Kita Hidup untuk Makan, atau Makan untuk Hidup?

Ivy Vania Ariany
Seorang lulusan kedokteran gigi, hobi berbagi ilmu kesehatan dan gaya hidup. Saat ini sedang menikmati waktu sebagai penulis
Konten dari Pengguna
10 Februari 2021 11:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ivy Vania Ariany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masih terngiang-ngiang di pikiran saya akan pernyataan itu. Bagaimana tidak, dengan maraknya acara Mukbang di media sosial serta tampilan restoran-restoran yang keren untuk difoto-foto.
Ilustrasi makan dirumah saja Foto: Pixabay
Definisi makan untuk hidup yang dimaksud adalah, hidup adalah prioritas utama, dan makanan adalah salah satu alat untuk mencapai kehidupan itu. Tidak melulu makanan itu harus enak dirasa atau enak dipandang. Sedangkan definisi hidup untuk makan adalah, kita memprioritaskan makanan dalam kehidupan kita. Makanan itu harus menarik, baik dari segi kualitas maupun rasa.
ADVERTISEMENT
Belum lagi postingan para Youtuber dan Food Blogger, desain makanan dan minuman yang terlihat lucu serta desain ruangan yang semakin estetik, semakin menggoda para netizen untuk pesan makanan dan berfoto ria. Rasa-rasanya juga, ada kepuasan tersendiri melihat para Youtuber dan Food Blogger menikmati makanan mereka.
Bagi yang belum tau apa itu Mukbang, Mukbang berasal dari bahasa Korea yang artinya makan dalam porsi besar yang disiarkan secara online. Di tanah air sendiri, Mukbang semakin lama semakin marak.
Sejak virus Covid-19 ini mewabah di tanah air, beberapa kerabat saya curhat bahwa berat badan mereka naik. Pertama, karena aktivitas dibatasi. Mereka yang biasanya melakukan aktivitas di tempat umum, sekarang lebih banyak diam di rumah. Kedua, adanya kemudahan kita memesan makanan secara online, ditambah acara makanan online, menambah kegiatan masyarakat Indonesia yang awalnya hanya WFO (work from office) menjadi coba-coba pesen makanan. Alhasil, ukuran pinggang alias berat badan menjadi bertambah.
ADVERTISEMENT
Ironisnya, hampir sebagian penderita Covid yang dirawat di Rumah Sakit di New York Amerika Serikat merupakan orang-orang dengan kormoid obesitas. Lebih detailnya, 56,6% menderita penyakit hipertensi, 41,7% mengalami obesitas, dan 33,8% nya menderita penyakit diabetes. Tentunya ini bukan berita yang baik.
Postingan ini ditujukan kepada rakyat Indonesia yang ingin meningkatkan kualitas hidup dan atau sekaligus menurunkan berat badan.
1. Sebelum makan, minumlah air putih dan berolahraga
Minum air putih dan olahraga bisa mengurangi nafsu makan. Jadinya kamu akan merasa lebih cepat kenyang. Minumlah air putih atau minuman yang rendah kalori.
2. Ngemil ringan sebelum makan
Ngemil ringan juga bisa mengurangi nafsu makan kamu. Dengan berkurangnya nafsu makan, maka jumlah makanan yang dikonsumsi ikut berkurang juga. Dan pada saat ngemil disarankan jangan sambal nonton TV, supaya kamu sadar sudah berapa banyak cemilan yang kamu habiskan.
ADVERTISEMENT
3. Tanamkan pikiran positif saat mau makan makanan sehat
Tanamlah dalam pikiranmu bahwa tujuan kamu makan adalah untuk menjadi sehat. Dan jika kamu ulang terus menerus untuk mengkonsumsi makanan sehat, hal ini akan menjadi suatu kebiasaan baru.
4. Gunakan piring lebih kecil
Salah satu alasan semakin banyak orang-orang yang overweight adalah karena ukuran piring di rumah dan restoran semakin besar. Makanan jadi kelihatan lebih banyak ketika disajikan dipiring yang lebih kecil. Dan dengan menggunakan piring yang lebih kecil, secara otomatis makanan yang disajikan dipiring menjadi lebih sedikit, sehingga porsi makanan yang dikonsumsi juga menjadi lebih sedikit.
5. Konsumsilah makanan sesuai kebutuhan kalori
Setiap orang membutuhkan kalori yang berbeda-beda karena ukuran tubuh dan aktivitas kita pun juga berbeda-beda. Pada saat membeli makanan, perhatikan juga kalori per porsi dan berapa banyak kalori yang benar-benar dikonsumsi jika kamu mau makan seluruh isi kemasan. Jika kamu makan 2 porsi, maka jumlah kalori dan nutrisinya juga harus dikali 2.
ADVERTISEMENT
6. Makan lebih pelan
Makan terlalu cepat bisa membuatmu mengkonsumsi makan lebih banyak, jadinya kamu mengkonsumsi kalori lebih banyak deh. Coba kunyah makanan pelan-pelan. Dan kalau sudah merasa cukup (belum merasa kenyang banget) coba berhenti dulu.
Ilustrasi makan sehat Foto Pixabay
7. Pakai konsep “Pembagian Makanan”
Dikutip dari Harvard Public School, porsi makanan sebaiknya dibagi-bagi, sebagian untuk buah-buahan dan sayur-sayuran sedangkan sebagian lainnya untuk protein dan karbohidrat. American Heart Association (AHA) menyarankan untuk mengonsumsi lebih banyak: buah-buahan, sayur-sayuran baik yang fresh maupun yang kalengan, makanan kaya serat, ikan yang mengandung omega-3 (salmon, trout, herring), dan unsaturated fat alias lemak baik, termasuk pula mengurangi makanan atau minuman yang mengandung saturated fat atau trans fat, gula, natrium/ garam, dan alkohol.
ADVERTISEMENT
Makanan yang mengandung trans fat dan saturated fat (minyak goreng) meningkatkan resiko terkena penyakit jantung serta meningkatkan kolesterol. Bukannya tidak boleh sama sekali, namun hanya porsinya saja yang dikurangi. Makan banyak boleh, tapi perhatikan juga lho kualitas makanan yang kamu makan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa selain makanan, jumlah kalori yang kalian butuhkan sehari-hari juga perlu menjadi perhitungan dalam menjalani diet. Setelah mengubah makanan dan gaya hidup kalian, ada baiknya kalian berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan general check-up.
Salam sehat!
Daftar Pustaka
ADVERTISEMENT