Cara Jitu Menyusun Proposal Penelitian, Perhatikan Strukturnya (Bagian II)

Iwan Santosa
Media and Communication Practitioner / Master of Computer Science / Postgraduate UK Maranatha
Konten dari Pengguna
25 Maret 2024 15:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Iwan Santosa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Struktur proposal penelitian umumnya terdiri dari sembilan bagian utama yang masing-masing telah diuraikan pada artikel sebelumnya (Bagian I).
ADVERTISEMENT
Sebagai pengingat, sembilan bagian penting itu adalah sebagai berikut.

1. Abstrak

2. Pendahuluan

3. Landasan Teori

4. Studi Literatur

5. Metodologi Penelitian

6. Jadwal Penelitian

7. Anggaran Penelitian

8. Daftar Pustaka

9. Lampiran

Ilustrasi proses penyusunan proposal (Foto: Unsplash)

Keterkaitan Bagian Struktur

Masing-masing bagian struktur penelitian saling berkaitan sebagai satu kesinambungan. Satu bagian struktur menjadi arah pengembangan sekaligus memberikan batasan bagi bagian lainnya.
Bagian latar belakang dan pendahuluan memberikan gambaran dan rasional yang menjelaskan faktor perlunya penelitian dilakukan. Kemudian rumusan masalah mendefinisikan persoalan yang diangkat dari topik yang dibahas pada bagian latar belakang.
Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai, sekaligus memberi arah dan batasan untuk tercapainya tujuan penelitian.
Tujuan penelitian dapat dicapai bila penelitian dilakukan dengan metode yang tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Oleh karena itu, diperlukanlah landasan teori yang kuat, dan rujukan dari penelitian-penelitian lain yang dikaji pada bagian studi literatur. Dengan demikian, dapat ditentukan metodologi yang tepat untuk melaksanakan penelitian, hingga mendapatkan hasil dan kesimpulan akhir.
ADVERTISEMENT

Pedoman Pelaksanaan Penelitian

Bagian jadwal dan anggaran merupakan sarana untuk memperkirakan feasibility penelitian dari segi waktu dan biaya. Dari sini dapat dilihat kebutuhan waktu dan dana yang harus disediakan.
Bila kedua hal tersebut tidak dapat terpenuhi, maka terdapat kemungkinan besar penelitian tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan target waktu dan anggaran. Dengan demikian, dari awal kita sudah dapat menimbang risiko yang akan dihadapi bila penelitian tetap dilaksanakan.
Struktur proposal penelitian merupakan kerangka kerja penelitian yang akan dilakukan.
Kerangka ini juga menggambarkan alur kerja penelitian. Terdapat sistematika pelaksanaan penelitian mulai dari perencanaan hingga hasil akhir dan kesimpulan.
Proposal penelitian tidak hanya berguna bagi pihak reviewer atau penilai proposal, tetapi juga bermanfaat bagi si peneliti. Proposal merupakan rancangan kerangka kerja yang berfungsi sebagai pedoman untuk memandu progres pelaksanaan penelitian.
ADVERTISEMENT

Variasi Struktur Penelitian

Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa proposal penelitian ada banyak jenisnya, dan bisa berbeda-beda untuk setiap keperluan dan bidang penelitian. Proposal penelitian juga bisa berbeda antara institusi satu dengan yang lainnya.
Selain struktur dengan sembilan bagian utama yang telah diuraikan tersebut, ada juga variasi struktur lainnya yang dicontohkan berikut ini.
Kabir (2016) dalam buku Basic Guidelines for Research: An Introductory Approach for All Disciplines memberikan contoh proposal penelitian dengan tiga bagian utama sebagai berikut.

1. Pendahuluan

2. Metodologi Penelitian

3. Referensi (Daftar Pustaka)

Sementara itu, Sherina (2005) melalui tulisan “How to write a research proposal?” dalam The Family Physician Vol. 13 No. 3 menyebutkan struktur proposal terdiri dari tujuh bagian sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Pendahuluan

2. Tujuan Penelitian

3. Studi Literatur

4. Metodologi Penelitian

5. Rencana Penelitian (Gantt Chart)

6. Anggaran Penelitian

7. Detail dari Tim Peneliti

Versi lain lagi misalnya dari Edith Cowan University yang menyediakan format proposal penelitian terdiri dari bagian-bagian berikut ini.

1. Abstrak

2. Pendahuluan/Studi Literatur

3. Metode Penelitian

4. Referensi (Daftar Pustaka)

5. Lampiran

Penutup

Dari beberapa referensi tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur dan sistematika penulisan proposal dapat berbeda, tetapi kandungan informasi di dalamnya pada dasarnya sama.
Beberapa institusi menetapkan format dengan informasi tertentu yang harus tercantum pada proposal, dikarenakan kebutuhan khusus dari institusi untuk menilai atau menimbang informasi tersebut sebagai bagian persyaratan yang harus dipenuhi oleh peneliti atau pembuat proposal.
Demikian bagian kedua sekaligus terakhir dari artikel “Cara Jitu Menyusun Proposal Penelitian, Perhatikan Strukturnya”.
Tidak perlu bingung lagi menyusun proposal penelitian. Pahami struktur dan bagian-bagian penting yang wajib ada dalam proposal, kemudian sesuaikan detailnya dengan format standar yang disyaratkan oleh pihak penerima atau penilai proposal. ~IS
ADVERTISEMENT