Audiensi Program Kampung Iklim Desa Cibanteng kepada LPPM IPB University

Audiensi dengan LPPM IPB University. Kredit Foto: PPK REESA

Program penelitian dan pengabdian yang dilakukan di Desa Cibanteng perlu disinergikan dalam pengembangan desa. Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam tim PKM-RSH PES, PKM-RSH dynamic model, dan Program Penguatan Kapasitas (PPK) Resources and Environmental Economics Student Assosiation (REESA) melakukan audiensi mengenai program kampung iklim Cibanteng Hijau kepada Dr. Sofyan Sjaf, wakil ketua bidang pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB University di Kebun Merdesa (25/09).

Ketua PPK REESA, Aditya Handoyo Putra menilai, hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Cibanteng dapat diterapkan dalam bentuk action plan sementara untuk kegiatan pengabdian dijalankan berdasarkan hasil penelitian sehingga program yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Roadmap kampung iklim Desa Cibanteng ini perlu klasterisasi aktivitas dari pihak-pihak terkait, seperti mahasiswa dan departemen,” jelas Pak Sofyan.

Diskusi Policy Brief. Kredit Foto: PPK REESA

Hasil pertemuan ini didapatkan bahwa perlu adanya kolaborasi antara departemen, ormawa, dan LPPM yang sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pembagian kerja dalam roadmap bertujuan untuk keberlanjutan dari program.

Hasil penelitian dari tim PKM-RSH menunjukkan bahwasannya Desa Cibanteng berpotensi dalam mendukung capaian Nationally Determined Contribution (NDC) dan perlunya pengolahan sampah berbasiskan circular economy yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Diskusi Policy Brief. Kredit Foto: PPK REESA

Tiga poin utama hasil audiensi adalah LPPM mendukung kegiatan pengembangan desa khususnya desa lingkar kampus, perlunya action plan collaboration antar stakeholder dalam rangka mewujudkan roadmap program, dan LPPM berkomitmen membantu dan mendukung kolaborasi program-program pengembangan desa.

Sumber: PPK REESA