Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Melihat Pameran Foto MRT Jakarta di Berlin
20 September 2019 14:23 WIB
Tulisan dari Iwa Sobara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang diresmikan pada 24 Maret 2019 lalu menjadi tonggak sejarah transportasi massal layaknya kota-kota besar lainnya di dunia. Marilah kita menengok sejarah kereta bawah tanah di negara lain. Misalnya di Berlin. Kereta bawah tanah di kota tersebut telah beroperasi sejak 1902.
ADVERTISEMENT
Kereta bawah tanah Berlin atau dalam bahasa Jerman biasa disebut dengan U-Bahn masih merupakan salah satu subway terbesar di dunia. Panjang lintasannya mencapai 150 kilometer dan menghubungkan 170 stasiun. Bagi kota metropolitan Berlin yang memiliki penduduk sekitar 3,6 juta jiwa, eksistensi kereta bawah tanah ini tentunya sangat diperlukan.
Dengan adanya MRT Jakarta, kemacetan di kota berpenduduk tiga kali lipat dari penduduk kota Berlin ini diharapkan sedikit demi sedikit bisa teratasi. Setiap hari MRT Jakarta dapat membawa lebih dari 80.000 penumpang dari Jakarta Selatan ke pusat kota dan kembali lagi mulai dari jam 5 pagi hingga tengah malam.
Bersama dengan sistem transportasi umum lainnya seperti bus kota dan kereta listrik, MRT Jakarta tentunya dapat menjadi pilihan bagi warga Jakarta dan kota-kota penyangganya.
ADVERTISEMENT
Dua hal tersebut menginspirasi Rumah Budaya Indonesia (RBI) di Berlin untuk menyelenggarakan pameran fotografi bertajuk "U-Bahn Berlin –Jakarta". Dua fotografer muda Indonesia terlibat untuk mengeksplorasi momen menarik dari dunia lalu lintas bawah tanah di Berlin (U-Bahn) dan MRT di Jakarta. Kedua fotografer tersebut adalah Reiza Nurrafi dan Muhamad Putera Wicaksana.
Masing-masing fotografer mempresentasikan sepuluh foto terbaiknya di pameran foto kereta bawah tanah di RBI Berlin, Sabtu (14/9).
Reiza Nurrafi, yang saat ini tinggal di Jakarta, telah menghasilkan banyak kreasi media visual untuk merek-merek besar Asia, terutama untuk penerbitan online. Dalam proyek ini dia bertugas untuk mengambil gambar-gambar menarik dari MRT di Jakarta.
Pria yang saat ini bekerja di salah satu perusahaan swasta digital agency ini mengakui bahwa ia mengambil foto-foto MRT mulai dari Bundaran Hotel Indonesia hingga stasiun akhir dan sebaliknya. Kesulitan yang dihadapi saat pengambilan gambar antara lain karena kurangnya waktu yang dia miliki.
ADVERTISEMENT
Alhasil, ia hanya dapat merekam momen menarik seputar MRT ketika pagi hari sebelum berangkat ke kantor dan malam hari ketika pulang.
Selain itu, saat pemotretan dia juga sering tidak diizinkan oleh security dengan alasan tidak untuk dikomersilkan. Konsep-konsep yang ditawarkannya ketika mengambil foto cenderung berfokus pada hal-hal yang sederhana namun terperinci. Misalnya seperti pola, ruang, dan bahkan bentuk objek.
Pria yang berprofesi sebagai digital strategist dan konsultan ini sangat senang dapat berkontribusi untuk Indonesia melalui pameran ini. Ia juga berharap karyanya dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Sementara itu, Muhamad Putera Wicaksana yang saat ini masih kuliah Desain Komunikasi di salah satu perguruan tinggi di Berlin mendapatkan tugas untuk mengabadikan berbagai momen bawah tanah yang menarik di kota Berlin. Kecintaannya pada fotografi terinspirasi oleh ayahnya. Putera biasanya memotret lanskap perkotaan dan arsitektur.
ADVERTISEMENT
Para pengunjung pameran dapat melihat berbagai persamaan dan perbedaan kedua sistem transportasi bawah tanah antara Jakarta dan Berlin pada pameran fotografi ini. Pengunjung misalnya dapat melihat sebuah MRT yang kosong tanpa pengunjung di Jakarta bersanding dengan U-Bahn di Berlin dengan tempat duduk yang juga sepi penumpang.
Namun, kedua fotografer tentunya masih mempresentasikan berbagai hal menarik lainnya dari perspektif mereka masing-masing.
Pameran fotografi ini dibuka pada 14 September dan akan berakhir pada 22 September 2019. Hadir membuka pameran Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno, bersama dengan Thyra Knauer yang juga hadir mewakili pemerintah kota Berlin untuk urusan Asia Tenggara, Duta Besar RI membuka secara resmi pameran foto dengan memukul gong.
ADVERTISEMENT
Knauer cukup terkesan dengan pameran ini. "Menurut saya pameran foto ini sangat menarik, karena di kota-kota besar seperti Jakarta atau Berlin fungsi lalu lintas massal sangat penting," ujar Knauer. Dia menambahkan bahwa dengan pameran foto ini, warga bisa mendapatkan perspektif yang berbeda, terutama dari perspektif fotografi, dengan membandingkan bagaimana rupa angkutan massal di Jakarta dan Berlin.
Hadir pula pada pembukaan pameran fotografi ini mantan Gubernur Jakarta sekaligus Duta Besar RI periode 2013-2018, Dr. Ing. Fauzi Bowo. Tercatat tidak kurang dari seratus pengunjung yang kebanyakan orang Jerman datang untuk meninjau pameran transportasi massal di dua kota ini.