Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Modernisasi People's Liberation Army di China
18 November 2022 19:46 WIB
Tulisan dari Aji Ria Finola tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
PLA merupakan militer China dengan kekuatan militer terbesar di dunia, mempunyai kurang lebih 2 juta personel yang aktif hingga saat ini. semakin tahun terjadi kenaikan anggaran militer PLA terutama saat di masa kepemimpinan Xi Jinping. Bahkan, saat terjadi pandemi Covid-19 di tahun 2020 yang mana sistem ekonomi dunia mengalami dampak menurun, anggaran untuk PLA tetap mengalami kenaikan.
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukkan bahwa ada alasan atau kepentingan mengapa pemerintah China tetap mempertahankan dan menjadikan kebijakan modernisasi militer ini untuk tetap dilaksanakan walaupun sedang dihadang hambatan.
Salah satu hal dasar yang membuat China ingin melakukan reformasi dan modernisasi militer dinilai karena keinginannya mengusai kawasan Indo-pasifik yang memiliki banyak potensi. Akan tetapi, negara-negara di kawasan Indo-pasifik kebanyakan berada di pihak Amerika Serikat sehingga hal ini akan menjadi boomerang bagi China yang mana negara-negara tersebut bisa saja menyerang atau memblokade kekuatan China.
Oleh karenanya, penulis menilai bahwa hal mendasar yang menyebabkan mengapa China dengan getolnya melakukan reformasi dan modernisasi militer karena ingin melindungi kedaulatan negaranya.
Teori Rational Choice merupakan salah satu teori yang bisa digunakan untuk menganalisis kepentingan China melakukan reformasi serta modernisasi militernya. Teori Rational Choice menekankan bahwa aktor menjadi kunci penting yang dalam hal ini bisa negara (China) atau individu (Xi Jinping) dengan cara mengambil suatu keputusan yang dianggap membawa hasil untuk mencapai kepentingan.
ADVERTISEMENT
Xi Jinping melakukan modernisasi militer dengan tujuan untuk menjadi kekuatan dominan di Asia-Pasifik maupun Indo-pasifik, memperkuat kemampuan China terhadap Taiwan dan untuk menjadi negara yang dominan di perselisihan internasional Laut China Selatan.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Amerika Serikat dan China memiliki hubungan yang dingin bahkan tidak bersahabat. Strategi Amerika Serikat untuk di Indo-pasifik menyatakan bahwa China merupakan ancaman, hal ini semakin meyakinkan China untuk memperkuat militernya. Karena kawasan Indo-pasifik dipenuhi oleh sekutu Amerika Serikat, bahkan di Asia Timur sendiri seperti Jepang dan Korea Selatan sudah sering dikatakan sebagai tangan kanan Amerika Serikat di Asia.
Belum lagi aliansi AUKUS antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia yang akan sangat membahayakan China dengan perjanjian kapal selam bertenaga nuklirnya. Itulah mengapa, keputusan melakukan modernisasi militer baik darat, laut, udara, hingga misil yang diambil Xi Jinping serta pemerintah China adalah pilihan yang paling rasional untuk melindungi negara serta kedaulatan China ditengah kepungan negara lain yang berusaha menjatuhkannya.
ADVERTISEMENT