandasi oleh tuduhan adanya oligarki di belakangnya.
Tuduhan masyarakat ini bukan tanpa alasan melainkan telah terakumulasi sejak bertahun-tahun sebelumnya. Di mana Prabowo yang merupakan bagian dari pengusaha-pengusaha tersebut dianggap hanya peduli terhadap keuntungan ekonomi semata tanpa peduli pada masyarakat Indonesia.
Belum lagi dengan pemberian vonis ringan kepada terpidana korupsi Harvey Mouis yang telah melakukan perusakan lingkungan atas kasus tambang timah ilegal yang dijalankannya. Hal ini semakin menyulut kemarahan masyarakat dan membuat mereka bertanya-tanya mengenai seberapa besar kepedulian pemerintah pada lingkungan alam?
Kerusakan Lingkungan untuk Kita?
Adalah wajar bila masyarakat Indonesia marah pada pemerintah yang tidak peduli pada alam tempat mereka tinggal. Kita semua berharap pemerintah tidak mengambil langkah sembrono dan gegabah mengejar keuntungan semata, tetapi mempertimbangkan juga kekayaan dan kesejahteraan makhluk hidup di Indonesia sebelum mengambil tindakan apapun. Karena sebesar apapun keuntungan, bila kita kehilangan kekayaan alam, apa gunanya? Terlebih bila biaya memperbaikinya begitu besar.
ADVERTISEMENT