Konten dari Pengguna

Cara Jitu Menyusun Proposal Penelitian, Perhatikan Strukturnya (Bagian I)

Iwan Santosa
Media and Communication Practitioner / Master of Computer Science / Postgraduate UK Maranatha
25 Maret 2024 15:07 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iwan Santosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Membuat proposal penelitian itu gampang-gampang susah. Gampang bagi yang sudah terbiasa dan sering, tetapi susah bagi yang belum pernah. Contohnya mahasiswa yang baru pertama kali membuat proposal penelitian untuk skripsi atau tesis, mungkin masih diliputi kebingungan dan keraguan.
ADVERTISEMENT
Proposal penelitian ada banyak jenisnya, dan bisa berbeda-beda untuk setiap keperluan dan bidang penelitian. Format proposal penelitian juga bisa berbeda antara institusi satu dengan yang lainnya. Namun, struktur proposal penelitian pada umumnya sama, yaitu terdiri dari bagian-bagian utama yang paling penting.
Secara umum struktur proposal penelitian terdiri dari sembilan bagian utama berikut ini.

1. Abstrak

Abstrak adalah bagian paling awal dari sebuah proposal, berisi ringkasan garis besar mengenai penelitian yang akan dilakukan. Abstrak bertujuan memberi gambaran secara ringkas mengenai penelitian mulai dari latar belakang, tujuan penelitian, metodologi dan teori yang digunakan, serta hipotesis dan hasil yang diharapkan.
Abstrak sangat berguna bagi penilai, reviewer, atau calon sponsor yang akan menjadi promotor atau pemberi dana untuk melakukan penilaian awal proposal secara cepat.
ADVERTISEMENT

2. Pendahuluan

Bagian pendahuluan umumnya berisi uraian yang terdiri dari empat hal sebagai berikut.

a. Latar Belakang

Latar belakang berisi hal-hal yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian, antara lain adalah alasan mengapa penelitian perlu dilakukan; adanya tren terkait suatu topik penelitian tertentu; atau adanya hal-hal baru yang ingin dieksplorasi sebagai lanjutan dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
Latar belakang juga dapat berupa paparan metode atau cara-cara baru untuk mengembangkan suatu metode yang telah ada atau pernah diteliti sebelumnya, atau adanya kebutuhan untuk menyelesaikan suatu masalah yang harus diteliti dengan cara-cara yang sistematis.

b. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berisi definisi dan penjelasan dari masalah yang ingin dipecahkan atau dicari solusinya. Definisi masalah dapat dituliskan dalam butir-butir pokok permasalahan yang spesifik.
ADVERTISEMENT
Definisi dan penjelasan dari masalah yang ingin diselesaikan biasanya juga mengandung batasan masalah dari penelitian.

c. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berisi penjelasan mengenai hasil yang akan dicapai, sekaligus sebagai landasan untuk menilai kinerja penelitian. Tujuan penelitian haruslah sejalan dengan penyelesaian masalah yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya.
Seluruh proses penelitian seharusnya berfokus pada pencapaian tujuan yang didefinisikan pada bagian ini. Dengan demikian, bagian tujuan penelitian juga berfungsi sebagai referensi mengenai arah berjalannya penelitian yang akan dilakukan.
Nantinya saat penelitian selesai dilakukan, keberhasilan dapat diukur dengan menilai apakah tujuan penelitian telah tercapai.

d. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian membahas mengenai benefit dan kepentingan dilakukannya penelitian. Manfaat dapat berupa kontribusi penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang yang berkaitan dengan topik penelitian.
ADVERTISEMENT
Manfaat juga dapat berupa kontribusi penelitian dalam implementasinya bagi kepentingan masyarakat, atau kepentingan suatu institusi yang membutuhkan pemecahan masalah tertentu sesuai yang dibahas dalam topik penelitian.

e. Kebaruan Penelitian

Kebaruan penelitian dapat dilihat dari sisi kontribusinya dalam menyelesaikan suatu masalah baru, atau dihasilkannya suatu cara baru yang lebih baik, juga dari tingkat urgensi untuk mendapatkan wawasan dari sebuah isu baru.
Kebaruan penelitian biasanya disebut juga dengan istilah “state of the art” atau research novelty.
Contohnya adalah urgensi adanya penelitian mengenai Covid-19 beberapa tahun terakhir sejak 2019. Dalam situasi pandemi yang disebabkan adanya virus baru, dibutuhkanlah penelitian-penelitian untuk memahami mengenai virus tersebut, sehingga didapatkan wawasan state of the art yang bermanfaat untuk mengendalikan, mengantisipasi, dan meredakan pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang mengandung novelty semacam itu tidak hanya bermanfaat signifikan untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran ataupun dalam bidang-bidang yang berkaitan lainnya, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat secara umum karena penelitian dapat diimplementasikan dan berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat.
Ilustrasi proses penyusunan proposal (Foto: Unsplash)

3. Landasan Teori

Bagian ini berisi penjelasan teori yang digunakan sebagai pijakan penelitian. Landasan teori merupakan referensi dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan. Isinya bisa berupa penjelasan teori-teori utama dan pendukung topik dan metode penelitian.
Teori yang dirujuk berfungsi sebagai sarana analisis penelitian, juga sebagai landasan pertanggungjawaban ilmiah atas penelitian yang dilakukan. Tanpa adanya teori yang melandasi, penelitian akan sulit dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Landasan teori juga berfungsi sebagai pijakan untuk membahas variabel penelitian, menemukan hubungan antara variabel penelitian, menentukan model penelitian, dan sebagai referensi untuk menyusun hipotesis.
ADVERTISEMENT
Pada bagian landasan teori, dapat dipastikan akan ada kutipan atau sitasi yang merujuk pada tulisan atau sumber intelektual lainnya. Rujukan tidak hanya berupa tulisan saja, tetapi juga dapat berupa gambar dan tabel. Pencantuman sitasi referensi atau bibliografi dilakukan mengikuti gaya atau format yang standar, antara lain APA, IEEE, Harvard-Anglia, Chicago Manual of Style.

4. Studi Literatur

Studi literatur atau tinjauan pustaka sebetulnya memiliki kesamaan dengan proses menggali landasan teori karena keduanya melibatkan sumber literatur. Bedanya, studi literatur cakupannya lebih luas, tidak hanya studi mengenai teori saja, tetapi juga termasuk studi mengenai penelitian-penelitian yang sebelumnya telah dilakukan.
Studi literatur juga dapat merujuk pada hasil penelitian dan pendapat para peneliti lain yang topik bahasannya berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
ADVERTISEMENT
Sebuah metafora mengatakan, “standing on the shoulders of giants”. Kalimat yang dipopulerkan oleh Isaac Newton ini menggambarkan bahwa ilmu pengetahuan dikembangkan dari ilmu pengetahuan yang telah ada sebelumnya, sehingga intelektualitas akan terus maju dan berkembang secara progresif.
Studi literatur berguna untuk menemukan wawasan dari penelitian-penelitian yang sebelumnya telah dilakukan, sehingga kita dapat melanjutkan penelitian dari titik terbaru, bukan mengulangi penelitian yang sudah pernah dilakukan. Istilah untuk menggambarkan hal ini adalah “reinventing the wheel”.
Penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya juga dapat berfungsi sebagai rujukan ataupun pembanding. Elaborasi penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian-penelitian lain yang sudah pernah dilakukan sebelumnya dapat memberikan gambaran kontribusi peneliti dan penelitiannya terhadap bidang pengetahuan yang akan diteliti.
ADVERTISEMENT
Pada bagian ini juga dapat dipastikan akan terdapat kutipan dan sitasi yang merujuk pada tulisan atau sumber intelektual lainnya.
Studi literatur dapat berdiri sendiri sebagai satu bab terpisah pada proposal penelitian, juga dapat menyatu pada bagian metodologi penelitian, dengan cara menyisipkan rujukan literatur pada bagian-bagian yang berkaitan.

5. Metodologi Penelitian

Bagian ini menguraikan tahapan langkah penelitian yang akan dilakukan. Metodologi penelitian merupakan desain atau rancangan dari penelitian yang berisi tahapan pelaksanaan penelitian berdasarkan rumusan masalah yang akan diselesaikan, dan hipotesis yang akan diuji.
Tahapan langkah diuraikan secara lengkap dan terperinci agar dapat diikuti dengan mudah oleh pembaca proposal. Pada bagian ini dipaparkan teknik yang digunakan, juga pembahasan alur penelitian, data-data yang akan digunakan, dan variabel-variabel penelitian.
ADVERTISEMENT

6. Jadwal Penelitian

Bagian ini memuat jadwal penelitian mulai dari tahap awal hingga tahap akhir. Jadwal penelitian umumnya ditampilkan dalam bentuk tabel timeline, time schedule, atau berupa Gantt chart.
Kolom tabel biasanya berisi pembagian waktu berdasarkan bulan dan minggu, sedangkan baris berisi tahapan langkah progres penelitian.
Tahapan langkah dimulai dari penyusunan proposal; studi literatur; pengumpulan data; pemrosesan data; analisis data; penulisan laporan; penulisan makalah ilmiah untuk keperluan publikasi; hingga proses publikasi makalah. Tahapan langkah lainnya yang akan dilakukan dalam penelitian perlu dicantumkan juga dalam tabel tersebut.
Jadwal penelitian tidak hanya penting bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian, tetapi juga bagi pembaca dan penilai proposal. Terlebih lagi bila pembaca proposal itu adalah pihak yang berkepentingan dan akan mendanai penelitian, maka jadwal penelitian akan memberikan gambaran berapa lama penelitian akan dilakukan, dan kapan hasil penelitian dapat diperoleh.
ADVERTISEMENT

7. Anggaran Penelitian

Bagian ini berisi rencana anggaran penelitian, yaitu kebutuhan biaya untuk melakukan penelitian. Rincian anggaran diperlukan sebagai faktor pertimbangan bagi penilai proposal, terutama calon penyandang dana apabila penelitian dibiayai oleh pihak lain.
Rancangan anggaran penelitian juga berfungsi sebagai referensi penggunaan dana yang harus dipertanggungjawabkan oleh peneliti.

8. Daftar Pustaka

Daftar pustaka atau bibliografi merupakan daftar buku, tulisan, atau sumber-sumber literatur lainnya yang menjadi rujukan penelitian. Semua materi yang dirujuk pada bagian landasan teori, studi literatur, atau bagian lainnya dalam proposal harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Penulisan daftar pustaka juga mengikuti format standar bibliografi, misalnya APA, IEEE, Harvard-Anglia, Chicago Manual of Style, atau standar gaya bibliografi lainnya sesuai format yang ditentukan oleh institusi tempat proposal akan diajukan.
ADVERTISEMENT

9. Lampiran

Bagian lampiran berisi materi-materi pendukung yang diperlukan untuk memperjelas proposal penelitian. Materi pendukung mungkin dibutuhkan untuk memperkuat paparan dan memperjelas maksud yang telah disampaikan sebelumnya pada bagian-bagian utama struktur proposal.
Itulah sembilan bagian penting dari struktur proposal penelitian. Bila sembilan bagian tersebut telah dipenuhi, tugas selanjutnya adalah memastikan seluruh bagian struktur tersebut disampaikan dengan alur yang berkesinambungan. Hal ini akan dibahas pada artikel berikutnya (Bagian II). ~IS