Ibu Hamil Perlu Perhatikan Kesehatan Gigi dan Mulut

Ivy Vania Ariany
Seorang lulusan kedokteran gigi, hobi berbagi ilmu kesehatan dan gaya hidup. Saat ini sedang menikmati waktu sebagai penulis
Konten dari Pengguna
2 Maret 2021 6:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ivy Vania Ariany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Wanita Hamil Ingin Melakukan Perawatan Gigi Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wanita Hamil Ingin Melakukan Perawatan Gigi Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kesehatan gigi dan mulut berdampak positif terhadap kesehatan tubuh lainnya, termasuk kesehatan ibu dan calon bayi. Sayangnya, mayoritas wanita selama hamil tidak mengunjungi dokter gigi. Di Indonesia, hanya 3,8% penduduk Indonesia menyikat gigi setelah sarapan dan 27,3% sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
Dampak kondisi hamil terhadap kesehatan gigi & mulut
Selama masa hamil, calon ibu akan mengalami beberapa perubahan pada kondisi gigi dan mulutnya. Ibu hamil lebih mudah mengalami radang gusi (gingivitis) akibat plak-plak gigi. Gusi menjadi bengkak, mudah berdarah, dan semakin parah saat memasuki trimester tiga. Kemudian ibu hamil sering muntah akibat morning sickness, asam lambung dari morning sickness menyebabkan gigi terkikis. Gigi pada ibu hamil juga lebih mudah berlubang karena rongga mulut lebih asam, konsumsi makanan/minuman manis meningkat akibat karena ngidam.
Seseorang sering kali ke dokter gigi ketika giginya terasa sakit. Sayangnya, obat-obatan pada ibu hamil terbatas karena beberapa obat dapat berdampak negatif pada ibu hamil. Dokter gigi umumnya memberikan obat antinyeri parasetamol, karena prasetamol merupakan obat yang tergolong aman pada semua trimester kehamilan, meskipun ada obat-obat lainnya yang aman digunakan pada trimester tertentu.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, efek antinyeri parasetamol tidak sebaik obat-obat antinyeri lainnya sehingga pasien kadang masih merasakan sakit gigi. Alhasil, pasien harus ke dokter gigi dan bisa saja dokter harus menyuntik gusi atau gigi untuk meredakan gejala nyeri disertai tindakan-tindakan lainnya.
Sering kali pula, dokter gigi akan meminta pasien melakukan ronsen untuk menunjang diagnosa perawatan. Aman atau tidaknya tindakan ronsen untuk ibu hamil masih menjadi topik yang sering diperdebatkan karena janin bayi rentan mengalami dampak negatif radiasi dari ronsen, terutama pada trimester pertama. Maka studi sebelumnya mengatakan bahwa ibu hamil harus menghindari radiasi. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu serta teknologi kita yang terus berkembang sehingga paparan radiasi dapat dikurangi, sehingga ibu hamil aman melakukan ronsen gigi di semua trimester. Dikutip dari American Dental Association dan The American College Of Obstericians And Gynecologist, ibu hamil boleh melakukan ronsen dengan syarat menggunakan pelindung perut dan tiroid selama proses ronsen berlangsung.
ADVERTISEMENT
Maka sebaiknya calon-calon ibu melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi sebelum merencanakan kehamilan, guna pasien mendapatkan hasil perawatan gigi yang maksimal. Dokter gigi juga dapat “bergerak bebas” untuk memberikan perawatan gigi ke ibu hamil.
Perawatan gigi yang boleh dilakukan selama hamil.
Pemeriksaan gigi perlu dilakukan setiap 6 bulan sekali. Maka jika dalam 6 bulan ini belum ke dokter, segeralah periksakan diri. Perawatan-perawatan gigi yang perlu penanganan segera seperti pencabutan gigi, perawatan saluran akar, atau penambalan dapat dilakukan pada seluruh tahap kehamilan. Menunda perawatan tersebut malah dapat memperparah kondisi kesehatan gigi dan mulut si ibu.

Cara ibu hamil menjaga kesehatan gigi & mulut

Tujuan perawatan gigi adalah untuk mencegah plak gigi, sisa makanan menempel di sela-sela gusi.
Ilustrasi menyikat gigi Foto: Pixabay

1. Ibu hamil sebaiknya rajin membersihkan gigi-geliginya

Yaitu menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi mengandung fluor, membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi.
ADVERTISEMENT

2. Mengunjungi dokter gigi dua kali setahun

Dokter gigi akan melakukan tindakan preventif seperti pembersihan karang gigi yang menumpuk di gusi.

3. Menjaga diet

yaitu dengan mengurangi konsumsi makanan-makanan manis, karena makanan manis menyebabkan gigi berlubang
Jangan lupa untuk terus mendiskusikan kesehatan gigi & mulutmu ke dokter gigi untuk informasi lebih lengkapnya ya.
Salam sehat!
Daftar Pustaka
ADVERTISEMENT
Little, J.W., Donald, F.A., Miller, C.S., Rhodus N.L. (2007). Dental management of the medically compromised patient – 7th edition. Elsevier.
Little, J.W., Miller, C.S., Rhodus N.L. (2018). Dental management of the medically compromised patient – 9th edition. Elsevier.
ADVERTISEMENT